pati, kebanyakan orang akan berpikir bahwa pati hanya sekadar sumber karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi yang berasal dari makanan pokok seperti jagung, nasi, kentang dan lainnya.Â
Jika mendengar kataNamun, dalam bidang pangan pati bukan hanya sekadar penyedia energi, tetapi pati juga mempunyai sisi lain yang luar biasa. Pati mempunyai fungsi yang bervariasi sehingga sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan pangan.Â
Jika kalian penasaran, mari simak lebih lanjut apa saja sih fungsi pati pada pengolahan pangan selain sebagai sumber energi!
Pati sebagai Pengendali Tekstur
Penambahan pati pada pengolahan pangan dapat memberikan beberapa variasi tekstur. Hal ini tergantung pada jenis pati dan juga cara pengolahan yang digunakan. Pati dapat membuat sebuah produk menjadi lembut ataupun menjadi renyah.Â
Misalnya dengan penambahan pati, pastinya tekstur yang diinginkan untuk produk gorengan akan berbeda dengan produk puding. Salah satu contohnya pati jagung digunakan dalam pengolahan pangan untuk membuat produk menjadi lebih renyah yaitu dengan melewati proses penggorengan.
Pati sebagai Pengental
Pati berfungsi sebagai pengental karena saat pati dipanaskan dengan air maka pati dapat menyerap air dan selanjutnya akan mengembang. Proses ini disebut dengan gelatinisasi. Pati yang menyerap air inilah yang membuat konsistensi produk menjadi lebih kental.Â
Pengental sering dibutuhkan dalam pengolahan pangan untuk membuat beberapa produk makanan. Beberapa contoh produk yang memanfaatkan pati sebagai pengental yaitu puding, saus, sup, dan krim.
Pati sebagai Pembentuk Gel
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya jika pati dipanaskan dengan air, maka air akan terserap ke dalam pati dan menyebabkan pati membengkak. Selain itu, dari proses ini akan mengakibatkan pembentukan gel yang dapat digunakan dalam proses pengolahan pangan.Â
Contoh produk yang menggunakan pati sebagai pembentuk gel yaitu jelly, dan puding. Dengan kemampuannya ini, pati dapat menjadi bahan yang penting dalam pengolahan pangan menjadi berbagai macam produk pangan.
Pati sebagai Pengikat
Pati dapat mengikat komponen-komponen menjadi satu saat proses pencampuran bahan, sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih padat. Selain itu pati dapat mempertahankan bentuk dari produk yang dibuat saat melewati proses pemasakan.Â
Pati sebagai pengikat sering sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari contohnya pada produk yang sering dikonsumsi yaitu pada produk nugget, sosis, bakso, pempek, dan sebagainya. Pada produk bakso, pati dapat mengikat daging dan komponen lain supaya tidak terpisah saat proses perebusan.
Nah dengan membaca artikel di atas, kita sekarang mengetahui bahwa pati tidak hanya sekadar sumber energi saja. Fungsi pati sangat bervariasi pada pengolahan pangan, seperti sebagai pengendali tekstur, pengental, pembentuk gel, dan pengikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H