Mohon tunggu...
NUR FAISAL H
NUR FAISAL H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nur Faisal Hamzah seorang yang memiliki hobi membaca dan menulis suatu karya entah itu puisi atau sajak bahkan novel sedang ku kerjakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Antara Takdir Chapter 2

6 September 2022   19:22 Diperbarui: 6 September 2022   19:25 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"setelah mata kuliah yang kedua bagaimana?" jawab ia sambil tersipu malu.

"sampai ketemu esok ana" sambil melambaikan tangan.

Setelah mata kuliah yang hanya perkenalan saja bintang pulang ke pondok dengan menaiki bus, ia menunggu dan dikejutkan oleh gadis yang tadi berkenalan dengannya.

"kamu, mau pulang ke pondok langsung ya tama?"
Sepertinya ada sesuatu yang ingin di tunjukan.

"iya, na mengapa?" terlihat lesuh karena candaan dan obrolan yang tadi.

"aku ingin ke perpustakaan katanya ada novel yang limited edition" saut ana sambil merangkul buku yang ia bawa.

"wah boleh, ayo cepat" bintang bergegas dengan harapan bisa lebih rekat dengan ana.

Mereka berdua pergi ke perpustakaan daerah kemudian hubungan mereka bak eskrim coklat yang sesuai dengan pesanan, indriana dan bintang tak hanya pergi ke perpustakaan mereka juga sempat pergi ke pameran seni yang ada dikampus terdekat darisana, universe mereka tak bisa dipisahkan layaknya air dan api melainkan gula dan air yang menyatu larut dalam teh.

Sampai mentaripun iri melihat mereka hingga membenamkan dirinya kedalam ufuk barat poros bumi hingga senja pun tiba mereka berdua berpisah di persimpangan jalan arah gunung slamet beruntung ketika ia sampai kumandang adzan belum menyuarakan ke penjuru kota Purwokerto, ia bersyukur dan tak menyesali suatu keputusannya untuk mengukir kisah piluh dan resah di tuang oleh tinta hitam kedalam buku catatannya.

"baskara memang sedang merasa sakit, karena melihat sesosok dirimu yang anggun hingga Seorang Nagita slavina pun tak bisa menandingi parasmu, kau bak rembulan yang selalu menemaniku diwaktu malam tiba, mungkin ini jalan menuju roma, tapi aku tak ingin pergi kesana sendiri tanpamu ku harap cintaku padamu tak hanya sebuah lipatan pertemanan saja memang kita baru mengenal tadi pagi, rasa ini bagaikan kita pernah bertemu sebelumnya diantara lautan manusia yang ada di muka bumi, semoga esok hari adalah hari dimana kita pergi berdua tanpa ada orang yang mengganggu kedalam jiwa aku ingin kita berdua tenggelam diantara sebuah hubungan yang lebih dari teman semoga"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun