Media komunikasi massa atau media massa adalah media yang secara bersamaan dapat menyebarkan berita atau informasi kepada masyarakat atau pendengar dalam jangkauan yang relatif luas dan dalam kurun waktu yang singkat. Media komunikasi massa dibedakan menjadi dua karena adanya perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin maju. Media komunikasi konvensional merupakan media komunikasi yang ditemukan sebelum media baru. Media konvensional juga dapat dibedakan menjadi media cetak dan media penyiaran.
Media cetak merupakan media yang memanfaatkan teknologi cetak untuk melakukan proses penyebaran informasi dalam bentuk percetakan. Media komunikasi yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, majalah, dan tabloid.
Media penyiaran merupakan media yang menyampaikan dan menyebarkan berita dan informasi dalam bentuk penyiaran. Media komunikasi yang termasuk dalam media penyiaran adalah radio dan televisi.Â
Media baru mulai bermunculan setelah media komunikasi konvensional berkembang dan cukup digunakan oleh masyarakat. Media baru merupakan media komunikasi yang menggunakan internet dan teknologi digital atau komputer sebagai alat operasinya. Media baru ini tercipta dan berkembang setelah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, khususnya teknologi digital atau komputer dan internet. Contoh dari media baru yaitu blog, sosial media, dan situs web.
Masyarakat biasanya akan memilih media atas dasar pertimbangan bagaimana media tersebut dapat mempermudah mendapatkan informasi, keuntungan yang dapat diperoleh dan apa usaha yang harus dilakukan. Karakteristik media massa yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang akan menjadikan media tersebut disukai kemudian digunakan oleh masyarakat walaupun tidak cukup hanya dengan satu media agar dapat memperoleh banyak informasi.
Perbedaan antara media baru dengan media komunikasi tradisional yaitu media baru atau media digital merupakan ruang pemberitaan yang menggabungkan teknologi komunikasi (internet) dan jurnalisme konvensional dalam satu ruang yang disebut jurnalisme online. Sedangkan surat kabar memiliki keunggulan khusus, surat kabar menyediakan halaman atau ruang yang besar untuk konten berita agar dapat dianalisis secara mendalam dan memiliki ruang penulisan yang berkualitas. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap iklan yang terdapat dalam media konvensional yaitu di majalah lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada dalam media digital yaitu media sosial.Â
Perkembangan zaman memang sangat pesat dan media baru memang lebih efisien daripada media konvensional, lebih hemat waktu dan juga hemat tenaga, tinggal cari di media digital semua informasi sudah tersedia tetapi media konvensional juga masih memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media baru, contohnya masyarakat lebih mempercayai platform iklan konvensional seperti yang ada pada acara TV, surat kabar, majalah, billboard maupun radio daripada iklan di media digital seperti media sosial, mobile display ataupun banner online.
Sebagai generasi yang lahir pada tahun 2001, tentu saja saya bersinggungan langsung dengan media konvensional dan juga tentunya dengan media baru. Saat ini usia saya 20 tahun dan sedang berkuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Saya mengalami masa media konvensional pada usia sebelum 12 tahun pada usia tersebut saya lebih sering bersinggungan dengan media konvensional karena belum mengenal handphone dan sebagainya, sedangkan setelah usia lebih dari 12 tahun saya lebih sering berinteraksi dengan media baru.Â
Saat saya masih kecil media konvensional yang paling saya ingat dan sering saya jumpai yaitu televisi. Pada saat itu saya menggunakan televise untuk melihat acara kartun yang saya sukai yaitu Spongebob Squarepants, yang waktu itu masih memiliki jam tayang pagi hari, jadi sebelum berangkat ke sekolah saya nonton kartun dahulu. Sampai ibu saya sering memarahi saya karena sering hampir telat ke sekolah hanya karena menonton televisi. Waktu itu, saya sampai membeli kaos bergambar Spongebob. Selain Spongebob Squarepants, ada banyak kartun yang ada di televisi seperti Dragon Ball, Shinchan, Doraemon, Naruto, dan lainnya.Â
Selain menonton televisi saya juga sering membaca majalah Bobo dan majalah Candra, ibu saya seorang Guru jadi sering membawa pulang majalah Candra. Di majalah Candra saya sering membaca cerpen, puisi, dan cerita anekdot yang berada di sampul bagian belakang. Sedangkan majalah Bobo biasanya saya baca di rumah adik sepupu saya, Bulik saya sering membelinya.
Setelah usia saya menginjak 12 tahun, saya mulai mengetahui media baru. Waktu itu saya termasuk golongan orang-orang yang kurang mengikuti perkembangan zaman. Teman-teman yang seusia saya sudah sering ke warnet (warung internet) untuk mengakses internet, mereka bercerita tentang facebook, teman-teman saya banyak yang sudah mempunyai akun facebook, katanya untuk mencari lebih banyak teman, sedangkan saya masih takut, takut kalau nanti data diri saya dicuri dan juga kena teror usil. Pada akhirnya karena panasaran juga saya membuat akun facebook ditemani oleh satu teman saya, dan nomor telepon yang digunakan untuk registrasi akun facebook saya itu menggunakan nomor teman saya.
Teknologi semakin berkembang begitu juga dengan akses internet, perkembangan tersebut diikuti dengan berkembangnya media baru seperti situs web, aplikasi chat, dan berbagai media sosial lain. Adanya perkembangan tersebut muncullah smartphone dengan sistem pengoperasian android. Smartphone android semakin popular pada masa itu, banyak pengguna Blackberry dan Nokia yang mengganti HPnya dengan smartphone android karena fiturnya lebih lengkap dan harganya lebih murah.
Setelah itu, bermunculan aplikasi-aplikasi lainnya seperti instagram, twitter, telegram, dan juga aplikasi belanja online, jadi saya semakin sering bersinggungan dengan media-media baru. Banyak orang yang menggunakan media baru untuk mendapatkan informasi, hiburan, pendidikan, dan lainnya tetapi tidak juga melupakan media konvensional. Televisi juga masih digunakan sebagai sarana menonton berita, menonton kartun, menonton sinetron dan sebagainya. Radio juga masih banyak yang menggunakan, banyak orang di desa saya yang masih menggunakan radio terutama orang tua, seperti simbah saya, masih sering menggunakan radio untuk mendengarkan wayangan. Media konvensional lainnya yang masih digunakan yaitu koran dan majalah sebagai media promosi.
Pada saat ini media baru memiliki keunggulan lebih, terlebih dengan keadaan pandemi COVID-19 ini, media baru memberi solusi serta fungsi baru di berbagai bidang salah satunya di bidang perdagangan. Di bidang perdagangan kita dapat bertransaksi dalam sebuah aplikasi, walaupun tidak semua bisa lewat aplikasi tetapi dalam keadaan sekarang, jika ingin berbelanja baju, alat dapur, aksesoris kamar, jajanan ataupun makanan instan dapat dilakukan melalui aplikasi belanja. Bagi saya, adanya media baru ini memudahkan saya dalam belajar, berkarya, melihat hiburan dan juga berbelanja. Banyak hal baru yang dapat dipelajari melalui media baru, seperti belajar edit video, cara mudah membuat power point aestetik, edit foto, bermain alat musik, cara memasak, macam-macam skin care, cara make up yang benar, berbagai outfit yang sedang trendy, rekomendasi buku yang bagus, tips dekorasi kamar, cara yang baik dan benar saat melukis di kanvas dan sebagainya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H