Mohon tunggu...
Nurfaza Aula
Nurfaza Aula Mohon Tunggu... Guru - Be a Good Person, menjadi pribadi yang lebih baik

Seorang pembelajar yang berusaha untuk terus dapat belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Konstruktivistik dalam Pembelajaran PAI

11 Februari 2020   19:28 Diperbarui: 11 Februari 2020   20:08 4601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sources : silabus.org

Konstruksi berarti bersifat membangun. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya dengan bantuan fasilitasi orang lain.

Teori konstruktivisme merupakan suatu teori yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget yang menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. 

Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran, sedangkan akomodasi, adalah menyusun kembali struktur pikiran, karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi, 1988:133).

Teori konstruktivisme juga merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Konstruktivisme merupakan komponen pertama konsep belajar mandiri. Landasan konsep kegiatan belajar yang berlandaskan paradigma ini yaitu penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengolah informasi yang masuk, sehingga terbentuk pengetahuan baru menuju pembentukan sesuatu kompetensi yang dikendaki pembelajar.

Dalam hal ini, pengertian belajar yaitu suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Konteks memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge). Namun, setelah lahir teori kognitivisme, definisi pengetahuan seperti ini mengalami perubahan. Sejumlah fenomena selalu ada dalam pengalaman manusia, sehingga pengetahuan terbangun dari sekumpulan fakta-fakta[1].

 Pemikiran filosof Giambattista Vico merupakan pemikiran paling awal tentang paradigma konstruktivisme ketika ia mengatakan bahwa: "Manusia hanya akan memahami hal-hal yang ia bangun sendiri".[2] Maksudnya yaitu pengetahuan baru hanya dapat dipahami dengan kacamata pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 

Menggunakan kacamata untuk melihat pengetahuan baru kemudian membangun pengetahuan baru hasil dari olahannya sendiri. Seseorang akan mengolah pengetahuan ketika ia memperoleh pengetahuan baru yang didapatkannya. Sehingga, ia tidak lagi dianggap sebagai pihak yang begitu saja menerima pengetahuan, tetapi terdapat proses mengolah sebelum memahami.

Oleh karenanya, pemikiran tentang paradigma baru menempatkan siswa sebagai komponen penting dalam proses pembelajaran dalam pendidikan. Selain hal di atas, Vico juga menjelaskan bahwa "mengetahui" berarti "mengetahui bagaimana membuat sesuatu". 

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa seseorang baru mengerahui sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu. Sayangnya, Vico menurut banyak pengamat tidak membuktikan teorinya.

Cukup lama gagasan Vico tidak diketahui orang dan seakan hilang. Kemudian Piaget menuliskan gagasannya tentang konstruktivisme dalam teori tentang perkembangan kognitif dan juga dalam epistemologi genetiknya. Gagasan Piaget ini lebih cepat tersebar melebihi gagasan Vico, tidak jelas apakah gagasan Piaget dipengaruhi oleh Vico atau tidak.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun