Mohon tunggu...
Mohamad Nurfahmi Budiarto
Mohamad Nurfahmi Budiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Think...than write...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Persaingan Ballon d'Or: Takhta Messi Lepas

11 Januari 2014   13:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOTA Zurich, Senin (13/1) akan menjadi saksi terciptanya sejarah baru. Saat itulah, siapapun yang akan meraih gelar Ballon d'Or bakal berstatus pencipta sejarah. Ada tiga kandidat utama yang saling berseteru, yakni 'sang juara bertahan' Lionel Messi, 'sang penantang reguler' Cristiano Ronaldo dan 'underdog' Franck Ribery.
Ketiga nama tersebut bersiap untuk membuat lembaran baru. Messi misalnya, jika menang akan membuatnya menjadi pemain yang berhasil mengoleksi lima gelar Pemain Terbaik Dunia. Sebelumnya, ia menjadi terbaik sejagad pada 2009, 2010, 2011 dan 2012.
Lain lagi bagi Cristiano Ronaldo. Jika menjadi pemuncak, dia akan mengobati rasa penasarannya, setelah enam kali berada di sana, tapi tak pernah sukses merengkuh gelar bergengsi secara individual tersebut.
Sementara Franck Ribery tercatat sebagai underdog yang paling memungkinkan untuk meraih prestasi mengesankan. Maklum, ia belum pernah masuk dalam jajaran tiga besar pemain yang akan beradu untuk menjadi yang terbaik.
Bukan rahasia lagi, pertarungan tiga kandidat tersebut sangat ketat. Proses voting yang berakhir pada 29 November lalu memberi banyak teka-teki. Begitu juga saat pengumuman berdasar hasil voting terbaru pada awal pekan ini, banyak pihak yang terus menduga.
Satu pertanyaan yang paling mengemuka tak lain adalah soal apa yang akan terjadi dengan Lionel Messi. Sosok Sang Messiah selalu memiliki magnet tersendiri. Ia selalu menjadi sorotan, meski tak bermain bagus sekalipun. Kualitas dan kapasitasnya sebagai pemain yang dianggap sumber nyawa Barcelona ini sudah tak bisa diganggu-gugat.
Sayangnya, ada beberapa pihak yang menganggap Messi sepanjang 2013 tak terlalu istimewa. Walhasil, semua itu membuat sederet pemain dan pelatih memprediksi, pemuda asal Argentina tersebut akan kehilangan takhta yang digenggamnya empat tahun beruntun.
Secara statistik, tanda-tanda ke arah sana sebenarnya sudah terlihat. Dilihat dari sisi manapun, baik produktivitas, menit bermain sampai akumulasi aksi teknis di lapangan hijau, justru membuka pintu baru bagi Cristiano Ronaldo dan Franck Ribery.
Hambatan cedera yang sempat menimpanya, menjadi titik lemah bagi Messi. Di sisi jumlah permainan dan menit bermain, Messi hanya mencatat 45 partai dan 3346 menit, terbilang jauh dengan apa yang dilakukan Cristiano Ronaldo (56 partai, 4542 menit) dan Franck Ribery (52 partai, 4018 menit). Hal itu selaras dengan jumlah gol, yang hanya didapat Messi sebanyak 42, bernaidng 66 milik Ronaldo.
Level akurasi tembakan yang biasa tinggi dari seorang Messi, juga mendadak melempem. Ia kalah dari Ribery yang mampu mencatat 60,9 persen, sementara sang Messiah cukup 59,6 persen. Hal itu terlihat dari 59 kali tembakan meleset alias tak tepat sasaran, sedangkan Ribery hanya 36 kali.
Soal assist dan mengkreasi peluang untuk menjadi gol juga Messi masih kalah. Level assist, Messi hanya sanggup mengoleksi 15, berbanding 18 milik Ribery. Kreasi peluang, Ribery mencatat 149 kali, Ronaldo 94 kali, sementara Messi hanya bisa 70 kali.
Kemampuan mengumpan juga tak seindah musim lalu. Kali ini catatannya (2136), kalah jauh dibanding Ribery (2903). Soal ketepatan sasaran juga sama, Ribery (85,7 persen) unggul dari Messi hanya hanya 84,5 persen. Semua itu berbanding lurus dengan umpan yang tepat sasaran. Messi hanya bisa mengkonversi 10 persen, sedangkan Ribery (27,59 persen) dan Ronaldo (16,5 persen).
Di segmen dribel dan duel, Messi juga hanya sanggup menang dari Ribery. Total kesuksesan dalam dribel lalu memenangkan duel alias bisa melewati lawan sebanyak 52,5 persen, unggul dari Ribery yang hanya 45,5 persen, tapi kalah dari Ronaldo (54,6 persen).
Semua data-data pendukung tersebut memberi banyak indikasi kalau takhta Messi akan direbut dua kandidat lain, Ribery atau Ronaldo. Legenda Arsenal, Thierry Henry mengakui, meski dirinya menjagokan Messi, tapi secara natural, seharusnya pemain kelahiran Rosario tersebut gagal menggapai gelar ke-5.
"Fakta memang begitu, tapi setahuku semuanya tak berarti apa-apa jika yang melakukannya dengan model voting. Kans Messi masih sangat besar, meski kemungkinan untuk kehilangan gelar itu juga sama besarnya," katanya, di L'Equipe.
Gelandang Bayern Muenchen, Thomas Muller menegaskan, seharusnya Messi tak berpredikat terbaik lagi tahun ini. Pasalnya, konsistensi dan kontribusi terhadap tim, tidak lagi semenonnjol beberapa tahun lalu.
"Faktor ini yang seharusnya menjadi titik lemah Messi. Ribery dan Ronaldo unggul segalanya dalam hal kontribusi, bukan cuma aksi. Di mataku, justru Ribery yang punya peluang besar, meski Ronaldo juga punya kesempatan tak kalah luas," sebut Muller.
Lalu siapa yang layak menjadi yang terbaik, dua nama mengerucut, yakni Ronaldo dan Ribery. Pelatih Paris Saint Germain, Laurent Blanc, di Football France mengungkapkan, dirinya lebih yakin kalau Ronaldo akan menjadi yang terbaik. Dari unsur apapun, Ronaldo punya segalanya. Tidak hanay di dalam lapangan, kemampuan Ronaldo juga sudah terbukti sampai di luar arena.
"Ronaldo punya kharisma, dan itu tak dimiliki Ribery. Nama terakhir memang berasal dari negaraku, tapi setidaknya dari sisi fair, Ronaldo lebih baik. Tapi tetap saja, di sisi hati kecil, Ribery akan menjadi juara," tuturnya.
Sementara para kandidat justru terlihat santai dengan keriuhan yang terjadi di luar mereka. Sebut saja Franck Ribery. Gelandang Bayern Muenchen ini mengakui, justru sang istrilah yang sangat getol menunggu pengumuman itu, sementara dirinya hanya senyam-senyum saja ketika sang istri mencoba untuk menarik perhatian.
"Setiap kali berkumpul di ruang tamu, istriku selalu menyiapkan satu tempat khusus, yang akan diisi satu trofi kemenangan sebagai peraih Ballon d'Or. Saya mencoba untuk tak berpikir tentang itu, tapi istriku memang sangat bersemangat," ungkap Ribery.
Dukungan terhadap Ribery sebenarnya sangat besar. Pelatih FC Hollywood ini sampai menyebutkan, tak pernah dalam sejarah karernya, menemui tipikal pemain seperti karakter Ribery. "Caranya untuk terus bersemangat, bertarung dan berlari sangat luar biasa. Sungguh, sebuah kehormatan bagiku untuk melatih Ribery," sebut eks entrenador Barcelona ini.
Begitu juga dengan mantan pelatih Die Roten, Jupp Heynckes. "Kalau ada pemain seperti Ribery di tim Anda, apapun strategi yang akan diterapkan, sudah pasti bakal berkembang dinamis di lapangan. Dia punya jiwa kreasi yang luar biasa, dan mampu bergerak dari posisi manapun, serta mau menjemput bola untuk secepat kilat sudah berada di area depan gawang lawan," sebut Heynckes, di Kicker.de.
Sementara dukungan Ronaldo datang dari Pelatih Timnas Portugal, Paulo Bento, gelandang Real Madrid, Asie Illarramendi dan legenda Brasil, Ronaldo Luiz Nazario da Lima. Nama terakhir mengungkapkan, kelayakan Ronaldo terletak pada atraksi, ketajaman, spirit bagi tim, kreasi, kecepatan, akurasi tembakan dan daya magis di luar lapangan.
"Dia seorang yang komplet, dan itu sudah ditunjukkannya pada 2013. Dia layak mendapatkan Ballon d'Or, dan memang ini sudah menjadi momentumnya," tutur si Gigi Kelinci, panggilan Ronaldo senior.

Peta kekuatan

Cristiano Ronaldo
The Goals
RONALDO mencatat statistik fenomenal dengan mencetak 55 gol untuk Real Madrid pada 2013. Ia mencetak hattrick ke gawang Getafe, Galatasarat dan Real Sociedad. Dia juga mencetak dua gol cantik ke gawang Sevilla. Catatan ini sekaligus menjadi rekor bagi El Real. Tahun 2013 juga menjadi momen saat ia mencetak dua hattrick bagi negaranya, satu di antaranye ke gawang Swedia yang membantu Portugal lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.

The Glory
DI sisi prestasi, tak ada satupun yang bisa didapat CR7. Real Madrid gagal menuai trofi di akhir musim 2012/2013. Los Blancos hanya berada di posisi kedua La Liga, di bawah Barcelona, runner up di Copa del Rey, kalah dari Atletico Madrid, dan tersingkir di babak semi final Liga Champions kontra Borussia Dortmund. Bedanya, Ronaldo mampu mencatat prestasi top skor Liga Champions, dengan 12 gol.

The Case
BANYAK gelar, trofi dan piala yang didapat secara tim. Tapi gelaran Ballon d'Or adalah panggung individu dengan faktor brilian tersendiri. Di sisi ini, Ronaldo memiliki banyak keunggulan. Minggu ke minggu, ia mampu 'memproduksi' penampilan luar biasa, terutama dalam mencetak gol dan menggugah semangat tim.

Kata dia
"APAKAH saya layak untuk menang?. Saya percaya seharusnya bisa meraih Bola Emas di setiap tahun. Saya ingin sekali menang, tapi seperti pertandingan, kadang Anda kalah dan kadang Anda menang. Saya sudah berada di podium dalam enam tahun. Ini bukan kecelakaan, tapi pertunjukkan konsistensi yang aku pertontonkan dalam beberapa tahun terakhir,"

Kata mereka
MESSI seorang pemain yang sempurna, tapi dia sudah menghilang dalam rentang cukup lama. Dan Anda tak layak memberikan gelar Ballon d'Or pada Ribery, yang hanya mencetak 22 gol. Cristiano Ronaldo selalu memberi yang terbaik pada setiap pertandingan, dan mencetak gol dua kali lipat dibanding yang lain - Fabio Coentrao (Bek Real Madrid dan Timnas Portugal)

MESSI dan Cristiano adalah dua pemain paling penting di dunia hari ini. Tapi buatku, Ronaldo adalah yang terbaik - Radamel Falcao (Penyerang Monaco dan Timnas Kolombia)

Franck Ribery
The Goals
PERBANDINGAN jumlah penampilan dan gol bagi Ribery memang sangat jauh. Tapi dia tetap bisa menggapai hasil yang cukup mengesankan, yakni 16 gol dalam 40 penampilan bersama tim raksasa Bundesliga tersebut pada 2013, termasuk satu gol penting ke gawang Borussia Monchengladbach yang sangat indah. Ribery juga sosok penting bagi Perancis lewat golnya ke gawang Georgia dan Finlandia di babak kualifikasi Piala Dunia, termasuk untuk kemenangan Les Blues kontra Belarusia.

The Glory

INI menjadi catatan yang sangat menjanjikan baginya. Daftar penghargaan yang didapat antara lain juara Bundesliga, Piala Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. In menjadi tahun di mana Bayern banyak meraih kemenangan, dan Ribery menjadi sosok bintang. Hal ini terbukti dengan gelar pemain terbaik di Liga Champions, pemain terbaik di Piala Super dan oemain terbaik di Piala Dunia Antarklub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun