Hidrosfer atau lapisan air di Kalimantan Selatan merupakan wilayah daerah yang banyak di aliri air hingga terkenal dengan Lahan Basahnya. Lahan basah Di Kalimantan Selatan banyak di manfaatkan menjadi wisata Lahan Basah.
Hidrosfer sendiri merupakan lapisan air yang ada di permukaan Bumi. Kata hidrosfer sendiri berasal dari kata "hidros" yang mempunyai arti sebagai air dan "sphere" yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan Bumi meliputi laut atau samudera, danau, sungai, salju, gletser, air tanah dan bahkan uap air yang terdapat di lapisan udara.
Tidak bisa dipungkiri bahwasannya peranan hidrosfer ini sangatlah penting. Hal ini karena manusia tidak dapat hidup tanpa adanya air. Dan tahukah Anda bahwasannya air yang ada di Bumi ini sejatinya jumlahnya adalah stabil? Ya, air seperti berubah- ubag jumlahnya atau jika kita berfikir mengapa air yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari ini tidak habis, hal ini karena air mengalami suatu siklus atau daur ulang. Sehingga perlu kita ketahui bahwasannya lapisan hidrosfer yang menyelimuti Bumi ini mengalami suatu siklus atau perputaran. Adapun siklus atau perputaran hidrosfer ini dinamakan sebagai siklus hidrologi.
Siklus hidrologi merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus menerus. Air yang ada di Bumi kita ini jumlahnya relatif tetap dan selalu mengalami sirkulasi, dan sirkulasi inilah yang disebut sebagai siklus hidrologi. Perubahan yang dialami oleh air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan juga persebarannya.
Siklus hidrologi yang terjadi di Bumi, setidaknya adapat kita bedakan menjadi tiga macam. Hal ini dilihat dari proses siklus yang terjadi tersebut. Adapun macam- macam dari siklus hidrologi ini sebagai berikut:
- Siklus hidrologi pendek
Jenis daur atau siklus hidrologi yang pertama adalah siklus air pendek. Siklus air pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses siklus pendek ini biasanya terjadi di laut. Proses terjadinya siklus pendek ini dikarenakan air laut mengalami evaporasi atau penguapan (yang disebabkan oleh sinar matahari). Adapun proses siklus air pendek ini secara singkat diuraikan sebagai berikut:
- Air laut mengalami evaporasi atau penguapan karena adanya panas dari sinar matahari.
- Uap air dari evaporasi atau penguapan ini naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu.
- Uap air yang ada di atas ini akan mengalami kondensasi sehingga terbentuklah awan.
- Awan yang terbentuk ini semakin lama akan semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas air laut.
- Air yang turun ini akan kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi atau penguapan lagi.
Itulah beberapa proses atau langkah yang akan dilalui pada saat terjadi siklus hidrologi atau daur hidrologi pendek ini.
- Siklus hidrologi sedang
Setelah ada daur atau siklus hidrologi pendek, selanjutnya ada daur atau siklus hidrologi sedang. Siklus atau daur hidrologi sedang ini merupakan daur yang terjadi karena air laut mengalami evaporasi atau penguapan menuju atmosfer, dalam bentuk uap air dikarenakan oleh panas matahari. Secara umum proses siklus atau daur ulang hidrologi dipaparkan sebagai berikut:
- Air laut mengalami evaporasi atau penguapan menuju ke atmosfer dalam bentuk uap air dikarenakan adanya pemanasan dari sinar matahari.
- Angin yang bertiup akan membawa uap air ini menuju ke arah daratan.
- Ketika sampai pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi atau penguapan air laut, sungai, dan danau akan berkumpul semakin banyak di udara.
- Suatu ketika, uap- uap air yang berkumpul tersebut akan mengalami kejenuhan dan mengalami kondensasi, dan kemudian akan menjadi hujan.
- Air hujan yang jatuh di daratan ini kemudian akan mengalir ke parit, selokan, sungai, danau dan menuju ke laut lagi.
Itulah beberapa proses atau tahapan- tahapan yang terjadi pada siklus hidrologi atau daur hidrologi sedang ini. Dari daur hidrologi pendek dan aur hidrologi sedang ini apabila kita perhatikan maka letak perbedaannya ada pada jatuhnya air hujan. Jika dalam siklus pendek, air hujan akan jatuh di atas lautan, maka dalam siklus sedang ini air yang dimaksud akan jatuh di daratan dan kemudian akan mengalir menuju ke laut.
- Siklus hidrologi panjang
Kita telah mengetahui penjelasan dan juga tahapan- tahapan dari siklus atau daur pendek dan sedang. Selanjutnya ada siklus atau daur hidrologi panjang. Sama dengan siklus pendek dan juga sedang, siklus panjang ini juga dimulai karena adanya penguapan atau evaporasi dari air laut akibat panas atau penyinaran oleh matahari. Untuk proses atau tahapan- tahapan dari siklus atau daur panjang ini akan dijelaskan sebagai berikut:
- Panas matahari yang menyinari Bumi akan menyebabkan air laut dan juga permukaan- permukaan yang berbentuk air mengalami penguapan atau evaporasi yang berbentuk uap air.
- Angin yang berhembus akan membawa uap air tersebut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan juga tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan.
- Uap air ini akan berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi atau hujan.
- Air hujan yang jatuh, sebagian akan meresap ke dalam tanah atau infiltrasi menjadi air tanah. Proses infiltrasi ini adakalanya tidak berbentuk hujan, namun berbentuk salju atau es.
- Sebagian air hujan ini diserap oleh tumbuhan, dan sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau dan selanjutnya akan bermuara ke laut. Aliran air tanah ini dinamakan dengan perkolasi, dan akan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air
Lahan (land) atau sumber daya lahan (land resources) adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan tanah. Dalam hal ini tanah juga mengandung pengertian ruang atau tempat. Sumberdaya tanah merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena sumberdaya alam diperlukan dalam setiap kehidupan. Lahan adalah hamparan di muka bumi berupa suatu tembereng, (segment) sistem terestik yang merupakan suatu perpaduan sejumlah sumberdaya alam dan binaan. Lahan juga merupakan wahana sejumlah ekosistem. Lahan merupakan suatu wilayah (regional), yaitu suatu satuan ruangan berupa suatu lingkungan hunian masyarakat manusia dan masyarakat hayati yang lain.
Pada akhirnya pandangan mengenai ekosistem lahan basah yang sebelumnya tidak memiliki manfaat dan keuntungannya, kini terlihat betapa besarnya arti keberadaan ekosistem lahan basah bagi kehidupan mahluk hidup yang tinggal di dalamnya. Sebagai contoh ekosistem lahan basah yang memiliki manfaat secara ekologis, seperti daerah rawa-rawa ternyata merupakan tempat penyerapan air sehingga bila hujan datang maka daerah ini sangat menguntungkan bagi resapan air hujan. Jika rawa-rawa dihancurkanakan menyebabkan air hujan tidak tertampung dan terserap yang dapat mengakibatkan timbulnya banjir.
Potensi wisata lahan basah di Kalimantan Selatan:
1. Danau Martapura: Danau terbesar di Kalimantan Selatan, menawarkan potensi pariwisata, perikanan, dan pertanian. Wisatawan dapat menikmati keindahan danau, sementara masyarakat lokal dapat mengembangkan usaha perikanan dan pertanian.
2. Hutan Mangrove Sungai Salak: Ekosistem unik ini menjadi habitat bagi berbagai spesies hewan laut dan darat. Potensi ekowisata dan konservasi lingkungan sangat besar.
3. Rawa Banjar: Lahan basah ini menawarkan potensi pertanian dan perikanan. Masyarakat lokal dapat mengembangkan usaha pertanian dan perikanan, sementara wisatawan dapat menikmati keindahan rawa.
4. Taman Wisata Alam Angsana: Kawasan konservasi ini menawarkan potensi ekowisata dan pendidikan lingkungan. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H