Mohon tunggu...
Nurhalismah
Nurhalismah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya renang,hiking, healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Emotional Intelligence oleh Daniel Goleman

19 Januari 2025   21:46 Diperbarui: 19 Januari 2025   21:46 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Emotional Intelligence oleh Daniel Goleman

Daniel Goleman memperkenalkan konsep Emotional Intelligence (EI) pada pertengahan tahun 1990-an dan telah menjadi salah satu tokoh utama dalam bidang ini. Bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ" telah menjadi acuan banyak orang dalam memahami EI.

Pengertian Emotional Intelligence

Emotional Intelligence (EI) merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta kemampuan untuk mengenali, memahami, dan memengaruhi emosi orang lain. Goleman membagi EI ke dalam lima komponen utama: self-awareness (kesadaran diri), self-regulation (pengaturan diri), motivation (motivasi), empathy (empati), dan social skills (keterampilan sosial).

1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)

Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi mereka sendiri. Ini termasuk menyadari bagaimana perasaan kita, mengenali dampak emosi pada pikiran dan tindakan, serta menyadari kekuatan dan kelemahan diri. Orang yang memiliki kesadaran diri yang baik dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana karena mereka memahami bagaimana emosi mereka mempengaruhi perilaku mereka.

2. Self-Regulation (Pengaturan Diri)

Pengaturan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan atau mengelola emosi kita agar tidak bertindak impulsif dan merugikan. Ini termasuk kemampuan untuk menjaga emosi yang tidak diinginkan seperti kemarahan, kecemasan, atau frustasi. Dengan pengaturan diri yang baik, seseorang dapat bertindak lebih konstruktif bahkan dalam situasi yang penuh tekanan. Ini juga mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bersikap fleksibel dalam menghadapi perubahan.

3. Motivation (Motivasi)

Motivasi dalam konteks EI merujuk pada dorongan internal yang mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan mereka. Ini mencakup memiliki semangat kerja yang tinggi, komitmen terhadap tujuan, dan optimisme dalam menghadapi tantangan. Orang yang termotivasi tidak hanya fokus pada pencapaian tujuan jangka pendek tetapi juga memiliki visi jangka panjang yang mendorong mereka untuk terus berkembang.

4. Empathy (Empati)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun