Creative youth tolerance (toleransi pemuda kreatif) atau yang disingkat creat merupakan lembaga yang didirikan denngan tujuan untuk mengkreasikan atau mengapresiasikan karya karya pemuda khususnya bagi kaum disabilitas sehinga mereka tidak merasa kekurangannya sebagai beban. Kegiatan yang ditampilkan di CREAT memberi pelajaran kepda kita bahwa perbedaan bukaanlah sebuah penghalang.Â
Lembbaga ini didirkan dengan harapan tidak ada lagi yang namanya perselisihan diantara perbeaan, justru dengan perbedaan ini seharusnya kita harus menjunjung tinggi sikap toleransi.
CREAT kali ini mengadakan kegiatan di jawa barat, tepatnya di Griya Seni Popo Iskandar, Isola, Sukasari, jawa barat dengan tema SILIH yaitu silih asah, silih asih, silih asuh (Bahasa sunda) yang memiliki arti kita harus saling mencerdaskan, saling mengasihi, saling melindungi antar sesama manusia.Â
Kegiatan kali ini CREAT mempersembahkan berbagai karya yang dihasilkan dari kreatifitas yang amat sangat luar biasa. Karyanya antara lain penampilan monolog yang ditampilkan oleh kak zulfa. Menurut aku ini yang paling keren sih. Music dan pembawaannya sangat sangat bagus, Aku sampai merinding.Â
Selain itu, beliau bisa menampilkan monolog tanpa latihan atau dadakan. Kemudian ada juga penampilan pantomime dari kak Wanggi, yang mana penampilan ini diambil dari kisah nyata. Yang mana kak Wanggi ini merupakan tempat curhatan bagi teman-temannya yang memiliki masalah keluarga (broken home).Â
Sehingga ia memiliki ide untuk membuat curhatan tersebut menjadi naskah pantomime yang keren banget. Dan masih banyak lagi deh penampilan yang keren-keren.
Nah, setelah penampilan selesai, selanjutnya kami diarahkan untuk melihat pameran yang berisi karya-karya kreatif siswa SMA, Teman-teman netra, serta masih banyak lannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H