Di Purwokerto sedang musim pancaroba yang entah kapan hujan dan panas yang sulit diprediksi, kemudian ada lelaki cara berjalannya bak seorang penagih hutang, ia menyusuri koridor depan kamar, ia berkelok kedalam kamar bintang yang penuh akan tembakau dan kopi, ia memperkenalkan diri sambil mengais bako dan paper tanpa pamit denganku, ia adalah Saputro salah satu senior disini, konon katanya ia disegani karena perawakannya bagaikan rentenir, ia bercengkerama dengan secangkir kopi hitam nan pahit tanpa permisi terlebih dahulu ia memulai topik pembicaraan.
"hallo, siapa namamu" menggunakan bahasa jawa yang tak bintang mengerti.
"Gua, bintang dari Jakarta" bintang menjawab dengan santai
"oh, salam kenal lo tahu tempat ini darimana?" sembari menghirup kopi yang panas itu.
"Gua direkomendasikan dari kampus bang"
"alasan lo kuliah disini apa?"dengan nada yang tinggi ia bertanya bak wartawan yang meliput berita di depan gedung KPK.
"haha, sepertinya pertanyaanmu bagaikan wartawan" bintang berasumsi dengan tertawa.
"oh iya bang, lo semester berapa?" bintang mencari topik agar terlihat lebih rekat
"Gua, semester 5 prodi Ekonomi" lelaki dengan perawakan rentenir itu mengeluarkan nada santai seperti ingin berkenalan"
"Lo sendiri?"
"Gua prodi Teknik Informatika, kampus ini layaknya ladang bisnis ya?" sambil meminum kopi dan menghisap rokok, bintang menikmati dan mensyukuri nikmat saat berbincang-bincang tentang kampus sampai baksara mengeluh tentang rasa.