Mohon tunggu...
Nur Fitri Ardiani
Nur Fitri Ardiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjungpura

hobi saya menonton dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Perjuangan Ibu Rumah Tangga dalam Mengatur Kebutuhan Hidup Keluarganya di Tengah Keterbatasan

14 April 2024   01:56 Diperbarui: 14 April 2024   20:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Nani adalah sosok yang  penuh tanggung jawab yang berusia 41 tahun dengan pendidikan terakhirnya hanya sampai tingkat SD mengemban peran sebagai ibu rumah tangga dengan penuh dedikasi, bertempat tinggal di Kelurahan Batu layang Kecamatan Pontianak Utara. Ibu Nani menghadapi tantangan besar dalam mengatur kehidupan keluarganya yang terdiri dari suami dan tiga orang anak yang masih sekolah.   Suami ibu Nani bekerja sebagai kuli bangunan dengan pendapatan perminggu sebesar Rp 780.000, Ibu Nani harus mempertimbangkan dengan cermat pengeluaran harian yang mencapai Rp 100.000 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan pokok dan lain-lain keluarganya. 

Rumah tempat tinggal Ibu Nani adalah warisan dari orang tuanya yang beratapkan  seng dan lantai kayu dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter. Terdapat empat ruangan di rumah tersebut, termasuk ruang tamu, dua kamar tidur, dan sebuah dapur lengkap dengan fasilitas WC yang terpisah dari bangunan utama dengan jarak 3 meter terletak dibagian belakang bangunan utama. Mereka menggunakan air PAM untuk mandi dan mencuci, sementara untuk kebutuhan air minum dan memasak mereka menggunakan air galon. keluarga ibu Nani  menggunakan bahan bakar gas untuk memasak di dapur, yang menjadi pusat kegiatan keluarga setiap hari.    Meskipun dalam kondisi terbatas, keluarga ibu Nani memiliki beberapa aset yang sangat berharga bagi mereka, seperti satu sepeda motor untuk mobilitas, satu televisi untuk hiburan dan informasi,satu rice cooker untuk memasak nasi, satu kulkas untuk menyimpan makanan, dan satu ponsel untuk berkomunikasi. 

Sumber dari penulis
Sumber dari penulis

Selain mengandalkan penghasilan suami, keluarga ibu Nani juga menerima bantuan sosial. Bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 400.000 setiap tiga bulan sekali dan bantuan dari Program Keluarga Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp 450.000 menjadi penyokong tambahan bagi keluarga ibu Nani dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang mereka hadapi. 

Kisah hidup Ibu Nani adalah cerminan dari ketabahan dan kebijaksanaan dalam mengelola kehidupan di tengah keterbatasan. Dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada, baik dari bantuan sosial maupun dari usaha keras keluarga, Ibu Nani berhasil menciptakan lingkungan yang hangat dan harmonis bagi keluarganya.

Wawancara dan Observasi dilakukan pada bulan Februari-Maret 2024  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun