Nongkrong di warung kopi
              Nyentil sana dan sini
              Sekedar suara rakyat kecil
              Bukannya mau usil
              Hai kau pemuda, ayo naik kuda (dari pada naik odong-odong)
              Hai kau pemudi, boleh juga nyoba (ya nyoba...
Namun, terjadi perubahan gaya kritik Warkop DKI yang sebelumnya terkenal di radio dengan gayanya yang cenderung provokatif, berubah menjadi 'agak kalem' dalam film, karena kebijakan represif Orde Baru (Nastiti, 2014). Meskipun demikian, film-film Warkop DKI tetap menyelipkan kritikan-kritikannya dengan cara yang elegan, misalnya dalam adegan 'Depan Bisa Belakang Bisa' yang dirilis tahun 1987 sebagaimana dikutip dalam Nurhuda dan Liana (2014):
             Damsyik: Numpang tanya tuan, kok sekretaris tuan orang asing?
             Kasino: Kami memang memperkerjakan orang Barat supaya perusahaan kami lebih bonafide.
             Damsyik: Memangnya kualitas orang asing itu lebih hebat?
             Kasino: Oh, soal kualitas itu no. 2, yang paling penting gengsinya dulu tuan.