Selain itu, pemeriksaan ini juga penting dalam diabetes mellitus, di mana pasien sering mengalami neuropati perifer yang dapat menyebabkan ulkus kaki diabetik. Pemeriksaan rutin pada pedis dan calcaneus dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan komplikasi serius (Taylor, 2021).
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi dan memahami prosedur pemeriksaan ekstremitas bawah, khususnya pada pedis dan calcaneus, berdasarkan tinjauan literatur dan analisis konten dari berbagai sumber sekunder. Pendekatan kualitatif ini dipilih untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai praktik klinis dan berbagai metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi diagnosis dan manajemen kondisi terkait.
HASILÂ
Pemeriksaan Visual dan Palpasi
Pemeriksaan visual dan palpasi merupakan langkah awal yang krusial dalam mengevaluasi pedis dan calcaneus. Secara visual, dokter memeriksa adanya deformitas, perubahan warna kulit, dan pembengkakan. Palpasi dilakukan untuk mengidentifikasi titik nyeri, suhu kulit, dan adanya massa atau penebalan jaringan (Smith & Brown, 2020). Teknik ini penting untuk mendeteksi kondisi seperti plantar fasciitis, yang ditandai dengan nyeri pada tumit terutama pada pagi hari atau setelah berdiri lama (Miller, 2022).
Tes Fungsional
Tes fungsional seperti tes dorsofleksi dan tes inversi/eversion dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan mobilitas sendi kaki. Tes ini membantu dalam diagnosis kondisi seperti tendinitis Achilles dan disfungsi sendi subtalar (Johnson & Lee, 2021). Tendinitis Achilles, misalnya, sering muncul dengan nyeri pada tendon Achilles yang diperburuk oleh aktivitas fisik (Williams et al., 2019).
Penggunaan Imaging
Radiografi, CT scan, dan MRI adalah alat penting dalam evaluasi lebih lanjut, terutama untuk mendeteksi fraktur atau kelainan struktural lainnya. Radiografi konvensional sering digunakan sebagai langkah pertama dalam evaluasi trauma calcaneus (Taylor, 2021). Namun, untuk detail yang lebih kompleks, seperti kerusakan pada ligamen atau jaringan lunak, MRI menjadi pilihan utama karena memberikan gambaran yang lebih rinci (Martin, 2020).
Peran Ultrasonografi