Mohon tunggu...
nurhalifah
nurhalifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya main voli ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment yg ditemukkan oleh mary Ainsworth dan john Bowlby

17 Januari 2025   22:59 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:59 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori attachment atau keterikatan adalah salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan yang berfokus pada hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utamanya, seperti orang tua. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby, seorang psikoanalis Inggris, dan kemudian diperluas oleh Mary Ainsworth melalui penelitian empirisnya. Teori ini menekankan bahwa keterikatan emosional yang sehat selama masa kanak-kanak memiliki dampak besar pada perkembangan sosial, emosional, dan psikologis individu sepanjang hidup.

---

Konsep Dasar Teori Attachment

1. Keterikatan sebagai Kebutuhan Dasar:

Bowlby berpendapat bahwa keterikatan adalah kebutuhan biologis yang penting bagi kelangsungan hidup. Bayi memiliki dorongan bawaan untuk mencari kedekatan dengan pengasuh sebagai upaya untuk mendapatkan perlindungan dan kenyamanan.

2. Hubungan Pengasuh dan Bayi:

Hubungan awal antara bayi dan pengasuh membentuk dasar bagi hubungan interpersonal di masa depan.

Pengasuh yang responsif dan konsisten akan membantu anak merasa aman, sementara pengasuhan yang tidak responsif atau tidak konsisten dapat mengganggu perkembangan keterikatan.

3. Peran Keterikatan dalam Perkembangan:

Keterikatan yang sehat membantu anak mengembangkan rasa aman (secure base), yang memungkinkan mereka mengeksplorasi lingkungan dan belajar sambil merasa dilindungi.

---

Teori Bowlby tentang Keterikatan

John Bowlby mengembangkan teorinya berdasarkan pengamatan terhadap hubungan ibu-anak dan dampaknya pada perkembangan psikologis anak. Berikut adalah konsep utama dari teorinya:

1. Sistem Keterikatan:

Anak memiliki mekanisme bawaan untuk membangun keterikatan dengan pengasuh. Ini melibatkan perilaku seperti menangis, tersenyum, atau mendekatkan diri kepada pengasuh untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan.

2. Model Kerja Internal (Internal Working Model):

Melalui pengalaman awal dengan pengasuh, anak membentuk model kerja internal, yaitu pola pikir tentang dirinya sendiri, pengasuh, dan dunia.

Jika keterikatan aman, anak cenderung merasa bahwa dirinya layak dicintai dan dunia adalah tempat yang aman.

3. Tahapan Perkembangan Keterikatan:

Bowlby mengidentifikasi beberapa tahap keterikatan:

Pra-keterikatan (0--6 minggu): Bayi menunjukkan perilaku yang menarik perhatian pengasuh tetapi belum memiliki keterikatan spesifik.

Keterikatan dalam pembentukan (6 minggu--8 bulan): Bayi mulai mengenali pengasuh utama dan menunjukkan preferensi terhadapnya.

Keterikatan jelas (8 bulan--2 tahun): Bayi menunjukkan kecemasan perpisahan saat pengasuh pergi dan merasa nyaman saat bersama pengasuh.

Keterikatan timbal balik (2 tahun ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan dapat mentoleransi perpisahan yang lebih lama.

---

Kontribusi Mary Ainsworth: Strange Situation

Mary Ainsworth mengembangkan metode penelitian yang dikenal sebagai Strange Situation untuk mengamati pola keterikatan pada bayi. Dalam eksperimen ini, bayi diamati dalam situasi di mana mereka bersama pengasuh, ditinggalkan oleh pengasuh, dan kemudian dipertemukan kembali. Berdasarkan pengamatan ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama keterikatan:

1. Keterikatan Aman (Secure Attachment):

Bayi merasa nyaman menjelajahi lingkungan tetapi tetap mencari kenyamanan dari pengasuh.

Saat pengasuh pergi, bayi mungkin menangis, tetapi ia dengan cepat merasa tenang saat pengasuh kembali.

Tipe ini muncul ketika pengasuh konsisten, responsif, dan penuh perhatian.

2. Keterikatan Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent Attachment):

Bayi menunjukkan kecemasan yang tinggi saat pengasuh pergi dan sulit ditenangkan saat pengasuh kembali.

Tipe ini muncul dari pola pengasuhan yang tidak konsisten.

3. Keterikatan Menghindar (Avoidant Attachment):

Bayi tampak tidak peduli saat pengasuh pergi atau kembali, dan cenderung menghindari pengasuh.

Tipe ini muncul dari pola pengasuhan yang tidak responsif atau penolakan terhadap kebutuhan emosional bayi.

Ainsworth juga mencatat pola keempat yang kemudian disebut Disorganized Attachment, di mana bayi menunjukkan perilaku campuran dan tampak bingung atau takut terhadap pengasuh, biasanya karena pengalaman trauma.

---

Dampak Keterikatan pada Kehidupan Dewasa

1. Keterikatan Aman:

Individu cenderung memiliki hubungan interpersonal yang sehat, percaya pada orang lain, dan mampu menghadapi stres.

2. Keterikatan Cemas-Ambivalen:

Individu mungkin menunjukkan ketergantungan emosional, rasa tidak aman, dan kecemasan dalam hubungan.

3. Keterikatan Menghindar:

Individu cenderung menghindari kedekatan emosional, sulit mempercayai orang lain, dan merasa nyaman dengan kemandirian ekstrem.

4. Keterikatan Disorganisasi:

Individu mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang stabil dan menghadapi masalah emosional yang lebih kompleks.

---

Kelebihan dan Kelemahan Teori Attachment

Kelebihan:

Memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya hubungan awal dalam membentuk perkembangan emosional dan sosial.

Didukung oleh penelitian empiris, seperti eksperimen Strange Situation.

Relevan untuk berbagai bidang, termasuk pengasuhan, pendidikan, dan terapi psikologis.

Kelemahan:

Kurang mempertimbangkan pengaruh faktor budaya pada pola keterikatan.

Cenderung terlalu menekankan peran pengasuh utama, meskipun anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan lainnya.

---

Kesimpulan

Teori attachment oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth menyoroti pentingnya hubungan emosional awal antara anak dan pengasuh dalam membentuk perkembangan psikologis. Keterikatan yang aman memberikan dasar bagi hubungan yang sehat di masa depan, sementara pola keterikatan yang tidak aman dapat menyebabkan tantangan emosional. Pemahaman teori ini memberikan wawasan yang berguna bagi orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan untuk mendukung perkembangan anak yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun