Mohon tunggu...
Nurfitri Rahmadini
Nurfitri Rahmadini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca Kata Sederhana Menggunakan Buku Resep Ceria

28 Oktober 2022   10:01 Diperbarui: 28 Oktober 2022   10:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEDIA GAMBAR BERBASIS PERMAINAN DALAM BENTUK BUKU RESEP CERIA

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA SEDERHANA

PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN TK DARUL GHUFRON

KOTA BATAM

Anak adalah manusia yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak memiliki rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan mahluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling dasar. Perkembangan dan pertumbuhan anak di masa depan akan sangat bergantung pada berbagai stimulasi yang bermakna semenjak usia dini. Usia dini adalah waktu yang tepat memberikan stimulasi pada anak agar pertumbuhan dan perkembangannya dapat berkembang maksimal. Lebih lanjut usia dini merupakan masa emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dalam perkembangan anak, dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah dirangsang. Oleh karena itu upaya pendidikan yang komprehensif harus dilakukan sejak dini(Akbar, 2018).

Pembelajaran anak usia dini merupakan tahapan awal yang diperoleh sejak usia dini. Pembelajaran usia dini diberikan secara bermain atau bisa disebut bermain sambil belajar. Berdasarkan hal tesebut, media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting untuk keefektifan pembelajaran anak usia dinijika dipersiapkan dengan maksimal dan sesuai karakteristik maupun perkembangan anak (Safira, 2020: 21).

Perkembangan secara optimal ini dapat diperoleh saat usia dini. Pendidikan yang berada dalam rentang usia dini ini salah satunya adalah pendidikan taman kanak-kanak (TK). Pendidikan taman kanak-kanak berada di usia pra sekolah. Usia prasekolah (TK) merupakan usia paling peka bagi anak karena itu menjadi titik tolak paling strategis untuk mengukir kualitas seorang anak di masa depan.

 Dalam Permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, dinyatatakan bahwa anak dapat berkembang secara optimal perlu diperhatikan aspek-aspek seperti agama-moral, fisik-motorik, sosial-emosional, kognitf, bahasa dan seni dalam mengembangkan aspek ini harus sesuai dengan kurikulum untuk anak usia dini yaitu dalam konteks bermain. Terkait perkembangan anak dalam sisi bahasa menurut Otto (2015:17) perkembangan bahasa anak ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan merupakan penyampaian informasi secara lisan atau langsung sedangkan tulis merupakan cara penyampaian informasi secara tertulis. Menurut Cochrane Efal dalam Mislahusnika, (2016:15) tahap perkembangan membaca seorang anak antara lain tahap fantasi (magic stage), tahap pembentukan konsep diri (self concept stage), tahap membaca gambar (bridging reading stage), tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage), dan tahap membaca lancar (independen reader stage). Berdasarkan tahapan tersebut anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah bisa membaca gambar karena pada Permendikbud 146 Tahun 2014 yaitu anak mampu menunjukan keaksaraan awal dengan menunjukan bentuk-bentuk simbol (pra menulis) dan dapat membuat berbagai bentuk karya seperti membuat gambar dengan beberapa coretan atau tulisan yang sudah berbentuk huruf atau kata.

Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang anak. Dengan kemampuan ini anak dapat lebih mudah mempelajari dan menguasai bidang ilmu lainnya.Lemahnya kemampuan membaca tentu memberikan dampak buruk, baik dari segi mental maupun prestasi akademik.Kelemahan anak dalam membaca dapat membuatnya berkecil hati, tidak ada rasa percaya diri, dan menyebabkan motivasi belajar rendah.

Pembelajaran bahasa khususnya membaca sangatlah penting. Menurut Burns, dalam Rahim mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital sebab setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Sehingga tidak ada salahnya dalam pendidikan anak usia diberikan pembelajaran tentang membaca.Walaupun pada pendidikan anak usia dini tidak dituntut mengharuskan anak untuk bisamembaca secara lancar setidaknya pada usia tersebut diperkenalkan membaca permulaan. Setidaknya anak mengenal urutan huruf sekaligus memahami bentuk- bentuk dari huruf sehingga memudahkan anak untuk belajar lancar membaca.

Cara untuk memudahkan anak belajar lancar membaca adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. 

Anak membutuhkan metode yang menarik dalam belajar membaca. Metode ini dapat dinyatakan berhasil apabila menggunakan media yang efektif. Media efektif dinilai penting karena menjadi alat bantu dalam membentuk konsep bagi anak. Alat bantu ini berguna meningkatkan minat belajar anak. Penggunaan media atau alat pembelajaran akan memberikan variasi dalam proses pembelajaran sehingga anak tidak bosan.

Pembelajaran membaca menuntut guru kreatif karena harus bisa memotivasi anak untuk belajar.Kemampuan membaca bukan hanya terkait erat dengan kematangan gerak motorik mata tetapi juga tahap perkembangan kognitif. Mercer dalam Abdurrahman mengemukakan delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar membaca, yaitu kematangan mental, kemampuan visual, kemampuan mendengarkan, perkembangan wicara dan bahasa, ketrampilan berpikir dan memperhatikan, perkembangan motorik, kematangan sosial dan emosional, serta motivasi dan minat.

Pada kenyataannya banyak Proses pembelajaran yang terjadi, baik oleh orang tua atau guru  dalam mengenalkan kegiatan anak dalam membaca masih menggunakan pembelajaran konvensional seperti anak diajak membaca huruf-hurf dari poster dan di tulis di papan tulis.

Pembelajaran dilakukan hanya menggunakan buku kegiatan dan LKA (Lembar Kerja Anak) dalam pengenalan huruf pada anak. Hal tersebut membuat anak merasa bosan karena kegiatan tersebut kurang menarik dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diberikan sulit untuk dipahami. Lebih lanjut, anak-anak kurang antusias karena pembelajaran hanya menggunakan buku kegiatan tanpa  menggunakan media pembelajaran yang menarik. Penggunaan media dalam mengenalkan kegiatan membaca pada anak bisa menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Memainkan permainan yang melibatkan pengenalan huruf-huruf dan kata-kata utuh adalah sesuatu yang kebanyakan anak-anak akan menyukainya asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Permainan ini juga dapat membentuk dasar pelajaran membaca dan menulis. Anak akan  siap apabila mereka menunjukkan perhatian pada saat guru menunjuk kata-kata dan huruf-huruf pada rambu-rambu atau di dalam buku, atau menuliskan kata-kata itu untuk mereka. Melihat namanya sendiri ditulis biasanya menggugah perhatian anak pada tahap ini dan biasanya huruf pertama pada namanya merupakan huruf yang pertama-tama mereka kenali. Mereka akan lebih tertarik jika mereka menikmati nama itu dibaca dan mempunyai sesuatu pemahaman akan kegunaan membaca. Anak telah mengembangkan dengan baik kesadaran akan rincian sehingga mampu mengenali perbedaan antara bentuk-bentuk huruf.

Pada kegiatan ini kita dapat mengkreasikan kegiatan dengan menggunakan buku panduan dalam bentuk buku resep ceria. Dengan kegiatan yang dilakukan anak secara langsung, anak mendapatkan pengalaman langsung dari kegiatan yang diberikan sehingga konsep yang kita berikan dapat cepat dipahami oleh anak. Dengan bermain buku resep ceria anak bisa membaca kata sederhana yang ada pada buku resep tersebut tanpa merasa terbebani.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tujuan dari media gambar berbasis permainan dalam bentuk buku resep ceria ini dapat meningkatkan  kemampuan anak dalam membaca kata sederhana meningkat, karena dalam kegiatan membaca anak di ajak untuk bermain dengan gambar yang menarik yang ada pada buku resep ceria dan kata yang melambangkannya. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar membaca kata sederhana

Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua. Penulis Nurfitri Rahmadini,S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun