Mohon tunggu...
Nur Farida
Nur Farida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Berada di posisi mahasiswa semester 7, semakin tertarik dengan ekonomi apalagi tentang keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pergeseran Pola Twin Defisit: Perbandingan Era Orde Baru dan Reformasi

3 November 2024   23:13 Diperbarui: 3 November 2024   23:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Meskipun awalnya berhasil mencapai pertumbuhan yang signifikan, era Orde Baru berakhir dengan krisis ekonomi yang parah. Pengelolaan yang buruk dan korupsi yang meluas mengakibatkan kegagalan struktural dalam perekonomian. Defisit yang tidak terkendali menyebabkan devaluasi mata uang dan hilangnya kepercayaan investor. Krisis 1998 tidak hanya menghancurkan perekonomian, tetapi juga menyebabkan peningkatan angka kemiskinan yang drastis dan kerusuhan sosial di berbagai daerah.

  • Era Reformasi

Di era Reformasi, meskipun tantangan twin deficit tetap ada, pendekatan yang lebih disiplin dan partisipatif memberikan hasil yang lebih positif. Indonesia berhasil mengatasi tantangan ekonomi dengan langkah-langkah konkret dan reformasi struktural. Pertumbuhan ekonomi perlahan-lahan pulih, dan neraca perdagangan menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Program-program yang mendorong inovasi dan daya saing sektor domestik berhasil menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Saran dan strategi

Perbandingan twin deficit di era Orde Baru dan Reformasi menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan ekonomi yang baik dan transparan. Era Orde Baru, meskipun menunjukkan pertumbuhan yang pesat pada awalnya, akhirnya terjebak dalam praktik korupsi dan pengelolaan yang buruk, menyebabkan krisis yang menghancurkan. Di sisi lain, era Reformasi menawarkan harapan baru dengan pendekatan yang lebih disiplin, transparan, dan partisipatif dalam menangani masalah ekonomi.

Pengalaman Indonesia dalam menghadapi twin deficit menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh angka-angka pertumbuhan, tetapi juga oleh kualitas pengelolaan dan integritas sistem. Dengan terus memperkuat kebijakan yang mendukung transparansi, partisipasi masyarakat, dan inovasi, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan.

Referensi

Hill, H. (2000). The Indonesian Economy Since the Suharto Era: Between Boom and Bust. Canberra: Australian National University. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun