Mohon tunggu...
Nur Halifah_106
Nur Halifah_106 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teruslah Melangkah. Karena Arus Waktu TIDAK Akan Menunggu Siapapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Expression Differance 2022, Keberagaman Ekspresi Film Dokumenter (Awan di Atas Truk)

20 Oktober 2022   12:27 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Expression Differance (EXP DIF.) merupakan lembaga yang dikelola oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bergerak di bidang SENI khususnya pameran foto dan screening film FTV UPI.

Nah kebetulan, Expression Differance  mengadakan kegiatan pameran dan pemutaran film dokumenter di tahun 2022 tepatnya pada tanggal 24 September 2022 di lantai 4 gedung FPSD UPI. Sumpah, kegiatan ini keren bangget sih  menurut aku. Karena semua yang dipamerkan merupakan karya-karya dari mahasiswa Seni UPI. Dengan mengikuti kegiatan ini, banyak banget pelajaran yang dapat diambil sehingga mengubah pola pikir kita yang sempit.

Ada nih, film documenter yang menurut aku sangat menarik dan memberikan pelajaran yang sangat berharga yaitu film documenter yang berjudul AWAN DI ATAS TRUK. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Film ini menceritakan kisah hidup supir truk yang bernama Pak Awan. Jadi ceritanya, Pak Awan sebelum menjadi supir truk beliau bekerja sebagai supir ambulance. Dikarenakan ambulance terlalu horror, kemudian beliau lebih memilih untuk menjadi supir truk walaupun keadaan mobil truknya bisa dikatakan kurang layak pakai. Akan tetapi beliau tetap ikhlas, bersyukur dan bersemangat untuk bekerja.  

Setiap hari Pak Awan berjuang mencari nafkah dengan mengemudikan truknya demi menghidupi keluarga kecilnya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, Hingga pada suatu saat ia menceritakan seorang anak perempuan yang meninggal dunia karna penyakit dan tidak mendengarkan nasihat/larangan dokter untuk tidak  memakan bakso. Anak itu tidak lain merupakan anak semata wayangnya. Pak awan menceritakan bahwa istrinya pada saat itu sangat terpuruk hingga saat ini. Sampai diajak bunuh diripun istrinya mau-mau saja seakan sudah tidak ada lagi gairah untuk hidup. Akan tetapi,  Pak Awan tetap dengan sabarnya menemani sang istri walau dalam keadaan terpuruk sekalipun. Jujur, Aku salut banget sih sama Pak Awan yang tetap tegar menghadapi segala cobaan dan permasalahan yang menimpanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun