Mohon tunggu...
Nurfaza Aula
Nurfaza Aula Mohon Tunggu... Guru - Be a Good Person, menjadi pribadi yang lebih baik

Seorang pembelajar yang berusaha untuk terus dapat belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Milenial: Golput bukan Pilihan Cerdas dalam Berdemokrasi

16 April 2019   23:22 Diperbarui: 16 April 2019   23:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti dilansir dalam Investigasi Tempo, (15/04/19) adanya kader-kader Partai peserta Pemilu di DPR yang masuk dalam pusaran korupsi, seperti PDIP:19, Partai Golkar:16 orang, Partai PPP:6 orang, Partai Demokrat:5 orang, PAN : 4 orang, Hanura, PKS,PKB: masing-masing 2 orang, dan Nasdem : 1 orang.Hal tersebut menambah sentimen masyarakat terhadap proses pemilu 2019, karena diperbolehkannya pencalonan eks-koruptor ikut serta dalam pemilu.

Menurut data KPK, yang pernah dirilis pada 16 Agustus 2018 lalu, sepanjang 2004 - Agustus 2018 terdapat 867 pejabat negara/pegawai swasta yang melakukan tindak pidana korupsi.

Dari jumlah tersebut, 311 orang di antaranya berprofesi sebagai anggota DPR dan DPRD, gubernur, dan bupati atau walikota yang notabene hampir keseluruhan berlatar belakang dari partai politik .

Jika masyarakat banyak yang Golput dan salah memilih, maka kondisi bangsa kita dapat menuju pada kehancuran.

Dengan demikian, besar harapan kami kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memiliki hak pilih, untuk menyalurkan hak pilihnya di TPS masing-masing agar terpilih puta-putra bangsa terbaik yang kelak menjadi Wakil Rakyat dan Presiden yang akan memimpin bangsa ini menjadi lebih baik.

Jangan sampai orang yang berkepentingan jahat terhadap Republik ini menduduki kursi parlemen maupun kursi pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun