Mohon tunggu...
Mohamad Nurfahmi Budiarto
Mohamad Nurfahmi Budiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Think...than write...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Preview Jepang vs Kolombia: Asa Terakhir Samurai Biru

23 Juni 2014   21:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:31 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Images Credit : eurosport.com

Live On TV ONE / K-Vision Rabu, 25 Juni 2014 Pukul 02.00 WIB DUA suasana berbeda terjadi sebelum pertemuan Jepang kontra Kolombia, pada laga terakhir di Grup C Piala Dunia 2014, di Arena das Dunas, Natal, Rabu (25/6) dini hari. Kolombia bakal memasuki lapangan dengan kondisi tanpa beban setelah dipastikan lolos ke fase 16 besar. Hal sebaliknya terjadi di kubu wakil Asia. Kondisi tegang melanda armada Alberto Zaccheroni, karena mereka tak hanya tergantung pada usaha sendiri, melainkan hasil partai lain, jika ingin lolos ke babak knock out. Samurai Biru wajib menang, sementara Pantai Gading harus mengalami kekalahan dari Yunani. "Tak mengenakkan jika nasib ditentukan orang lain. Tapi itu harus kami hadapi karena hasil perbuatan sendiri, dan tak bisa lagi terelakkan. Sekarang, fokus kami adalah meraih kemenangan, sebelum melihat hasil partai lain, yang diharapkan juga menguntungkan kami," tutur Mr Zac, di ibnlive.in.com, kemarin. Ucapan tersebut mengacu pada rencana Jepang untuk bermain lebih cepat dan lebih tajam dibanding pada dua partai sebelumnya. Meski terbilang berat, namun faktor kecepatan dan jiwa petarung bisa menjadi nilai lebih. Tentu saja, berharap Kolombia tak bermain dengan sepenuh hati, dan menyimpan beberapa pemain andalannya. Sayang, kondisi tersebut sepertinya tidak akan terjadi. Pelatih Kolombia, Jose Pekerman, memastikan timnya akan tetap bermain seperti biasanya. Tujuannya jelas, ia tak ingin suasana permainan yang sudah kondusif harus mengendur, dan nantinya akan lebih susah lagi untuk menaikkan level permainan. "Kami tak akan mengalah, karena kami juga ingin terus memberikan kebahagiaan bagi fans. Ini justru kesempatan terbaik, karena kami berharap bisa menyempurnakan hasil di fase grup dengan kemenangan. Jepang tak akan mendapatkan ruang untuk bergerak," janji Pekerman. Kengototan dua kubu membuat pertandingan diprediksi bakal berlangsung seru dan tak monoton. Janji untuk saling serang, memberi ruang bagi barisan kreator untuk menunjukkan kepiawaiannya masing-masing. Pelatih Jepang, Mr Zac sudah berjanji untuk memberikan kreasi lebih baik lagi ketimbang dua pertandingan terdahulu. Ia berharap, barisan tengah bisa lebih dinamis, sehingga bisa membuka ruang selebar-lebarnya bagi pemain depan, plus memberikan bola-bola istimewa yang lebih lancar. Harapan Mr Zac tertuju pada sederet bintang lapangan tengah alias para kreator Nippon. Nama Keisuke Honda dan Yasuhito Endo bakal menjalankan fungsi kuncinya. Sayang, mereka belum bisa memakai jasa sang kapten, Makoto Hasebe. Karena itulah, sisi kreator Jepang akan bertumpu pada Shinji Kagawa, sebagai pelapis area tengah meski sebenarnya ia berposisi sebagai penyerang. "Saya pikir sekarang tak ada lagi ruang bagi kesalahan. Kami masih punya peluang, dan satu- satunya cara adalah memenangkan pertarungan di lini tengah. Kolombia punya banyak pemain brilian, dan kami harus bekerja keras untuk mendapatkan bola," tegas Kagawa. Pemain Manchester United tersebut mengakui, perang di lini tengah menjadi krusial. Beruntung, Keisuke Honda berada dalam kondisi yang lebih bugar, setelah tampil melempem di depan Yunani. Pemain asal klub AC Milan tersebut sudah ikut berlatih penuh, setelah sehari usai partai kontra Yunani, ia kabarnya dibekap cedera paha. Honda sendiri bakal bertarung dengan sederet pemain tengah tajam asal Kolombia. Sebut saja gelandang James Rodriguez, Carlos Carbonero, Carlos Sánchez, Abel Aguilar, Juan Cuadrado sampai Víctor Ibarbo. Kualitas tinggi lawan memberi tantangan tersendiri bagi Honda. Ia menganggap, kali ini tak ada kesempatan lagi untuk berbuat kesalahan, dan atau menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan gawang lawan. "Tentu saja kami tak ingin mengecewakan ribuan fans yang sudah datang dari Jepang ke Brasil. Kami mendapatkan momentum, dan itu tak akan kami lewatkan begitu saja. Tim masih punya potensi untuk bermain lebih cepat lagi, dan saya akan berusaha untuk lebih kreatif lagi," tutur Honda. Ancaman kubu negeri Matahari Terbit tersebut tak dianggap sepele Kolombia. Pelatih Jose Pekerman tetap tak ingin melenceng dari target menyapu setiap pertandingan, begitu ada kesempatan. Gelandang James Rodriguez memastikan, timnya tak akan menganggap sepele apa yang akan diperlihatkan Jepang di Natal, dini hari nanti. "Secara pribadi, tentu saja saya tetap ingin bermain. Jika itu terjadi, saya tak akan memberi ruang bergerak bagi lini tengah mereka. Ini partai yang juga penting bagi kami untuk menjaga ritme permainan agar tak lagi melakukan penyesuaian terlalu banyak untuk fase 16 besar nanti," tegas Rodriguez. Sosok gelandang asal klub AS Monaco tersebut memang sedang menjadi perhatian. Ia selalu mencetak gol pada empat laga terakhir bersama Kolombia. Ia juga tercatat menjadi pemain kedua asal Kolombia yang mampu mencetak gol secara berurutan di arena Piala Dunia, setelah Adolfo Valencia pada 1994. ================================================ Angin Positif Mengarah Los Cafeteros LEMBAGA pemrediksi cuaca di Brasil, INMET, menyatakan laga Jepang kontra Kolombia di kota Natal, dini hari nanti waktu Indonesia, akan berlangsung dalam kondisi ideal. Tak ada kelembaban berlebih, sehingga angin positif akan terjadi selama pertandingan terakhir bagi kedua tim di Grup C. Namun, jika dipersempit lagi, ternyata angin positif menuju pada Kolombia. Semua mesin prediktor di dunia maya mengungkapkan, Los Cafeteros memiliki segalanya untuk meraih tiga angka alias menyempurnakan penampilan di fase grup. Satu yang paling unggul tak lain keseimbangan persona. Nyaris tak ada pemain berlevel cadangan dalam tim asuhan Jose Pekerman. Hal ini berbeda dengan apa yang dimiliki Alberto Zaccheroni bersama armada Jepang-nya. Masih ada jurang yang cukup menganga ketika beberapa pemain, terutama yang berlaga di Eropa, tak bisa merumput secara maksimal. Itulah kenapa Mr Zac kerap mengeluh, terutama sejak masa persiapan. Gelandang Kolombia, Viktor Ibarbo mengakui, timnya akan mendapatkan perlawanan hebat dari Jepang. Tapi kondisi tersebut justru menjadi kesukaan mereka.. "Artinya, pertarungan terbuka mungkin saja terjadi, dan itu membuat pertarungan semakin sengit. Kami memang sudah pasti lolos, tapi angin positif ini tak akan kami hilangkan begitu saja," tegas pemain asal klub Cagliari, di Serie A ini. Arah kemenangan Kolombia bisa terlihat setelah performa di Brasil 