Percobaan ini menggunakan metode ekstraksi minyak dari daun serai wangi dengan cara penyulingan. Daun serai wangi yang digunakan sebanyak 500 gram dengan menggunakan 500 ml air sebagai pelarut. Warna minyak atsiri yang diperoleh dari daun serai wangi yang diperoleh dengan cara penyulingan dengan pelarut air pada awalnya berwarna bening, tetapi bila teroksidasi oleh udara berubah menjadi kuning kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa komponen kimia yaitu senyawa serai wangi, butiran, neral dan -myrcene diekstraksi dengan pelarut air karena senyawa tersebut memiliki karakteristik warna kuning atau kecoklatan.
Semakin lama proses penyulingan, semakin banyak panas yang diterima bahan, sehingga meningkatkan proses difusi. Hal ini dikarenakan suhu dan tekanan yang meningkat sehingga rendemen minyak menurun akibat proses polimerisasi sehingga berat molekul polimer menjadi lebih tinggi . Beberapa faktor mempengaruhi kecepatan distilasi minyak, yaitu titik didih, jumlah tekanan uap yang diterapkan, berat molekul masingmasing komponen minyak, dan kecepatan pelepasan minyak dari minyak.Â
Maka dapat disimpulkan : Semakin lama waktu penyulingan maka persentase hasil yang diperoleh semakin tinggi namun nilai densitasnya semakin rendah, Â Semakin tinggi temperatur destilasi maka persentase hasil yang diperoleh semakin tinggi, Â dan Semakin lama waktu pengerjaan hingga batas yang ditentukan, maka semakin rendah kualitas minyak tersebut.Â
Baca Selengkapnya!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H