Mohon tunggu...
Nurfitria Resta Oktaviani
Nurfitria Resta Oktaviani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Membahas seputar Teknologi pangan, topik topik politik, pendidikan, inspirasi, motivasi, bisnis, senang berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca ❤

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rahasia Piano dan Sosok yang Kurindukan

21 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 21 Februari 2021   11:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai... mungkin cerita ini lebih personal tetapi ini bukan privasi, mungkin biasanya saya menceritakan topik topik dengan bahan cerita yang agak serius tapi kali ini saya baru sadar kalau menulis tidak hanyak untuk hal yang serius. Dengan menulis saya merasa bahwa seperti ada teman yang mau mendengarkan saya tentang sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan warna warna pelangi dan cerita. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk yang sudah mau mampir dan membaca Story ini yang mungkin memang tidak terlalu penting.  

Pagi ini aku mengetahui sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selalu terlintas di pikiranku sejak kecil bahkan sampai saat ini aku masi sering bertanya-tanya. Mungkin memang dari sejak dahulu aku merindukan sosok seorang kaka yang selalu menemani aku bermain, selalu memeluku. 

Bertahun tahun aku menjadi anak tunggal, selama menjadi anak tunggal aku sering bertanya kepada papah atau mamah " Mah, pah sebenernya akutuh punya kaka gak sih? tapi kenapa yaa aku ngerasa kaya punya seorang kaka..." Tapi orang tuaku selalu bilang bahwa aku anak satu-satunya. Dan perkataan itu memang benar adanya aku tidak memiliki seorang kaka.

Sampai pada akhirnya aku memiliki satu orang adik dan sampai sekarang adiku menjadi dua. Tapi rasanya sampai aku mahasiswa tingkat akhir, aku selalu terbayang-bayang oleh sosok perempuan yang sering memeluku dalam mimpiku dan sampai detik ini aku selalu terbayang-bayang oleh kejadian-kejadian kecil mengenai ingatan seseorang namun aku tidak mengenal begitu jelas dari wajahnya seperti apa, seperti abstrak namun aku merasa aku sangat dekat dengannya dan mungkin itulah yang menyebabkan setiap aku memiliki teman yang lebih dewasa secara umur ataupun pemikiran sebagai sosok pelindung aku seperti menganggap dia seperti kakaku sendiri.

Aku baru menyadari ketika pergi jalan-jalan di dalam mobil terus tiba-tiba mamah bilang gini 

"Teh mamah mah masih inget waktu kamu kecil sering dibawa-bawa pake sepedah ke Bandung, mamah sampei nyari-nyari kamu dimana kemana takut hilang dan ternyata di bawa sama teteh itu sama pacarnya." (mamahku juga lupa nama mereka yang jelas mereka adalah tetangga yang ngontrak di di kontrakan punyaku pada masa itu).

Terus aku bilang "Gak inget sih...pernah dibawa pake sepedahnya, tapi inget dulu pernah dimarahin sama mamahnya teteh itu gara-gara bawa aku ke sana, dan yang aku faham kalau pernikahan mereka itu tidak direstui oleh orang tua teteh itu." 

Kemudian papah menyaut " iyaa..tapi si teteh itunya udah meninggal yaa mah...??? begeurr pisan si tetehna... '

terus mamah aku bilang  "iyaa... lupa lagi meninggalnya karena apa ga tau sakit ga tau karena kecelakaan udah lama banget.... sampai waktu dia mau nikah ternyata si teteh itu meninggal, kamu dulu meuni apet pisan ke si tetehnya... waktu mamah tau teteh itu meninggal tadinya ga akan mamah kasih tau tapi kamu nanyain dia terus-terusan, waktu kamu udah tau dia meninggal sedih banget sampei tiap hari mainin piano terus karena biasanya sering main piano sama teteh itu. Nah piano yang dirumah itu piano punya si teteh, kata calon suaminya waktu mau pindahan buat nambah uang bayar kontrakan sebagian pake piano ini aja". Mungkin karena ortu aku tau aku suka main piano jadi noprob.

Masa masa kecilku karena menjadi anak tunggalnya kelamaan, jarang main sama teman-teman lebih sering main di rumah sendirian. Sampai akhirnya setiap aku memiliki teman yang lebih dewasa secara umur dan pola pikir aku selalu ngerasa seperti mereka itu kakaku sendiri bener-bener seperti ngelepas rasa rindu dari sosok orang lain seorang kaka yang sering aku impikan dan di lampiaskan kepada teman-temanku. 

Rasa rindu yang mungkin sampai saat ini aku tidak faham dan akhirnya jawaban yang selama ini aku pertanyakan "Kenapa sih setiap punya temen perempuan yang dewasa secara pemikiran,bisa ngelindungin aku,care banget ke aku, selalu bantu aku, layaknya kalau intens main sama dia kaya berasa akutuh adik dia, dan mungkin itulah yang menyebabkan aku menjadi seorang yang perasa dan berlebihan sama temen temenku karena aku terkadang menganggap dia seperti kakaku dan saking seringnya orang yang aku sayang meninggal satu persatu sampai akutuh takut banget ditinggalin sampai saat ini selalu takut dan aku selalu minta sama Tuhan untuk ambil nyawaku terlebih dahulu sebelum mengambil orang-orang yang aku sayangi karena aku bener-bener tidak pernah siap untuk kehilangan terus menerus.

Tapi semakin dewasa aku sadar itulah kehidupan.... Akan ada orang yang singgah di kehidupan kita dan dihati kita. Tapi kita harus siap kalau nanti kita akan ditinggalkan ataupun meninggalkan dan itu memanglah siklus kehidupan. Walaupun kadang kita beruntung ada orang yang akan selalu setia berada di samping kita, mendampingi kita selamanya. Jadi teruslah berusaha berdoa yang terbaik buat diri kita karena yang bisa mententukan kebahagiaan kita adalah diri kita sendiri....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun