Jakarta Selatan (15/05) - Dalam seminar Green Horizon yang bertema "Strategi Komunikasi Media Sosial dalam Membentuk Green Environment Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan oleh mahasiswa FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) UHAMKA (Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka).
Pada kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan mc, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah, serta sambutan-sambutan. Salah satunya sambutan Dekan FISIP UHAMKA, Dra. Tellys Corliana, M.Hum.
Selanjutnya terdapat Dr. Novrizal Tahar, selaku Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.
Novrizal Tahar menjelaskan bahwa betapa pentingnya masyarakat Indonesia untuk menganut green ideology sebagai sintesis baru dalam mencapai kemakmuran berkelanjutan di muka bumi.
Dia juga mengutip teori Hegel tentang tesis, antitesis, dan sintesis dalam perkembangan ideologi dunia. Setelah sosialisme dan liberalisme, green ideology muncul sebagai sintesis baru yang diharapkan dapat mengatasi krisis lingkungan global.
Dalam paparannya, dia menyampaikan bahwa terdapat tiga krisis besar yang dihadapi planet saat ini, seperti perubahan iklim, pencemaran, dan kepunahan keanekaragaman hayati. Bencana banjir besar di Sumatra Barat pada hari Minggu lalu menjadi contoh nyata dampak perubahan iklim.
"Ideologi liberalisme yang mendorong kapitalisme tidak terkendali, ternyata juga tidak menjamin kemakmuran berkelanjutan," ujar Novrizal Tahar, mengkritisi ideologi liberalisme yang dianggap tidak dapat menjamin keberlanjutan lingkungan.
Dia juga menekankan bahwa green ideology menjadi keniscayaan untuk membawa gemah ripah loh jinawi (kekayaan alam yang berlimpah) dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup.