Mohon tunggu...
Nurhaidah
Nurhaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa universitas Muhammadiyah Mataram

Nama saya Nurhaidah Asal Dompu Sekolah di universitas Muhammadiyah Mataram jurusan pendidikan guru sekolah dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program peer support bimbingan konseling layanan psikososial

20 Januari 2025   04:31 Diperbarui: 20 Januari 2025   04:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Pemanfaatan Teknologi
Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan program peer support. Platform seperti Zoom atau Google Meet memungkinkan sesi konseling dilakukan secara online, mengatasi batasan geografis, dan mempermudah akses, terutama selama pandemi COVID-19 ketika pertemuan tatap muka terbatas.

3. Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan
Sekolah dapat menjadi mitra strategis dalam penerapan program peer support. Melalui kolaborasi dengan guru dan konselor sekolah, program ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga dapat menyediakan fasilitas fisik yang mendukung, seperti ruang pertemuan untuk kelompok peer support.

4. Evaluasi Program Secara Berkala
Melakukan evaluasi rutin adalah langkah penting untuk memastikan program ini berjalan efektif. Pengumpulan umpan balik dari peserta dapat memberikan wawasan tentang kekurangan atau tantangan yang dihadapi, sehingga memungkinkan perbaikan program di masa depan.

Tantangan dalam Program Peer Support

Meskipun menjanjikan, program peer support menghadapi beberapa tantangan yang harus diatasi untuk mencapai keberhasilan:

Stigma terhadap Masalah Kesehatan Mental
Masih ada stigma di masyarakat yang membuat individu ragu untuk mencari bantuan. Hal ini menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan program peer support.
Keterbatasan Pengetahuan Peer Counselor
Sebagai konselor non-profesional, peer counselor tidak selalu memiliki pengetahuan yang mendalam untuk menangani masalah serius, sehingga mereka perlu mendapatkan pelatihan yang memadai.
Ketidakstabilan Emosional Remaja
Karena remaja sering kali menghadapi ketidakstabilan emosional mereka sendiri, hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang konsisten kepada teman sebaya.
Kesimpulan

Program peer support menawarkan peluang besar untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial, khususnya bagi remaja. Melalui hubungan yang didasarkan pada empati dan pengalaman bersama, program ini dapat meningkatkan kesehatan mental, keterampilan sosial, serta rasa percaya diri peserta. Untuk memastikan keberhasilan program, penting untuk memberikan pelatihan yang memadai bagi peer counselor, memanfaatkan teknologi secara optimal, serta melibatkan institusi pendidikan dalam pelaksanaannya. Dengan mengatasi berbagai tantangan yang ada, program ini dapat menjadi langkah signifikan dalam menciptakan komunitas yang lebih peduli dan mendukung, terutama bagi generasi muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun