Mohon tunggu...
Nur Halimah
Nur Halimah Mohon Tunggu... Buruh - Hanya ingin menjadi diri sendiri

Seseorang yang suka menulis https://www.terpercayanews.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Peraih 2 Medali Perak Olimpiade

21 November 2019   15:21 Diperbarui: 21 November 2019   15:37 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Namanya selalu dipuja-puji kala dia berhasil menjadi penentu kemenangan Piala Uber cup 1993, baru berusia 14 tahun dia sudah memegang tanggung jawab yang besar

Dimana kala itu Indonesia berhasil membawa piala Uber cup yang kedua kali setelah tahun 1975 dia berhasil mengalahkan Zhang Ning di partai final dengan rubber set 11-7, 10-12, 11-4

Pertama kali dia terjun di turnamen bulutangkis membawa nama Indonesia di tahun 1993, setelah mendapat piala Uber cup di tahun 1993 dan dua tahun berselang tepatnya di Hongkong, Dia mempertahankan piala Uber cup dan menjadi gelar ketiga yang sampai sekarang belum bisa kembali ketanah air

Dia lah Mia audina tjiptawan tunggal putri penerus Susy Susanti dan pernah di sebut menjadi The Next Susy Susanti

Tidak salah dia pernah mendapatkan julukan tersebut karena di Usia 16 Tahun Mia berhasil melangkah dirinya ke puncak Final Olimpiade Atlanta 1996 sebelum akhirnya nya di kalah oleh pemain asal bang so Hyun dan dia harus pulang ke Indonesia membawa perak tetapi walaupun begitu berhasil menjadi membuat sejarah menjadi atlet termuda dalam sejarah pergelaran Olimpiade dan di tahun itu juga di berhasil menduduki peringkat pertama IBF ( Federasi Bulutangkis Internasional)

Namun pencapaian Mia audina tjiptawan masih selalu di bayang-bayang senior nya Susy Susanti

"Saya akui saya masih sulit kalahkan dia, Susy pemain bagus dan ulet" kata Mia setelah simulasi Piala Sudirman dan Kejuaraan dunia 1997 dikutip kompas, 26 April 1997

Sayang setelah menikah dengan pria ke Bangsawan Belanda Prestasi Mia audina grafik prestasi Mia mulai menurun,

Meninggalnya sang ibu lanny Susilawati pada akhir April tahun 1999 tak di pungkiri membuat prestasi Mia menurun

Hingga akhirnya dia memutuskan keluar dari PBSI dan membela negara Belanda di pentas Internasional

Prestasi terbaik Mia ketika dia berhasil membawa negara Belanda ke puncak Tinggi Olimpiade Athena tahun 2004, walaupun kalah dengan unggulan China Zhang Ning tetapi warga negara Belanda sangat bangga kepada Mia audina

Walaupun bermain untuk negara Belanda tetapi Mia tidak mengikuti turnamen yang berada di Indonesia ataupun melawan Indonesia seperti Uber Cup tahun 2004 dan 2008

Dikutip dari detisport.com, berikut prestasi Anak ajaib itu dari Indonesia:

  • Perak Olimpiade Atlanta 1996
  • Juara Indonesia terbuka 1998
  • Juara Singapura Terbuka 1997
  • Juara Terbuka tahun 1997
  • Juara piala Uber 1994 dan 19996 (Tim Uber Indonesia)

Prestasi untuk negara Belanda :

  • Perak Olimpiade Anthena 2004
  • Juara Belanda terbuka 2004
  • Juara Jepang terbuka 2004
  • Juara kejuaraan Eropa 224
  • Juara Jerman terbuka 2002
  • Anggota Piala Uber
  • Anggota Piala Sudirman

Walaupun dia sekarang berada di Belanda tetapi bagaimanpun dia pernah membawa nama Indonesia ke Kancah internasional, terimakasih kasih Mia audina tjiptawan kau memang anak ajaib dari Indonesia

Sumber Historia.id kompas, dan detiksport.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun