Halo Assalamu'alaikum
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai "Peran dan Tantangan Guru Bahasa Arab di Masa Pandemi Covid-19" Yuk disimak.
Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan adanya misteri virus Covid-19 yang disebabkan oleh corona virus sangat berbahaya hingga mematikan ribuan orang di penjuru dunia bahkan hingga sampai pelosok daerah sehingga pemerintah menganjurkan pada seluruh masyarakat untuk melakukan social distancing tiap penjuru dunia. Bahkan miris sekali virus itu kini sudah menyebar hingga negara Indonesia, yang pada awalnya di Indonesia hanya ratusan orang kini telah sampai ribuan orang yang sudah positif terkena Covid-19.
Virus corona atau Covid-19 Â pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. Penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya itu hingga kini tak terkendali. Sudah 200 lebih negara di dunia melaporkan adanya kasus terpapar virus corona.
Dimasa pandemi ini seorang guru bahasa Arab sangat diuji dalam memberikan pendidikan yang baik dari jarak jauh kepada peserta didiknya. Sehingga proses pembelajaran juga dapat terlaksanakan walaupun tidak dapat bertatap muka sepertia biasanya tetapi ada kemudahan dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan dalam teknologi yang sekarang ini.Â
Kendala teknologi informasi membatasi pendidik dan murid dalam menggunakan media online. Ketersediaan perangkat pendukung teknologi pembelajaran juga tidak memadai karena terbilang mahal. Begitu juga akses jaringan internet yang belum merata dan terbatas, sehingga menyebabkan pembelajaran dengan media online pun terbatas.
Proses penilaian akan menjadi terhambat, bila pelaksanaan tidak dilakukan dengan tatap muka. Banyak informasi penilaian akan hilang, terutama proses penilaian keahlian dalam belajar bahasa Arab.
Profesi guru dan tugasnya sangatlah mulia. Guru menjadi pilar-pilar yang menyokong lahir dan berkembangnya profesi-profesi yang lain. Berdasarkan tugas dan fungsi pokok, guru dan dokter jelas berbeda. Kita dapat menyebutkan salah satu contoh, misalnya guru bisa mendidik orang menjadi dokter, namun dokter tidak bisa mengobati orang menjadi guru.
Seorang guru bahasa Arab seharusnya banyak menaruh dan mencurahkan perhatiannya kepada perbedaan-perbedaan itu karena para pelajar secara umum banyak yang membuat kesalahan dalam hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan anatra bahasa asing dan bahasa Ibu seorang pelajar.
Peran guru pada saat siswa belajar di rumah mengharuskannya bekerja sama dengan orang tua. Kolaborasi antara guru dan orang tua menjadi niscaya karena akan menentukan keberhasilan output pendidikan yang maksimal.
Pada saat ketika tuntutan pembelajaran online menggunakan HP android, peran guru juga turut menentukan pencapaian kompetensi belajar siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan administrator, namun harus memiliki dua kecakapan, yakni:
Kecakapan literasi teknologi dan informasi, dan kecakapan komunikasi dan kolaborasi. Dalam konteks ini, guru diharapkan mampu memperoleh banyak referensi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi guna menunjang proses belajar mengajar.
Nah, itu saja pembahasan kita pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita yang membacanya.
Terima kasih
Tulisan artikel ini untuk memenuhi tugas individu KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah) Â Universitas Islam Negri Sumatra Utara Tahun 2020.
Nama : Nur Haliza Panjaitan
Nama Dosen :
Dr. H. Wirman Tobing, MA
(Selaku Ketua Prodi Pemikiran Politik Islam UINSU Pascasarjana)
Kelompok :Â KKN DRÂ 111Â UINSU
Semester : VI (enam)
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H