Mohon tunggu...
Nurhaenah
Nurhaenah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi dalam Ekspor dan Impor di Indonesia

9 Oktober 2023   07:35 Diperbarui: 9 Oktober 2023   08:12 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tiada alat produksi sepenuh satu negara pemilik dunia ini yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun dan meningkatkan kepentingan sektor luar negeri dalam suatu perekonomian berbeda dari satu negara ke negara dihasilkan oleh industri lain. Di bagian negara ekspor dan impor meliputi bagian yang cukup besar dalam pendapatan satu cara untuk menasional sedangkan di beberapa negara lain ia merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan.

Pemerintah Indonesia akan terus memperjuang akses produk Indonesia agar tetap diterima di pasar internasional, seperti pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini akan membantu perdagangan internasional Indonesia yang sedang bangkit lagi setelah selesainya status pandemi covid-19 di negara ini. Jikalau jumlah ekspor meningkat, maka cadangan devisa pun akan tetap berada di level yang bagus.

Salah satu yang akan memajukan perdagangan Indonesia dan negara-negara di Eropa adalah dengan tercapainya kesepakatan dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UECEPA).

Menko Airlangga menerangkan jika pembahasan Indonesia sudah masuk dalam ronde ke-5, perundingan ke-15 yang sedang berlangsung di Yogyakarta (sampai 14 Juli 2023)."tadi kami laporkan bahwa Yesus strategis yang pertama terkait dengan government procurement atau pembelian pemerintah. Tentu Mereka meminta agar teman dan mereka terbuka dan Indonesia mengusulkan akan menyiapkan positive list, yang mana barang-barang yang bisa diberikan untuk akses internasional,"terang Menko Airlangga.

Menurut Menko Airlangga, posisi Indonesia adalah untuk mengembangkan industri sehingga tidak akan melepaskan hal tersebut. Selain itu, Indonesia juga minta akses terhadap trade and sustainable development, terutama untuk produk berwawasan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun