Apa itu piutang?
Piutang adalah tuntutan perusahaan yang terjadi karena adanya suatu transaksi ditujukan kepada pihak lain, baik terhadap perorangan maupun terhadap suatu badan usaha.
Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari penjualan barang/jasa secara kredit. Kredit dapat diberikan dalam bentuk perkiraan terbuka/ berdasarkan instrument kredit yang disebut surat promes (wesel). Contoh piutang usaha yaitu wesel tagih, piutang pegawai, piutang pegawai, piutang bunga, uang muka, uang jaminan, piutang lain-lain dan penyisihan piutang tak tertagih.
Mengapa auditor mengaudit Saldo Piutang?
·   Auditor ingin tahu pengendalian intern apakah yang cocok bagi piutang & transaksi penjualan dan piutang & penerimaan kas.
·   Auditor ingin memeriksa keabsahan dan keotentikan dari piutang.
·   Auditor ingin memeriksa kemungkinan tertagihnya piutang dan cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang tak tertagih.
·   Auditor ingin tahu apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih.
·   Auditor ingin memeriksa apakah penyajian piutang dineraca sesuai dengan PABU di Indonesia/ SAK.
Bagaimana dengan dokumen dan catatannya?
Pada siklus ini, transaksi –transaksi dilakukan dengan menggunakan beberapa dokumen dan catatan yang terkait, diantaranya meliputi:
1. Â Â Â Faktur penjualan
2. Â Â Â Pesanan penjualan
3. Â Â Â File transaksi penjualan
4. Â Â Â Pesanan pelanggan
5. Â Â Â Dokumen pengiriman
6. Â Â Â Neraca saldo piutang usaha
7. Â Â Â Jurnal penjualan
8. Â Â Â File induk piutang usaha
9. Â Â Â Laporan bulanan
Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan auditor selama melakukan proses audit atas piutang?
Pertama kali auditor harus mengidentifikasi dulu resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha, setelah itu tetapkan salah saji yang dapat di toleransi dan menetapkan resiko bawaan. Apabila salah saji telah dibuat maka selanjutnya rencanakan audit. Rencana audit ini dimulai dengan menguji sistem pengendalian internal perusahaan (untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil), auditor juga harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis dan  pengujian atas rincian saldo piutang usaha. Jika auditor telah melaksanakannya, maka selesaikan audit dengan mengevaluasi hasil dan menerbitkan laporan audit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H