Mohon tunggu...
Mohamad Nurfahmi Budiarto
Mohamad Nurfahmi Budiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Think...than write...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Chelsea Vs. Bayer Leverkusen: Perang Sobat

12 September 2011   07:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERIODE tahun 2006-2009 menjadi saat yang paling menyenangkan bagi Frank Lampard dan Michael Ballack. Meski jajaran penyerang datang dan pergi silih berganti, keduanya menjadi duet penting di lini tengah. Beragam gelar individu, lokal dan internasjonal hadir untuk publik Chelsea.
Sayang, masa keindahan itu harus mulai tercerai berai memasuki tahun 2010. Ballack pun secara resmi mengumumkan perpisahan dengan sang sobat di akhir musim 2010, bahkan secara aktual, sebenarnya pada transfer window II musim 2009/2010, kesepakatan untuk berpisah sudah terjadi.
Kini, dua sobat tersebut untuk kali pertama bertemu dengan membawa bendera klub masing- masing di pentas Liga Champions. Partai perdana di Grup E, Rabu (14/9) dinihari WIB, di Stamford Bridge menghadirkan Lampard yang masih berbaju biru khas Chelsea, sementara Ballack datang dengan armada Bayer Leverkusen, tim yang pernah membesarkan namanya di pentas sepakbola dunia.
"Kami mendapat hasil bagus di akhir pekan lalu, itu modal yang sangat berharga sekaligus tes awal sebelum berangkat ke London. Saya sangat tahu atmosfer di sana, dan hanya bisa dilawan dengan permainan tenang serta penuh dengan kolektifitas. Saya merindukan mencetak gol di Stamford Bridge," ujar Ballack, di Kicker.de, Senin (12/9).
Ia mengaku masa empat tahun di klub London Barat tersebut membawa banyak pelajaran tentang bagaimana memainkan sepakbola yang penuh fisik. "Saya dapatkan itu dari Lamps. Dia seorang gelandang yang hebat. Saat itu ia sangat menonjol dan harus diakui satu di antara gelandang terbaik yang pernah beredar di Premiership. Jika ke sana, saya hanya ingin bertemu tiga orang, Lamps, JT dan Chris (Jones)," ungkap Ballack. Nama terakhir adalah supervisor Chelsea, yang dikenang Ballack sebagai mentor yang hangat.
Penyumbang 26 gol dalam 163 laga bersama Chelsea tersebut yakin, timnya kini jauh lebih matang, meski komposisi anak muda semakin banyak. "Saya lebih memosisikan diri sebagai jembatan. Seperti halnya Stamford, jembatan itu akan menawan di London," tukas Ballack, yang bersama Chelsea merangkuh satu gelar Piala Liga, tiga trofi Piala FA, runner up Liga Champions 2007/2008 dan Premier League musim 2009/2010.
Usai menang atas Sunderland, Frank Lampard menyebut kekuatan inti Leverkusen terletak pada Ballack. Secara fisik boleh saja eks punggawa timnas Jerman itu lemah, namun tidak dengan performa leadership dan pengalaman. "Dia tetap berbahaya, dan saya senang mendapat kunjungan istimewa dari sobat lama," ujar Lamps.
Kewaspadaan tingkat tinggi memang menjadi patron utama Chelsea jika tak ingin terpeleset di matchday I. Pelatih Andre Villas-Boas sudah mewanti-wanti agar tak terlalu percaya diri. "Kami memang memiliki catatan bagus setiap kali bertemu tim asal Jerman, tapi itu bukan jaminan. Leverkusen memiliki kekuatan tersendiri, dan kami harus fokus apa yang sudah disepakati di ruang ganti. Kami sangat berhasrat menambah trofi Liga Champions, dan semua itu bisa didapat jika semuanya fokus," tutur Villas-Boas.
Persiapan matang armada ibukota tersebut sudah dilakukan Villas-Boas, termasuk kemungkinan kembali mencadangkan Fernando Torres, dan memercayakan lini depan pada pemain muda Daniel Sturridge. "Banyak sekali tim yang ingin merekrut Daniel. Saya punya feeling tentang dia, dan kini sudah terbukti. Dia sangat tajam dan cepat, serta layak mendapat tempat utama," kata Villas-Boas, yang sudah pasti kehilangan Didier Drogba.

Adu Cepat Tenaga Muda
PERMAINAN cepat dari kaki ke kaki menjadi ciri khas Chelsea dan Bayer Leverkusen. Memiliki arsitek yang mengagungkan permainan indah, Andre Villas-Boas (Chelsea dan Robin Dutt (Leverkusen), membuat pertarungan di Stamford Bridge bakal berlangsung cepat, menarik dan keras.
Maklum, kedua kubu kini bergantung pada anak-anak muda yang punya kecepatan dan tenaga ekstra. Sangat menarik melihat persaingan dan aksi jagoan tuan rumah seperti Daniel Sturridge (22), Juan Mata (23), Ramires (24), Mikel Obi (24), Oriol Romeu (19) ataupun Josh McEachran (18). Kebiasaan Villas-Boas adalah memberi kesempatan pada anak-anak muda untuk menimba ilmu di level tertinggi seperti Liga Champions.
Sementara tim tamu yang kini bertengger di posisi ke-4 klasemen sementara Bundesliga, juga mengandalkan 80 persen tenaga muda. Di sana ada Stefan Reinartz (22),  Daniel Schwaab 923), Renato Augusto (23), Sidney Sam (23), Lars Bender (22) dan bek sayap cepat Gonzalo Castro (24). Selain itu masih ada dua bomber muda, André Schürrle (20) serta Eren Derdiyok (23).
"Apa yang saya takutkan adalah kematangan, tidak dengan kecepatan dan fisik. Itulah kenapa saya masih membawa 1-2 orang pemain lawas. Chelsea akan merasakan kecepatan kami, tapi tim juga harus waspada dengan kematangan mereka," ujar Robin Dutt.

Prakiraan pemain:
Chelsea: 1 Petr Cech, 26 John Terry, 2 Branislav Ivanovic, 3 Ashley Cole, 17 José Bosingwa, 16 Raul Meireles, 8 Frank Lampard, 7 Ramires, 10 Juan Mata, 23 Daniel Sturridge, 39 Nicolas Anelka

Bayer Leverkusen: 23 Bernd Leno, 21 Omer Toprak, 3 Stefan Reinartz, 2 Daniel Schwaab, 27 Gonzalo Castro, 6 Simon Rolfes, 8 Lars Bender, 13 Michael Ballack, 18 Sidney Sam, 10 Renato Augusto, 11 Stefan Kiessling

Match Facts:
-Dalam lima partai menjamu tim asal Jerman, Chelsea meraih empat kemenangan dan sekali seri.
-Ballack pernah menjebol jala Chelsea, dan menyumbang gol untuk Chelsea. Pada perempafinal Liga Champions 2004/2005, ia menyumbang gol bagi Bayern Muenchen. Pada September 2006, ia menuai gol bagi Chelsea ke gawang Werder Bremen.
-Bayer Leverkusen tampil lagi setelah tujuh tahun absen.
-Leverkusen tak pernah menang saat berkunjung ke Inggris dalam tujuh partai. Terakhir seri kontra Blackburn Rovers di fase grup Piala UEFA 2006/2007.
-Leverkusen lima kali kalah dalam enam partai terakhir saat tandang di Inggris.
-Secara keseluruhan, Leverkusen hanya menang dua kali dalam 15 partai kontra klub asal Inggris, kalah sembilan kali.
-Chelsea menang tujuh kali dalam sembilan matchday pembuka grup.
-Dalam delapan tahun terakhir, Chelsea berhasil melangkah ke semifinal sebanyak enam kali.
-Kekalahan dari Manchester United musim lalu di rumah sendiri, menjadi peristiwa kedua dalam enam laga sebelumnya.
-Tahun ini menjadi partisipasi ketujuh Leverkusen di kancah Liga Champions. Tujuh tahun lalu, saat terakhir ikut serta, mereka kalah dari Dynamo Kiev, seri 1-1 dengan AS Roma dan Real Madrid.
-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun