Mohon tunggu...
Nurfaisyah Salam
Nurfaisyah Salam Mohon Tunggu... Apoteker -

Apoteker dan Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Referensi Informasi Kesehatan Terkini dan Terpercaya

8 November 2017   07:23 Diperbarui: 8 November 2017   10:10 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Buku Kesehatan I Dokumentasi pribadi

"Ca, apa obat wasir yang aman buat ibu menyusui?"

"Ca, sudah cocok kalau Vo****en Salep (salep yang mengandung diklofenak) untuk mengobati sakit punggungku?"

Pesan masuk melalui Whatsapp dari teman yang menanyakan tentang obat, beberapa pekan lalu. Saya seorang apoteker dan memilih tuk jadi ibu rumah tangga. Meski tak melakukan pelayanan kefarmasian di apotek atau rumah sakit, teman-teman masih menanyakan perihal keluhannya dan meminta saran penanganan. Saya resah karena pasti harus buka buku andalan tuk dijadikan acuan.

Saya akui, belum bisa jadi apoteker zaman now yang mengandalkan kecanggihan teknologi dengan mencari informasi di situs pencarian internet. Saya masih terbawa kebiasaan saat kuliah, yakni melampirkan sumber acuan terpercaya pada daftar pustaka, saat menuliskan laporan praktikum dan tugas dari dosen.

Sejak nikah dan ikut suami pindah ke Bali, buku-buku kefarmasian tak turut serta. Sehingga, jika ada yang bertanya, saya sebisa mungkin mencari referensi yang terpercaya. Kalau tidak menemukan solusi, saya bertanya pada apoteker lainnya yang pernah menangani hal terkait.

Kalau teman menyebutkan keluhan dan kemungkinan diagnosis diri berdasarkan asumsi pribadi, saya pasti sangat khawatir dan menyarankan tuk segera berkonsultasi ke dokter. Karena salah satu tugas apoteker adalah memberi informasi obat. Nah, tugas dokter adalah menegakkan diagnosis, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal 35. 

Kebanyakan dari mereka menjawab bahwa malas ke dokter. Hanya butuh masukan saya sebagai teman, bukan sebagai apoteker. Saya susah menolak kalau begitu. Olehnya, pasti butuh informasi kesehatan pendukung agar tak sembarangan kasi solusi.

Kini, ada GueSehat, yang menyediakan informasi kesehatan terkini dan terpercaya, diluncurkan oleh PT. Global Urban Esensial, 30 September 2017 lalu, pada acara Kompasiana Nangkring di Jakarta. Lebih selusin Startup kesehatan di Indonesia, saya sudah coba beberapa, namun GueSehat hadir dengan kemampuannya memenuhi kebutuhan saya. Berikut pengalaman saya menggunakan GueSehat.


Cara Memperoleh GueSehat

GueSehat didapatkan dengan tiga cara, yaitu langsung menuju situs web GueSehat (bagi pengguna yang tak ingin menginstal aplikasi di ponsel), mengunduh di Google Play (bagi pengguna ponsel berbasis android), atau mengunduh di App Store (bagi pengguna ponsel berbasis iOS). Kesemuanya butuh kuota internet, karena GueSehat dijalankan secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun