Mohon tunggu...
Nurhadiani Gusmi
Nurhadiani Gusmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi A UIN Sunan Kalijaga '012 | supergirl and limited edition | @NurhadianiG

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Baru tapi Bekas

27 Desember 2013   21:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="1024" caption="ilustrasi"][/caption]

Setiap orang pasti senang belanja atau shopping apabila mempunyai uang yang banyak. Meskipun keadaan ekonomi sedang kurang bersahabat, kita bahkan sampai menabung untuk melakukan hal yang bagi hampir semua orang menyenangkan untuk dilakukan. Apalagi bagi wanita yang biasanya dijuluki “gila belanja” dan “lapar mata”. Kalo udah liat kata “sale” dan “diskon” di outlet – outlet branded bisa deh tu betah ngobrak – abrik toko buat dapat minimal satu dari “barang diskon” tersebut.

Nah, kalo mau nunggu outlet – outlet branded tersebut diskon, kita biasanya harus nunggu di akhir tahun atau pas lagi ada midnight sale. Kan lama tuh. Dan gak pasti kapannya. Untuk menyiasatinya, “ngawul” aja buat dapetin barang branded dengan harga yang lumayan murah banget. Tetapi syaratnya, harus pinter milih, teliti, dan SABAR. Karena mungkin aja barang yang udah keliatannya masih bagus banget banget, eh sekalinya ada cacat. Misalnya ternyata ada warnanya yang udah kena bleach, atau ternyata di bagian ketiaknya udah bolong gitu. Kan jadi nyesek. Jadi harus ngulang nyari lagi deh dari awal.

Tapi, kalau kita nyarinya dengan santai, tenang, insyaallah, kita bakalan dapet juga kok sama baju bekas tapi branded itu. Contoh tempat awul – awul di Jogja yaitu pas ada event sekatenankayak sekarang ini. Walaupun sekatenan itu bukanya sore, tapi awul – awul ini siang hari juga udah buka kok. Hehehe. Selain itu juga ada toko, yang dari luar keliatan kayak barang baru, padahal itu isinya barang bekas. Toko ini terletak di jalan solo, yaitu di depan sebuah universitas islam negeri terkemuka di jogja. Nah, di toko ini, kalian bisa terlihat seolah – olah itu adalah toko baju yang isinya mahal. Padahal sih enggak, bekas malah. Hahaha. Oh iya, baju – baju bekas ini harganya berkisar antara dua ribu rupiah sampai lima puluh ribu (itu harga yang paling murah dan mahal yang pernah saya temui).

Oh iya, kalau ingin membeli baju bekas tersebut selain syarat harus teliti dan sabar, kita juga harus mengetahui cara mencuci baju tersebut setelah kita membelinya. Saya mempunyai cara yang selalu saya gunakan untuk membersihkan baju tersebut, karena kita tidak tahu siapa pemilik baju ini dahulunya, dan mengapa bisa berada di deretan baju bekas. Bukan tidak mungkin kan jika pemilik sebelumnya adalah orang yang, bisa jadi memiliki penyakit kulit. Maka dari itu saya memberikan tips untuk membersihkannya. Yaitu dengan merendamnya selama sehari semalam dengan air panas yang kata ibu saya sih kuman – kumannya pada hilang. Setelah itu, keesokan harinya dibilas dengan air biasa, lalu direndam kembali dengan detergen selama kurang lebih satu jam. Tetapi kalo saya sendiri biasanya merendam di detergen selama satu hari. Lalu keesokan harinya lagi baru deh dicuci dan dijemur seperti biasa mencuci baju – baju lainnya. Oh iya jangan lupa dikasih pewangi pakaian :D. Memang sih membutuhkan waktu yang lama. Tapi paling enggak setelah itu bajunya jadi nggak menghawatirkan untuk dipakai. Dan bau – bau yang kurang enak di baju “baru tapi bekas” itu tadi juga tersamarkan oleh bau detergen dan juga pewangi pakaian tadi. Semoga bermanfaat ! :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun