Alasan & Alur Menulis
Menulis?
Ketika kita mendengar sebuah kata menulis. kita langsung terpikir menggoreskan huruf demi huruf hingga akhirnya menjadi sebuah kata. Banyak orang berpendapat menulis itu merupakan menyalurkan pikiran penulis, dalam rangkaian kata-kata.
Ulama besar Imam Syafii mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu atau bacaan. Sekiranya tidak ada tulisan lalu kita lupa maka lenyaplah ilmu itu dari diri kita.
Tujuan pertama kita menulis adalah untuk mengungkapkan perasaan, berbagi pengalaman, mengisi waktu luang, Namun seiring waktu akan menjadi sebuah karya yang dapat menginspirasi bagi para pembaca hingga akhirnya tujuan menulis terus berkembang.
Ada beberapa alasan kenapa kita menulis yaitu:
1. Â Menulis meyakinkan pembaca. Dimana kita mengajak para pembaca agar meyakini kebenaran gagasan dalam tulisan hingga mampu mempengaruhi sikap para pembaca, dan mengubah pengetahuan seseorang hingga dapat mengubah perilaku mereka.
2. Â Menulis sebagai media informasi. Era media sosial kebebasan informasi sangat terbuka lebar, setiap informasi dapat dinikmati semua kalangan tanpa kecuali, dimana saja dan kapan saja. kebebasan informasi dalam media sosial harus dapat dipahami dengan baik dan benar. Namun akan berakibat buruk jika kebebasan itu digunakan untuk penyebaran informasi yang bohong atau hoax bagi kepentingan kelompok maupun pribadi
3. Â Menulis untuk memperkenalkan diri sebagai penulis. Berbagai citra yang tertuang dalam setiap karakter tulisannya.
4. Â Menulis menyampaikan amanat atau pesan dari setiap tulisannya sesuai dengan fakta dan sumber yang valid dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pembaca.
5. Â Penulis membuat para pembaca mudah memahami, menghargai perasaan secara nalar hingga para pembaca merasa senang setiap karya yang dibuat penulis.
Tujuan utama dasar dari sebuah menulis agar pikiran pembaca menjadi cerah mana yang haq dan bathil dan tidak menyesatkan para pembacanya sesuai dengan wahyu Ilahi dalam kebaikan Rasulullah SAW.
Sebelum kita memulai menulis, kita harus terlebih dahulu memahami beberapa unsur berikut yaitu Kosa kata, tanda baca dan bahasa. Kosa kata perlu kita tingkatkan dengan cara membaca gunanya agar tulisan kita variatif, unik tidak hanya menggunakan kata itu saja.
Sebaiknya sebelum memulai menulis kita terlebih dahulu kita membuat sebuah kerangka tulisan atau rancangan tulisan. tujuannya agar kita menulis lebih fokus, terperinci, terstruktur,konseptual dan kokoh. Kerangka karangan berisi garis besar, ide pokok atau gagasan yang ingin disampaikan penulis. Sebelum menulis kita sudah mempunya rancangan atau catatan di kepala kita misalnya pembukaan, pembahasan dan kesimpulan. Tetapi tidak semua penulis membuat kerangka karangan secara tertulis atau dalam catatan kecil. Namun semua itu kembali pada penulis masing-masing sesuai kebiasaannya.
Misalnya: penulis menceritakan seorang gadis yang bernama Sri, gadis yang kuat,tangguh dan teguh. Dimana kita dapat bayangkan mulai sri lahir sampai meninggal. Saat Dia meninggal, Dia meninggalkan aset senilai triliun. Kita harus membuat alur ceritanya mulai dari (1) saat Sri lahir, (2) Sri masa anak-anak, (3) Sri masa remaja, (4) Sri merintis usahanya, (5) Sri menemukan cinta sejati, (6) Sri di waktu hari terakhir kehidupan dan memeluk masa lalunya.
Penulis harus menyusun setiap point atau bab, breakdown serta setting, alur dan konflik cerita dengan baik. Adanya kerangka karangan membuat tulisan kita menjadi fokus, terstruktur, kokoh. Banyak tulisan yang kita temui awalnya kokoh, di pertengahan lemah dan ujungnya membosankan. Mari kita buat tulisan di awal lemah, ditengah mencengkramkan di ujung semakin fantastik dan mengesankan.
Kebanyakan penulis pemula, membuat tulisan antologi. Buku antologi merupakan kumpulan tulisan-tulisan. tips untuk untuk menulis buku antologi yaitu (1) Mulailah menyibukkan diri dengan menulis. jangan memikirkan menerbitkan buku, jika kamu memikirkan menerbitkan buku maka kamu akan fokus pada buku. Maka buku antologi mu tidak akan jadi buku antologi. (2) Mulailah menulis sekarang juga misalnya, tulisan yang bercerita tentang pengalaman pribadi, biasanya antara 20 sd 25 cerita. (3) jika ingin menerbitkan antologi puisi, perhatikan juga bangsa pasar industry bukunya. Apakah buku itu bisa dijual?, apakah disukai audiens? Apakah penerbitnya mendapatkan keuntungan? Apakah buku tersebut dibaca orang atau tidak?
Segeralah menulis dengan jujur dan istikhomah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H