2014 menjadi kali pertama bagi mereka meraih lebih dari satu kemenangan. Di sisi lain, Jepang hanya sanggup mencetak satu gol dalam tiga pertandingan terakhir di arena Piala Dunia. "Kami tetap bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuat para fan. Kami tak ingin sendiri  di sini. Saya harap kami bisa melangkah jauh di Brasil 2014. Ini kans terbesar, saat bermain dengan semua sisi non-teknis sangat mendukung, seperti suhu, kelembaban, tipikal angin sampai jenis rumput," sebut James Rodriguez. Ia menuturkan, rekan-rekannya sangat bersemangat karena kali ini mereka bisa tampil lagi setelah putaran final Piala Dunia 1998. Mereka juga mengulangi lagi prestasi melaju ke babak 16 besar seperti yang terjadi di Italia 1990. Setelah menuai tiga angka dari Pantai Gading, Pelatih Jose Pekerman memberi apresiasi tinggi pada armadanya. "Semua ini memberiku semangat luar biasa, dan itu akan kami teruskan," tegas pria asal Argentina tersebut. ======================== Bingung Formula Penggedor PERSIAPAN Jepang menuju partai terakhir di Grup C terus mengalami kendala. Kondisi Makoto Hasebe yang tak kunjung membaik, dipersulit dengan pengakuan Pelatih Albero Zaccheroni terkait penampilan anak asuhnya yang dinilai kurang menggigit. Kritikan tajam pelatih berkebangsaan Italia tersebut tertuju pada kreativitas yang minim, juga ketajaman yang nyaris tak diperlihatkan pada dua partai sebelumnya, yakni kontra Yunani dan Pantai Gading. "Ide-ide kami di lapangan sangat minim dan buruk. Kami kehilangan sentuhan, dan itu memberi kesulitan tinggi bagi tim. Kami sebenarnya sudah berusaha untuk menyerang, tapi selalu gagal," katanya, di Sport Mole, kemarin. Sasaran kritik mengarah pada kemampuan lini depan yang tak kunjung membaik. Mr Zac mengaku bingung dengan daya kreasi tukang gedor yang minim. Satu yang mengganggu adalah level kecepatan yang dianggap tak memenuhi harapan. Ia sudah menganalisa, tapi hasilnya tetap tak signifikan untuk digenjott hanya dalam beberapa hari masa istirahat. "Tim ini seperti bermain dengan metode pengereman yang baik, sangat lambat dan tentu saja itu berpengaruh pada masalah mental. Lini depan kami sangat buruk, dan ini menjadi pekerjaan besar sebelum laga kontra Kolombia," tegas Zaccheroni. Mantan arsitek AC Milan dan Udinese tersebut mengungkapkan masih ragu untuk menentukan formula yang tepat di lini penggedor. Padahal, di sana ada Keisuke Honda, Shinji Okazaki, Shinji Kagawa sampai Yuya Osako. Sayang, nama-nama tersebut masih memperlihatkan rasa jauh dari ideal. Selain empat nama tersebut, Jepang sebenarnya masih memiliki beberapa pemain bertipe agresor, yang mungkin saja bisa menjadi solusi. Beberapa nama yang layak dicoba antara lain Hiroshi Kiyotake, Yoichiro Kakitani, Yoshito Okubo dan Manabu Saito. =========== Player to Watch Yuto Nagatomo (Jepang) IA menjadi satu di antara sedikit pemain Jepang yang mampu tampil konsisten dalam dua partai di putaran final Piala Dunia 2014. Gaya ngototnya, dilengkapi dengan kecepatan, selalu menjadi ciri khas yang bisa mengganggu konsentrasi lini belakang lawan. Bersua Kolombia, armada depan Jepang sangat membutuhkan agresinya ke sisi kanan pertahanan lawan. Namun jika mendesak, bisa saja ia beroperasi dari sisi sayap kanan. Umpan-umpannya memang menjadi andalan Jepang untuk membongkar pertahanan lawan. Dan itu akan dicoba lagi saat partai menentukan kontra Kolombia. Juan Cuadrado (Kolombia) GELANDANG yang satu ini terkenal memiliki daya jelajah tinggi di area tengah. Kemampuannya itu dilengkapi dengan kehebatan dalam mengirim umpan-umpan matang. Di Brasil 2014, ia sudah menuai tiga asis. Prestasi ini membuatnya tercatat sebagai pemain Kolombia pemilik jumlah asis terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia sejak 1966. Saling pengertiannya dengan James Rodriguez memberi nuansa mengerikan bagi lini pertahanan lawan, termasuk Jepang yang akan dihadapi dini hari nanti. Jika tak waspada, ia bisa dengan santai menyodorkan bola-bola matang bagi Teófilo Gutiérrez ataupun Jackson Martínez. =============== match background -Partai ini menjadi pertemuan ketiga mereka. -Jepang tak pernah menang kontra wakil Amerika Selatan di ajang Piala Dunia, dengan sekali seri dan dua kalah. -Jepang tak pernah mencetak gol kontra Kolombia dalam dua pertemuan sebelumnya. -Kolombia hanya menuai satu kemenangan atas wakil Asia di Piala Dunia, yakni kontra Uni Emirat Arab dengan skor 2-0 pada Piala Dunia 1990. -Juan Cuadrado (3) tercatat sebagai pemain Kolombia pemilik jumlah asis terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia sejak 1966. -James Rodriguez selalu mencetak gol pada empat laga terakhir bersama Kolombia. -Rodriguez menjadi pemain kedua asal Kolombia yang mampu mencetak gol secara berurutan di arena Piala Dunia, setelah Adolfo Valencia pada 1994. -Piala Dunia 2014 menjadi kali pertama bagi Kolombia meraih lebih dari satu kemenangan. -Jepang hanya sanggup mencetak satu gol dalam tiga pertandingan terakhir di arena Piala Dunia. -Kolombia hanya meraih sekali kemenangan dalam empat partai terakhir di fase grup pada ajang Piala Dunia. =============================================== 1. Prakiraan pemain Jepang (4-2-3-1) : 1-Kawashima, 5-Nagatomo, 6-Morishige, 22-Yoshida, 2-Uchida, 16- Yamaguchi, 7-Endo, 10-Kagawa, 4-Honda, 9-Okazaki, 18-Osako Cadangan : 12-Nishikawa, 23-Gonda, 3-Sakai, 15-Konno, 19-Inoha, 21-Sakai, 14-Aoyama, 17- Hasebe, 8-Kiyotake, 11-Kakitani, 13-Okubo, 20-Saito Kolombia : 1-Ospina, 4-Arias, 2-Zapata, 3-Yepes, 18-Zuñiga, 6-Sánchez, 8-Aguilar, 14-Ibarbo, 10-Rodríguez, 20-Quintero, 21-Martinez Cadangan : 12-Vargas, 22-Mondragón, 7-Armero, 16-Balanta, 23-Valdés, 5-Carbonero, 13- Guarín, 15-Mejía, 9-Gutiérrez, 17-Bacca, 19-Ramos 2.  Partai Akhir Grup Jepang Piala Dunia        Lawan            Skor Prancis 1998        Jamaika        1-2 (Nakayama 74') Korsel-Jepang 2002    Tunisia        2-0 (Morishima 48', Nakata 75') Jerman 2006        Brasil            1-4 (Tamada 34') Afsel 2010        Denmark         3-1 (Honda 17', Endo30', Okazaki 87') Total Main : 16 Menang : 4 Seri : 4 Kalah : 8 Gol : 13 Kebolan : 18 Kolombia Piala Dunia        Lawan            Skor Cile 1962        Yugoslavia        0-5 Italia 1990        Jerbar            1-1 (Rincón 90+3') AS 1994        Swiss            2-0 (Gaviria 44', Lozano 90') Prancis 1998        Inggris        0-2 Total Main : 13 Menang : 3 Seri : 2 Kalah : 8 Gol : 14 Kegolan : 23 3. Periode Gol Jepang Menit    Gol    Kegolan 0-15    0     0 16-30    1     0 31-45    0     0 46-60    0     0 61-75    0     2 76-90    0     0 Kolombia Menit    Gol    Kegolan 0-15    1     0 16-30    0     0 31-45    0     0 46-60    1     0 61-75    2     1 76-90    1     0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun