Sejarah mencatat bahwa pendidikan lahir karena adanya pola pikir manusia terhadap perjalanan hidup yang bermakna, bernilai, bermartabat, dan bersahaja. Pernyataan tersebut sesuai dengan gagasan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara yang mengemukakan bahwa pendidikan merupakan upaya manusia untuk menyiasati kondisi hidup secara substansial. Lebih luas, Ki Hajar Dewantara menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada manusia guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka sejak zaman dahulu pendidikan dipandang sebagai sistem yang berorientasi untuk memerdekakan manusia itu sendiri. Pendidikan tidak hanya dinilai sebagai pengajaran dan pembelajaran semata. Namun lebih daripada itu, pendidikan merupakan upaya manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup sesuai dengan kodratnya masing-masing. Pada pidato Ki Hajar Dewantara, 7 November 1956, disampaikan bahwa praktik pendidikan nasional sejak zaman kolonial telah kehilangan pemaknaan yang luar biasa tentang pendidikan yang semestinya. Sejarah mencatat bahwa sistem pendidikan yang diterapkan hanya berorientasi pada intelektual manusia belaka. Pendidikan hanya digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kelompok tertentu, sehingga individu hanya tunduk pada paksaan dan perintah, bukan pada kebebasan mereka belajar.
Dari fenomena pendidikan yang ada, maka muncul gagasan kritis Ki Hajar Dewantara dalam menyikapi pendidikan tersebut. Salah satunya dengan merealisasikan Perguruan Taman Siswa yang dinilai sebagai solusi atas pendidikan yang terjadi pada saat itu. Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan sebagai tuntunan, bukan sebagai tontonan. Artinya, pendidikan bukanlah perintah dan paksaan, melainkan sokongan dan arahan kepada setiap manusia yang ingin berkembang sesuai dengan kodrat hidupnya. Asas Tir-Con, asas yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai asas ke-Tamansiswa-an, menjadi asas yang dikenal karena mengakulturasikan budaya barat dengan budaya bangsa pribumi. Kemerdekaan pendidikan tidak semata-mata dilakukan secara bebas dan leluasa tanpa adanya batasan yang mengaturnya. Akan tetapi tetap harus disesuaikan dan diintegrasikan dengan aturan bangsa yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Berbicara mengenai Taman Siswa, perguruan ini memberikan saham yang besar bagi perkembangan pendidikan dan kebudayaan Indonesia saat ini. Bisa dikatakan bahwa prinsip-prinsip yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara melalui Taman Siswa memberikan dampak yang luar biasa bagi transformasi kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Pada zaman sebelum kemerdekaan, pendidikan hanya dikhsusukan untuk kalangan tertentu yang dianggap memiliki pengaruh besar bagi bangsa. Sedangkan bagi kalangan-kalangan kecil dan menengah ke bawah, pendidikan menjadi suatu hal yang tidak lazim bahkan ironinya menjadi alat untuk mendiskriminasi golongan dan gender tertentu.
Meskipun demikian, pendidikan saat ini tentunya memiliki tantangan tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan pendidikan yang terjadi di zaman sebelum kemerdekaan. Kebebasan berpikir manusia menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tantangan tersebut. Bisa jadi gagasan-gagasan kritis yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara pada saat itu menjadi gagasan terbaik sesuai dengan kebutuhan zamannya. Namun bisa jadi gagasan tersebut di zaman sekarang perlu diadaptasi ulang karena lahir berbagai macam tantangan pendidikan yang berbeda-beda. Dewasa ini, tantangan pendidikan tidak lagi tertuju pada diskriminasi golongan atau gender tertentu, namun pada pelaksanaan pendidikan yang semakin modern dan cara berpikir manusia yang semakin instan. Fenomena inilah yang kemudian menjadi PR bersama bagi pemerintah dan pelaku pendidikan bagaimana agar pendidikan saat ini tetap relevan kodrat alam manusia, yaitu kemerdekaan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H