Sebenarnya, permasalahan ini berawal dari kurangnya lokasi yang memadai dan keterbatasan dana yang ada. Banyak pengurus yang lebih memprioritaskan sisa dana untuk pembubaran kepengurusan daripada untuk kepentingan prodi. Padahal, seharusnya dana tersebut digunakan untuk kemajuan prodi, bukan untuk kepentingan pengurus semata. Sebaiknya, jika ada sisa dana, seharusnya digunakan untuk biaya operasional sekretariat agar prodi bisa terus berjalan dengan baik.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Mazawa tidak memiliki sekretariat, karena tidak memikirkan keberlanjutan prodi. Seringkali, sisa dana tersebut lebih digunakan untuk kegiatan yang bersifat foya-foya daripada untuk hal-hal yang mendukung kemajuan prodi.
Sebenarnya faktor HMPS MAZAWA tidak mengambil atau menyewa sekret di luar dri pada sekretariat yang sekarang, karna menurut kami buat apa menyewa sekrretariat lagi klw semisal kita sudah punya sekret meskipun belum punya HMPS MAZAWA sepenuhnya, tapi kami berpatokan dengan janji pihak kampus di mana mereka akan membuat satu sekretariat lagi agar HMPS tidah bercampur dengan HMPS lain.
KESIMPULAN
Permasalahan belum adanya sekretariat sendiri bagi HM-PS MAZAWA berakar pada keterbatasan lokasi, dana, dan kurangnya perencanaan strategis dalam pengelolaan sisa anggaran. Hal ini diperparah dengan prioritas pengalokasian dana yang kurang mendukung keberlanjutan prodi dan kebergantungan pada janji pihak kampus untuk menyediakan sekretariat baru. Oleh karena itu, dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk sekretariat khusus, sangat penting untuk mendorong kemandirian dan pengembangan prodi dalam menjalankan perannya sebagai penggerak ekonomi umat berbasis zakat dan wakaf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H