Mohon tunggu...
Nurfaza Aula
Nurfaza Aula Mohon Tunggu... Guru - Be a Good Person, menjadi pribadi yang lebih baik

Seorang pembelajar yang berusaha untuk terus dapat belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.2.a.3. Mulai Diri CGP Akt 9

5 September 2023   22:35 Diperbarui: 5 September 2023   22:39 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini kami menuliskan tentang Mulai Diri Modul 1.2. Pada Modul ini peserta CGP diminta  membuat Trapesium Usia. Selain membuat trapezium usia, peserta CGP juga diminta menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri sendiri serta memberikan jawaban yang dijawab dengan kejujuran dan pengalaman pribadi peserta Calon Guru Penggerak.

Tugas 1. Refleksi

 

PERISTIWA POSITIF DAN NEGATIF

PERISTIWA NEGATIF

Ketika masa sekolah, pernah kami mengalami suatu peristiwa yang masih kami ingat hingga sekarang. Yaitu, ketika masih duduk di bangku SMP kelas II. Saat itu, kami lupa tidak membawa kain batik saat pelajaran Prakarya karena lupa. Akhirnya kami dipanggil maju kedepan oleh ibu Guru pengajar Prakarya, dan ditanya panjang lebar, seakan seperti seorang anggota Reserse mengintrogasi criminal. Kami dintanyai banyak hal hingga lama sekali kami harus berdiri didepan kelas menjawab pertanyaan-pertanyaan dari beliau. Setiap jawaban yang kami berikan beliau seakan tidak puas dengan jawaban kami, dan mencecar kami dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Saat kejadian itu pula karena kami juga ingin menyelamatkan muka, akhirnya kami juga sedikit berbohong dalam menjawab pertanyaan dari beliau, tujuannya agar kami tidak kena hukuman fisik dsb.

PERISTIWA POSITIF

Namun, tidak selamanya kami mengalami traumatic ketika bersekolah, kami juga banyak mengalami peristiwa positif. Diantaranya, ketika kami sedang duduk di bangku SMA. Mulai kelas X hingga kelas XII, kami memiliki Guru Seni Rupa yang sangat nyentrik. Karena dari awal kami sudah senang dengan pelajaran melukis, jadi kami masuk ekstrakurikuler melukis dibawah bimbingan beliau. Sebelum kami menjadi anggota Ekskul Lukis, beliau tau jika kami ada bakat melukis, beliau dapat membaca potensi kami. Hingga akhirnya kami masuk menjadi anggota ekskul Lukis bersama beliau hingga kelas XII. Beliau selalu memotivasi kami untuk terus belajar mengembangkan bakat, bahkan beliau mempercayakan kepada kami untuk menjadi ketua Ekskul Lukis SMA. Hal yang saya ingat dan ini menambah rasa hormat kami kepada beliau adalah pernah suatu ketika beliau tidak sengaja bertemu dengan ibu kami, di pertemuan itu beliau menyampaikan bahwa kami ini adalah anak yang berpotensi maka kami didorong untuk bisa melanjutkan kuliah. Pesan itu akhirnya disampaikan oleh ibu kepada kami. Karena kami menaruh hormat kepada beliau, sering kami bersilaturrahim kerumah beliau setiap kali berhari raya. Kami merasa memiliki orang tua di sekolah, seorang guru yang begitu tulus dalam membimbing kami, dan beliau sangat perhatian kepada kami. Namun, waktu memisahkan kita, beliau berpulang Kerahmatullah ketika kami kuliah. Hingga sekarang, kami masih memanjatkan doa untuk beliau, karena kami menganggap beliau termasuk orang-orang yang berjasa dalam hidup kami.

YANG TERLIBAT

Dari peristiwa -- peristiwa positif maupun negative selama sekolah, kami tidak berjalan sendiri. Ada beberapa pihak yang ikut terlibat didalamnya.

Dalam Peristiwa Negatif yang kami alami, yang terlibat didalamnya adalah guru mata pelajaran Prakarya.

Dalam peristiwa positif yang terlibat secara langsung saat masih sekolah diantaranya guru mata pelajaran Seni Rupa, dan Orang Tua kami.

