2. Pembahasan
Dengan diadakannya wawancara kepada responden yang berpengalaman dalam topik penelitian kami maka kami dapat menyimpulkan bahwa media sosial sangat mempengaruhi pandangan politik masyarakat melalui penyebaran berita palsu dan propaganda. Pengguna sering membagikan informasi yang sejalan dengan pandangan mereka tanpa memeriksa kebenarannya, menyebabkan diskusi politik yang tidak seimbang dan meningkatkan konflik.
Polarisasi politik diperburuk oleh aplikasi media sosial yang memungkinkan penyebaran informasi luas dan pengguna yang kurang bijak dalam memilah informasi. Politikus juga sering menyebarkan informasi yang tidak akurat demi kepentingan pribadi.
Untuk mengurangi polarisasi, diperlukan peningkatan kesadaran dalam memilah informasi, regulasi konten yang lebih ketat, dan edukasi yang lebih baik dari pemerintah. Transparansi algoritma media sosial dan pengawasan yang tepat juga diperlukan. Pengguna harus memverifikasi informasi sebelum membagikannya dan bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan diskusi politik yang lebih sehat dan seimbang.
Â
Penutup
Media sosial telah menjadi arena utama dalam membentuk pandangan politik masyarakat, namun juga membawa tantangan besar berupa penyebaran berita palsu dan meningkatnya polarisasi politik. Pengguna seringkali membagikan informasi tanpa verifikasi, yang mengakibatkan diskusi yang tidak seimbang dan konflik sosial.
Untuk menghadapi masalah ini, langkah-langkah penting seperti meningkatkan kesadaran pengguna, mengimplementasikan regulasi konten yang lebih ketat, serta memberikan edukasi yang lebih baik sangat diperlukan. Transparansi dalam algoritma media sosial dan pengawasan yang bijaksana juga harus diterapkan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga dapat tercipta diskusi politik yang lebih sehat dan konstruktif.Â
Daftar Pustaka
Arikunto. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta