Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya jika pati dipanaskan dengan air, maka air akan terserap ke dalam pati dan menyebabkan pati membengkak. Selain itu, dari proses ini akan mengakibatkan pembentukan gel yang dapat digunakan dalam proses pengolahan pangan.Â
Contoh produk yang menggunakan pati sebagai pembentuk gel yaitu jelly, dan puding. Dengan kemampuannya ini, pati dapat menjadi bahan yang penting dalam pengolahan pangan menjadi berbagai macam produk pangan.
Pati sebagai Pengikat
Pati dapat mengikat komponen-komponen menjadi satu saat proses pencampuran bahan, sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih padat. Selain itu pati dapat mempertahankan bentuk dari produk yang dibuat saat melewati proses pemasakan.Â
Pati sebagai pengikat sering sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari contohnya pada produk yang sering dikonsumsi yaitu pada produk nugget, sosis, bakso, pempek, dan sebagainya. Pada produk bakso, pati dapat mengikat daging dan komponen lain supaya tidak terpisah saat proses perebusan.
Nah dengan membaca artikel di atas, kita sekarang mengetahui bahwa pati tidak hanya sekadar sumber energi saja. Fungsi pati sangat bervariasi pada pengolahan pangan, seperti sebagai pengendali tekstur, pengental, pembentuk gel, dan pengikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H