Pada zaman yang sudah berkembang seperti sekarang ini, teknologi juga berkembang dengan sangat pesat. Banyak aplikasi telah tercipta, begitu pula dengan aplikasi sosial media memudahkan bagi seluruh pengguna untuk mencari informasi. Adanya sosial media yang beragam mendukung munculnya istilah content creator.Â
Sebelum menjelaskan secara sederhana mengenai content creator, memberi tahu mengenai potensi dari sebuah platform tertentu dan menceritakannya dengan sudut pandang saya, perkenalkan nama saya Nur Halimah Anggraeni mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 4 dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.Â
Secara sederhana, content creator dapat diartikan sebagai orang yang membuat konten. Konten yang telah dibuat oleh creator dapat disebarkan ke berbagai platform yang telah disediakan contohnya seperti, YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan lain lain. Untuk saat ini, content creator memiliki fungsi yang sangat berpengaruh di bidang marketing, bahkan beberapa orang menganggap bahwa content creator merupakan penggerak content marketing.
Jadi arti dari content creator adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab pada setiap informasi yang mereka sebarkan di media, khususnya media digital. Berdasarkan laman tersebut, content creator umumnya mempunyai target penonton atau audiensnya masing-masing. Dilansir dari State of Digital Publishing.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan content creator tidak harus seorang selebriti atau blogger. Seorang selebriti atau blogger memang tergolong orang yang dapat menciptakan konten dan termasuk content creator, tetapi tidak semua orang yang mampu menciptakan konten termasuk ke dalam selebriti atau blogger yang sudah terkenal.Â
Contohnya jika ada seseorang yang iseng ingin membuat tutorial memasak kikil yang tidak keras dan pedas dengan baik, kemudian mengunggahnya ke platform media sosial yang tersedia misalnya YouTube maka orang tersebut dapat dianggap sebagai content creator. Jadi untuk menjadi seorang content creator kita tidak perlu menjadi seorang public figure dahulu.Â
Dengan banyaknya platform yang tersedia kita dapat menuangkan sebuah ide dan pemikiran yang dapat memudahkan kita dalam berbagai hal termasuk juga melakukan transaksi jual beli dan mencari uang. Ide dan pemikiran tersebut dapat disebut sebagai sebuah konten ketika dituangkan ke dalam sebuah video, tulisan, suara, lagu, dan lain-lain yang kemudian diunggah ke platform sosial media yang telah disediakan.Â
Oleh karena itu, semua orang dapat dikatakan sebagai content creator jika dapat menuangkan sebuah ide dan mengunggahnya ke akun sosial media. Saya termasuk orang yang suka mengunggah video ke aplikasi TikTok, biasanya mengikuti apa yang sedang trending, tetapi tidak semua yang sedang trending, hanya yang mudah dan bisa saya lakukan.Â
Adanya pandemi Covid-19 ini saya jadi suka bermain TikTok, awalnya saya hanya suka melihat para content creator yang ada. Sejak adanya pandemi dan pemerintah memutuskan untuk belajar daring di rumah, tidak boleh bepergian jika tidak perlu dan menghindari kerumunan saya merasa sangat bosan di rumah, jadi saya menginstal aplikasi TikTok dan juga karena kata teman saya bisa mendapatkan uang lewat aplikasi tersebut. Setelah menginstal aplikasi TikTok ternyata memang dapat menghasilkan uang tetapi, juga tidak langsung banyak.Â
Dengan adanya aplikasi ini, keseharian saya menjadi tidak terlalu bosan, karena banyak konten yang seru ada juga yang mengedukasi. Beberapa konten yang ada di TikTok yang sering muncul di fyp saya yaitu tutorial membuat makanan yang simple, tutorial game play Mobile Legend, rekomendasi skin care, rekomendasi outfit, sejarah, quotes sedih, creator yang sudah terkenal dan yang paling sering muncul yaitu oppa-oppa korea, BTS dan yang berbau dengan korea.Â
Setelah hampir satu tahun menjadi penonton para creator di aplikasi TikTok, kemudian saya memutuskan untuk ikut menjadi content creator, mengikuti trending yang ada. Awalnya hanya iseng tetapi lama-lama suka, suka dengan proses ngeditnya, suka ketika menyesuaikan dengan ritme lagunya, tetapi kalau tidak keburu pas dengan lagunya terkadang juga emosi.Â
Dalam aplikasi TikTok ini, banyak juga yang sengaja membuat video kontroversial hanya agar menjadikan diri mereka terkenal, seperti membuat video marah-marah yang ditujukan untuk seseorang, kemudian orang tersebut juga membalas dengan menggunakan video lagi. Saling menyindir, adu kekuatan, adu omongan, adu kekayaan hanya agar mereka terkenal. Banyak yang terkenal dengan cara mencari masalah bukan dengan karya yang potisif. Konten yang seperti itu dapat merusak generasi muda, dapat menjadi contoh yang tidak baik. Hal tersebut dapat menjadikan produksi konten di Indonesia menjadi buruk. Jadi kita sebagai pengguna aplikasi TikTok harus pintar pintar dalam memilah konten yang ingin dilihat.
Selain TikTok, aplikasi sosial media yang dapat menghasilkan uang dan juga berisi konten yang menarik adalah YouTube. Dalam aplikasi YouTube banyak tersedia konten yang menarik, berbagai tutorial tersedia, lagu, olah raga, game play, tips, dan masih banyak lagi. Aplikasi ini juga dapat menghasilkan uang untuk para content creator yang rajin. Kenapa dikatakan rajin? Karena dalam platform ini para creator harus memikirkan ide baru apa yang akan dibuat untuk sebuah content. Para creator juga harus memikirkan hal yang menarik agar dapat mengundang para penonton. Agar dapat memperoleh uang, para creator harus menaati peraturan yang ada, harus memiliki minimal 1000 subscriber, kemudian 4000 jam tayang. Dalam hal itu kita dapat melakukan monetisasi ke google adsense agar dapat menghasilkan uang dari YouTube sesuai dengan iklan yang kita pasang pada video dan berapa banyak yang melihat iklan tersebut.
Selain itu ada juga aplikasi Instagram, dalam aplikasi tersebut kita dapat mengunggah foto dan juga membuat Instagram story. Dalam aplikasi ini kita dapat memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia untuk mempromosikan barang yang ingin kita jual. Banyak selebgram yang menggunakan fitur Instagram story untuk mereview produk yang mereka promosikan agar calon konsumen mengetahui kualitas produk tersebut. Ada juga fitur Instagram for Business yang digunakan oleh seorang yang memiliki produk untuk mengembangkan sebuah bisnis. Dalam Instagram business memiliki berbagai fitur tambahan yang tidak ada dalam akun profil personal.
Dahulu sebelum pandemi muncul, sewaktu SMA saya sering menggunakan fitur Instagram story untuk mengunggah kegiatan saya, mencoba berbagai filter dan terkadang juga mempromosikan sebuah barang. Waktu itu juga pernah membantu teman saya untuk berjualan makanan ringan, dengan memposting foto makanan tersebut yang sudah diedit, diberi tulisan dan info pemesanan. Banyak orang yang mau membeli makanan ringan tersebut karena menarik. Kemudian setelah lulus SMA saya jarang menggunakan Instagram, dan setelah datangnya pandemi ini saya semakin jarang membuka Instagram karena menurut saya kurang menarik, lebih menarik TikTok. Biasanya saya membuka Instagram hanya untuk mencoba beberapa filter yang bagus atau lucu, melihat Instagram story sebentar dan memberikan like ke beberapa postingan teratas, setelahnya kembali ke TikTok atau YouTube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H