Mohon tunggu...
Nur Halifah_106
Nur Halifah_106 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teruslah Melangkah. Karena Arus Waktu TIDAK Akan Menunggu Siapapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Kampung Adat Cirendeu

9 Desember 2022   00:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:59 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri

Sunda wiwitan disini sama halnya dengan Sunda Wiwitan di Baduy, sampai saat ini warga Cirendeu masih terjaga keutuhan alamnya. Setidaknya  ada tiga tempat yang harus dijaga  warga di sana, yakni Leuweung Larangan, Leuweung Tutupan, dan Leuweung Babadan.Leuweung Larangan (Hutan Terlarang) adalah kawasan alam yang tidak boleh ditebang pohonnya. 

Tujuannya adalah untuk menjaga pasokan air yang menopang kehidupan masyarakat adat Cireundeu.Leuweung Tutupan (Hutan Reboisasi) adalah kawasan hutan yang digunakan untuk reboisasi. Di sini warga  bisa memanfaatkan hutan  untuk kebutuhan sehari-hari asalkan areal bekas harus ditanami kembali dengan pohon baru. Leuweung Baladahan (hutan pertanian), yaitu hutan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adat Cireundeu untuk berkebun. Biasanya ditanami  jagung, kacang tanah, singkong atau ubi dan umbi-umbian.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun