Mohon tunggu...
Nur Hafni
Nur Hafni Mohon Tunggu... Guru - Long Life Learning.

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Resume Buku "Agar Anak Cinta Al-Quran"

8 September 2022   23:10 Diperbarui: 8 September 2022   23:19 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku : Agar Anak Cinta Al-Quran

Penulis : Dr. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini

Penerbit : Mumtaza, Solo

Tahun : 2007

Resume by : Yulia Fonna. S.Pd.I

Alhamdulillah dengan izinNya saya bisa menulis ringkasan buku yang saya baca Agar Anak Cinta Al-Quran karya Dr. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini. Semoga ringkasan yang saya buat ini mendapat pahala jariah untuk saya dan khusus untuk penulis.

Ada beberapa hal yang yang perlu kita perhatikan ketika kita ingin menjadikan anak-anak kita cinta Al-Quran.

1. Tuturkan Kisah Al-Quran

Seperti firman Allah dalam surat yusuf : 3 yang artinya " Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Quran kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang-orang yang tidak mengetahui. Dapat kita simpulkan bahwa di dalam Al-Qur'an banyak sekali kisah-kisah menarik, seperti :

a. Kisah Nabi Yusuf yang sangat kuat menjaga pandangannya ketika di goda  Zulaikha.

b. Nabi Nuh yang sang kreatif membuat kapal.

c. Ada juga kisah Asiyah yang sangat istiqamah dalam mengesakan Allah di bawah tekanan fir'aun yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Dan masih banyak kisah-kisah menarik lainnya.

2. Jadikan Al-Quran Sebagai Ajang Perlombaan

Di level ini saya saran kan kepada kita semua, tanamkan ke anak-anak kita luruskan niat, karena semua amal kita tergantung pada niat kita. Sedangkan perlombaan hanya untuk sekedar memotivasi anak-anak dalam menghafal dan mencintsi Al-Quran.

3. Tanamkan Tentang Syafaat Al-Quran

Sebagai contoh, sabda Rasullah yang artinya " bacalah Al-Quran karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya" (H.R. Muslim). Dan hadits rasullah yang dapat menjadi motivasi untuk kita ada " Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya."

4.Jadikan Anak Cinta Syurga Dengan Al-Quran

Kawan-kawan seperjuangan dalam mendidik generasi Rabbani, setelah putra-putri kita ataupun anak didik kita merasa dekat dengan Al-Quran, atau mereka sudah merasa butuh dengan kitabullah kini tibalah waktunya bagi mereka mengetahui apa itu Syurga, ceritakan pada mereka tentang istana di Syurga, taman, sungai dan kebun di Syurga dan lainnya. Itu semua bisa kita dapatkan dengan mencintai dan mengamalkan Al-Quran dan sunnah di sepanjang hidup kita.

5. Tanamkan Al-Qur'an Sebagai Penyembuh

Salah satu nama Al-Quran adalah Asy-Syifa yang artinya penyembuh (Q.S Yunus:57 ). Contohnya  untuk mengantisipasi godaan dan bahaya syaithan dengan membaca surat Al-Baqarah di rumah. Tilawah juga sangat penting  bagi kita yang sedang di landa kegundahan atau ingin merasakan ketentraman dan kenyamanan dalam jiwa kita.

6. Hidup Bahagia Bersama Al-Quran

Nah, ketika semua unsur di atas sudah di kuasai oleh anak-anak (kita) in sya Allah kita sudah berada di titik aman, artinya ( anak-anak ) kita sudah bisa hidup bersama Al-Quran.

Namun terdapat dua point yang sangat penting dari enam point di atas yaitu keteladan, keteladanan adalah faktor utama yang mempunyai peranan penting ketika kita menginginkan anak kita melakukan sesuatu. Kalau kita hanya sekedar mentrasfer ilmu maka kita akan sangat tertinggal, kurang apa google sama kita, ust- ust di youtube hebat nya maa sya Allah, tapi satu yang tidak di miliki oleh google dan youtube yaitu keteladanan. Keteladanan adalah motivator terbesar untuk anak kita dalam meraih akhiratnya.

Point yang kedua adalah doa. Doa merupakan wujud iktiar terakhir setelah semua langkah-langkah tadi sudah kita lakukan. Dalam sebuah pepatah disampaikan bahwa "usaha tanpa adanya doa adalah sombong. Sedangkan doa tanpa usaha adalah bohong." Setelah melakukan segala ikhtiar kita, maka pada akhirnya Allah adalah yang maha mengetahui takdir-takdir terbaik untuk setiap hambaNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun