Mohon tunggu...
Nurfaza Aula
Nurfaza Aula Mohon Tunggu... Guru - Be a Good Person, menjadi pribadi yang lebih baik

Seorang pembelajar yang berusaha untuk terus dapat belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Konstruktivistik dalam Pembelajaran PAI

11 Februari 2020   19:28 Diperbarui: 11 Februari 2020   20:08 4601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sources : silabus.org

 Ketiga, Explain (menjelaskan), di mana pebelajar diberi kesempatan untuk menjelaskan pemahaman mereka pada konsep yang sedang dikaji. Mereka dapat menjelaskan dengan membuat presentasi, berbagi (sharing) ide dengan yang lain, mereview penjelasan pengetahuan dan membandingkannya dengan pemahaman mereka sendiri, dan atau mendengarkan penjelasan dari pembelajar yang membantu mereka ke arah pemahaman yang lebih mendalam. 

Keempat, Extend/Elaborate (memperluas/memperdalam), di mana pebelajar memerinci atau memperdalam pemahaman mereka pada suatu konsep dengan melakukan aktivitas tambahan. Mereka dapat melakukan kembali aktivitas, projek, atau ide lebih awal, atau melakukan aktivitas yang memerlukan aplikasi konsep. Fokus pada tahap ini adalah menambah luas dan dalamnya pemahaman mereka. 

Kelima, evaluate (evaluasi), di mana pembelajar mendorong pebelajar untuk mengases seberapa jauh pemahaman dan kemampuan mereka terhadap suatu konsep, serta memberikan kesempatan pula kepada pembelajar untuk mengevaluasi perkembangan pebelajar ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan. 

Relevansi Teori Konstruktivistik dengan Pendidikan Agama Islam

 Dewasa ini, konstruktivisme merupakan landasan yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk membetuk kegiatan belajar mengajar yang aktif. Pendidikan Islam merupakan salah satu wilayah yang memanfaatkan teori belajar konstruktivis untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan mandiri, mengaktifkan belajar anak didik untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri, dan pendidik menjadi inovatif dalam mengajarnya.

 

Mengingat bahwa teori belajar konstruktivisme bukan berasal dari pemikiran orang muslim maka perlu kiranya diperhatikan urgensi dan relevansinya sebelum diterapkannya dalam pembelajaran PAI. Persamaan dalam teori konstruktivisme dan teori pendidikan Islam menunjukkan adanya relevansi di antara keduanya. Pandangan konstruktivisme tentang belajar ada kesesuaiannya dengan pendidikan Islam. 

Teori belajar konstruktivisme lebih fokus pada aspek pengetahuan (kognitif). Hakikat belajar dipahami sebagai proses aktif siswa untuk mengkonstruk pengertian dan pemahaman mereka.

Sedangkan dalam pandangan pendidikan Islam, belajar dipahami secara komprehensif meliputi pengembangan seluruh aspek kepribadian peserta didik. Mengajar menurut konstruktivistik merupakan upaya guru membantu siswa dapat belajar secara optimal. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator belajar. 

Dalam pandangan pendidikan Islam, disamping sama seperti pandangan konstruktivisme, mengajar juga berarti memberi contoh perilaku. Oleh karenanya, guru selain sebagai fasilitator dan motivator belajar, ia juga harus berperan sebagai model yang baik.[21]

Tingkah laku bagi seorang guru PAI merupakan teladan bagi siswa-siswinya. Apa yang dilakukan oleh guru PAI akan selalu diperhatikan dan dinilai bagi siswa. Apabila seorang guru mampu memberikan contoh baik dalam bertindak dan mampu mengajak siswanya dalam hal kebaikan, maka guru tersebut dapat dikatakan berhasil. Hal penting bagi ajaran agama Islam yaitu siswa mampu mengamalkan dari setiap ajaran agama Islam dalam kehidupan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun