"Iya ustzah. Kalau kita punya niat baik untuk belajar, usaha serius, berdoa, pasti Allah kasih jalan".
"Betul sekali. Jadi besok-besok kalau dikasih tantangan mengajarkan nenek-nenek bisa kan?" Tantang ustzah Annisa.
"Hah. Gimana. Tolong. Ilmu saya masih sedikit banget tentang pendidikan andragogi. Tolong ya. Jangan" Tolak aku.
"Heheh. Canda dek. Tapi ya tidak menutup kemungkinan kalau Allah sudah mengiyakan kan" Ustzah Annisa terus menantang.
"Ustzah. Laporannya harus segera dikumpulkan ya". Aku mencoba mengalihkan pembahasan.
Hari Kamis terlewati dengan baik dan selesai dengan sempurna. Minggu kedua bulan ramadhan tahun ini aku mendapatkan ilmu yang banyak. Menantang garis batas. Kita seringkali meletakkan garis batas pada diri kita sendiri. Atau mungkin kita sebenarnya juga seringkali meletakkan garis batas untuk orang lain.
"Ga mungkin kamu bisa"
"Aku ga bisa"
Seberapa sering sih kita menolak dan mengabaikan kesempatan-kesempatan yang sudah Allah beri?
Kesempatan itu. Waktu itu ada. Namun hanya karena kita "ngerasa" kayanya aku ga mampu. Kita menolak kesempatan-kesempatan itu.
Just do it. Push your limit.