DAMPAK EMOSI

Dalam setiap peristiwa yang kami alami pasti membawa dampak emosi bagi kami. Ketika kami mendapat perlakuan yang kurang nyaman ketika menghadapi peristiwa-peristiwa  Negatif adalah ; malu, tertekan, sedih dan akhirnya merasa minder.

Namun, ketika kami mengalami peristiwa-peristiwa positif selama sekolah, kami merasa senang, bangga, percaya diri, dan berkesan hingga saat ini.

MENGAPA MOMEN YANG TERJADI DI MASA SEKOLAH MASIH DAPAT SAYA RASAKAN DAN MASIH DAPAT MEMENGARUHI DIRI SAYA DI MASA SEKARANG ?

Momen yang terjadi di masa sekolah, baik itu ketika mengalami peristiwa-peristiwa positif maupun negative masih kami rasakan hingga sekarang. Hal tersebut karena setiap peristiwa tersebut kami alami langsung dan kami alami sendiri. Hal tersebut membekas hingga sekarang. Dari pengalaman-pengalaman semasa sekolah itulah akhirnya secara perlahan dapat kami jadikan pelajaran berharga. Semisal, karena bimbingan seni lukis yang pernah kami peroleh semasa SMA, akhirnya hingga sekarang kami masih senang dengan seni lukis.

PELAJARAN HIDUP YANG KAMI PEROLEH TERKAIT PERAN SAYA SEBAGAI GURU KEPADA PESERTA DIDIK

Sebagai seorang guru, kami mendapatkan pelajaran secara langsung dari peristiwa-peristiwa yang kami alami, baik dari peristiwa positif maupun peristiwa negative. Dari sana akhirnya kami belajar untuk lebih memperhatikan siswa secara menyeluruh, mengenali bakat dan potensi siswa sebagaimana dulu bakat dan minat kami dikenali dan dikembangkan oleh Guru Seni Rupa semasa SMA. Lebih memberikan rasa percaya kepada siswa untuk mereka menyampaikan gagasan, ide dan pendapat mereka. Sebagai seorang guru selain mengajar kami juga lebih banyak mendengarkan apa yang menjadi cerita, keluh kesah dan ide-ide siswa. Kami juga belajar untuk tidak mempermalukan siswa didepan teman-temannya. Akhirnya kami mengerti, ketika kita mempermalukan siswa didepan temannya, berarti kita sedang mengerdilkan potensi mereka dan mematahkan rasa percaya dirinya.

NILAI -- NILAI YANG SAYA YAKINI SEBAGAI SEORANG GURU, MENGGUNAKAN KATA-KATA : GURU, MURID, BELAJAR, MAKNA DAN PERAN.

Guru memiliki Peran Penting dalam menemukan Makna dari Belajar. Karena hal tersebut yang akan membentuk kepribadian murid di masa mendatang.

Tugas 2 . Nilai dan Peran Guru Penggerak 

APA NILAI -- NILAI DALAM DIRI SAYA YANG MEMBANTU SAYA MENGGERAKKAN MURID, REKAN GURU, DAN KOMUNITAS SEKOLAH SAYA ?

Nilai -- nilai yang dapat membantu kami menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah adalah kemampuan untuk memberikan motivasi, inspirasi dan harapan-harapan positif kepada murid. Kemampuan bekerja sama, berkolaborasi, berkomitmen dan loyalitas ketika menggerakkan rekan guru dan komunitas di sekolah.

APA PERAN YANG SELAMA INI SAYA MAINKAN DALAM MENGGERAKKAN MURID, REKAN GURU, DAN KOMUNITAS SEKOLAH SAYA ?

Sebagai seorang guru kami memiliki peran untuk memahami karakter murid, mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri murid sesuai dengan bakat dan minatnya. Kami berperan aktif dalam diskusi, dialog, sharing dan berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mendukung proses pembelajaran. Dan memberikan kontribusi aktif dalam forum komunitas MGMP PAI di Kota Madiun, berupa diskusi aktif dan berkolaborasi dengan komunitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun