Mohon tunggu...
Nurfaizah Chanila
Nurfaizah Chanila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si paling narsis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengisi waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Bahasa Indonesia di Negara Kita Sendiri, Negara Indonesia!

25 Maret 2022   20:00 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Persatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 28 oktober  1928,  tepat lahirnya ikrar sumpah pemuda  Indonesia yang merupakan keputusan kongres pemuda II  dengan mengandung tiga ikrar pada keputusan tersebut,  salah satunya yaitu menjunjung tinggi Bahasa persatuan Indonesia.

"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".

  Benar, Kalimat tersebut merupakan bukti bahwa bangsa kita memiliki Bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia. Namun, sudahkan kita menjunjuang Bahasa persatuan tersebut? Sudahkah kita menjaga tata kesatuan dan mempertahankan betapa indahnya bahasa persatuan tersebut?

  Apabila kita mendalami fungsinya sesuai dari salah satu isi ikrar sumpah pemuda bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia dan telah ditetapkan sebagai Bahasa nasional serta bahasa negara, maka Bahasa Indonesia merupakan Bahasa utama di Negara Republik Indonesia.

  Berdasarkan uraian diatas, sebagai negara Indonesia yang hidup dengan pengaruh  perkembangan zaman yang semakin pesat saat ini baik dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi, bagaimana tantangan Bahasa Indonesia dalam kehidupan kita?

  Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin meningkat sehingga mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terutama pada era munculnya media sosial yang sering menjadi acuan bagi kita untuk menjalin komunikasi dan menggali informasi dari berbagai sumber.

  Nah, dengan adanya penggunaan media sosial tersebut muncul berbagai Bahasa gaul yang akhirnya dijadikan sebagai bahasa sehari-hari dan sering digunakan. Bahkan karena terlalu seringnya menggunakan bahasa gaul, kita tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan benar. Tidak jarang dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul, dengan alasan tidak sengaja, karena sudah menjadi kebiasaan dalam berbicara sehari-hari.

  Namun, tantangan Bahasa persatuan Indonesia tidak hanya dengan adanya bahasa gaul. Kita juga perlu waspada terhadap bencana gempa di ruang publik yaitu bahaya serangan-serangan bahasa asing di mana-mana.

  Maraknya penggunaan bahasa asing membuat masyarakat kita seringkali tidak memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan tidak sesuai pada tempatnya, terutama pada kalangan remaja. Contohnya, banyak remaja zaman sekarang lebih gaul dan lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa asing walaupun kemampuan bahasa asingnya sebenarnya tidak seberapa.

  Sebagai cara menghadapi tantangan tersebut kita sebagai negara Indonesia tetap eksistensi dan tetap menjunjung tinggi Bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Tetap memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan mengutamakan sifat sopan santun dalam menuturkan setiap kalimat Bahasa Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan Bahasa persatuan Republik Indonesia.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun