Pada tahun 1913, Hallmark Card di Kansas memproduksi kartu khusus hari valentine yang bergambar hati, cupid bersayap dan merpati diproduksi secara masal. Sejak saat itu hari Valentine yang tadinya dilakukan untuk memperingati kematian valentinus berubah menjadi hari perayaan yang sekuler.
Saat itu masyarakat merayakan hari valentine dengan bertukar kartu karena saat St. Valentinus di penjara, ia memberikan surat kepada seorang gadis dengan tulisan “From your Valentine”. Surat pemberian itu dianggap romantis dan akhirnya tukar-menukar surat dijadikan tradisi dalam perayaan hari valentine.
Kesimpulan
Jadi Kesimpulanya, budaya hari valentine yang sekarang dirayakan berasal dari puisi sastrawan Inggris yaitu Geoffrey Chaurer yang menyebutkan hari Valentine merupakan hari yang suci, dan kebetulan puisi itu dibacakan pada saat perayaan satu tahun pertunaangan raja Richard II dan ratu Anna. Kemudian penyair yang hidup saat itu terus menciptakan ritual cinta lewat surat dan berkembang menjadi bunga dan cokelat sampai sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H