Mohon tunggu...
Nurfitria Resta Oktaviani
Nurfitria Resta Oktaviani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Membahas seputar Teknologi pangan, topik topik politik, pendidikan, inspirasi, motivasi, bisnis, senang berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca ❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Leader Itu Pilihan

12 September 2020   10:56 Diperbarui: 12 September 2020   11:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya terinspirasi pada salah satu quotes, seorang perdana metri pertama didunia dan dia adalah seorang perempuan beliau mengatakan bahwa. "watch your thoughts, for they become your words, watch your words for they become your actions, watch your actions for they become your habits, watch your habbits for they bocome your character, whatch your charachter it becomes your destiny. what you thing we become?"

Itulah yang menjadi alasan saya mengapa wanita itu harus pintar bukan supaya tidak dianggap rendah oleh kaum laki-laki tapi karena setiap perempuan harus tau bagaimana mewujudkan impiannya. 

Sebagai seorang perempuan harus mampu berfikir layaknya ratu, yang tidak pernah takut gagal. Karena kegagalan baginya adalah sebuah batu loncatan menuju sesuatu yang jauh lebih besar. Sesulit apapun kondisi kita, kita harus mampu untuk bangkit kembali dan tanamkan dalam diri kita kalau kita bisa. 

Menurut saya seorang perempuan bisa berkiprah di dunia kerja bahkan menjadi seorang pemimpin, karena kita sebagai seorang perempuan tidak hanya menjadi seorang pendengar dan pelaksana peraturan tapi kita bisa terlibat aktif dalam menciptakan perubahan. 

Jadi jangan pernah ragu untuk mepercayai bahwa seorang perempuan sangat bernilai dan mampu mendapatkan setiap kesempatan, karena ada suatu pepatah " kalau kamu mau sesuatu untuk di ucapkan, carilah seorang pria tapi kalau kamu mau sesuatu untuk dilaksanakan carilah seorang perempuan ".  

Sebenarnya kita sebagai manusia sudah memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Baik pria maupun wanita semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin, karena sebenarnya kepemimpinan tidak ditentukan oleh jenis kelamin,umur, pangkat ataupun jabatan seseorang. 

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dari proses perubahan karakter dalam diri seseorang, kepemimpinan merupakan sebuah proses panjang perubahan kedepan yang ada dalam diri seseorang. 

Ketika seseorang menemukam visi dan misi dalam hidupnya, maka akan membentuk suatu karakter yang kokoh, ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya dapat mendorong perubahan dalam organisasinya. 

Pada saat itulah seseorang di sebut pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukanlah sekadar gaya, gelar, ataupun jabatan melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang.

Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin yang baik. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa adanya rasa melayani, integritas, kuat dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan, memiliki visi misi yang jelas seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin yang baik. Terdapat tiga aspek dalam kepemimpinan diantaranya : 

1. Memiliki Hati yang Melayani ( Memiliki Karakter Jiwa Kepemimpinan).

Kepemimpinan sejati dimulai ketika kita mampu  me-manage diri sendiri, kemudian keluar untuk melayani anggota-anggotanya karena tingkat empatik yang tinggi, perasaan empatik itu menjelma dalam bentuk kepedulian, kesejahteraan, kepentingan dan harapan dari anggota yang dipimpinnya. 

Seorang pemimpin yang memiliki hati melayani adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab besar dan totalitas terhadap organisasi yang dipimpinnya yang artinya seluruh perkataan,dan tindakannya dapat dipertanggung jawabkan kepada individu maupun publik. 

Seorang pemimpin yang melayani adalah pendengar yang baik, ia mampu mendengar setiap keluhan, impian dan harapan anggota-anggotanya. Disinilah pentingnya suatu karakter dan Integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin sejati yang diterima oleh anggota yang dipimpinnya.

Tujuan Utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan anggota-anggota yang di pimpinnya, bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan, tapi justru untuk kepentingan publik yang dipimpinnya, yang mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadinya. Karena pemimpin yang dapat mengendalikan ego memiliki ketahanan mental yang kuat saat menghadapi suatu rintangan dan ataupun tantangan. 

Seorang pemimpin sejati harus mampu mengembangkan mereka yang dipimpinnya karena keberhasilan seorang pemimpin terletak sejauh mana ia bisa mencetak sumber daya manusia sehingga menjadi lebih berkualitas. 

Jika organisasi mempunyai banyak anggota-anggota yang memiliki kualitas seperti pemimpinnya maka organisasi tersebut akan berkembang dan menjadi semakin kuat.

2. Mempunyai Kepala yang Melayani ( Metode Kepemimpinan )

Seorang pemimpin harus memahami sistem memimpin agar organisasi yang dipimpinnya dapat berjalan dengan efektif. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang visioner, karena visi merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan yang dapat mendorong berbagai skill dari anggota-anggota yang ada dalam organisasi tersebut. 

Visi yang jelas dapat mendorong tingkat progresivitas sebuah organisasi. Tanpa adanya visi suatu organisasi tidak akan ada artinya sama sekali, karena visi inilah yag mendorong sebuah organisasi untuk tumbuh, belajar dan berkembang dan bertahan. 

Seorang pemimpin harus selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, impian anggota-anggotanya dan harus selalu aktif proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang sedang dihadapi dalam organisasi tersebut.

Seorang pemimpin harus selalu mendampingi orang-orang yang dipimpinnya. Seperti menginspirasi, mendorong dan mendidik aggotanya agar memahami dengan baik kebijakan dan perencanaan dalam sebuah organisasi tersebut.

3. Memiliki Tangan yang Melayani ( Perilaku Seorang Pemimpin)

Seorang pemimpin harus memiliki SQ yang tinggi, karena seorang pemimpin tidak hanya memenuhi kepuasan anggota-anggotanya tetapi juga harus bersungguh-sungguh dalam hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. 

Pemimpin sejati lebih mengutamakan hubungan yang penuh kasih sayang, dan penghargaan dibandingkan status dan kekuasaan semata. Seorang pemimpin harus selalu menguapayakan yang terbaik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun