Mohon tunggu...
Nurfadilah Handayani
Nurfadilah Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Sistem Informasi

Saya merupakan mahasiswa program studi sistem informasi yang memiliki kesibukan berkuliah dan berorganisasi. Untuk mengisi waktu luang, saya memiliki hobi menulis dan meneliti isu atau konflik yang terjadi saat ini agar saya tidak mudah termakan berita palsu (hoax).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peran Algoritma Media Sosial dalam Polarisasi Pandangan Politik di Masyarakat

1 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 1 Juni 2024   21:57 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.2 Interview Virtual dengan Narasumber 2/dokpri

Kata Kunci: Algoritma, Polarisasi, Perilaku Pengguna, Media Sosial, Politik

Pendahuluan

Dalam era digital yang terus berkembang, media sosial menjadi panggung utama bagi interaksi dan pertukaran informasi di antara individu. Namun, dampak dari perkembangan ini tidaklah selalu positif. Studi terbaru menyoroti bahwa polarisasi pandangan politik semakin meningkat di masyarakat, yang disebabkan oleh kurangnya akses terhadap informasi yang beragam serta pengaruh algoritma media sosial. Echo chamber terjadi ketika pengguna secara sukarela atau tidak sengaja terpapar pada pandangan yang serupa dan saling memperkuat keyakinan mereka sendiri tanpa terlibat dalam diskusi atau interaksi yang konstruktif dengan pandangan yang berbeda (Lusi, R. M. E., 2024). 

Algoritma kompleks ini mengatur paparan konten politik kepada pengguna berdasarkan preferensi dan interaksi sebelumnya, dengan potensi untuk memperkuat echo chamber di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan yang sejalan dengan mereka. Dalam konteks ini, pemahaman mengenai peran algoritma media sosial dalam polarisasi pandangan politik menjadi penting untuk mengembangkan strategi mitigasi yang efektif. 

Dengan memahami bagaimana algoritma-algoritma media sosial mempengaruhi pandangan politik di masyarakat, kita dapat mengidentifikasi solusi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif dari polarisasi ini. Ini termasuk mempromosikan dialog inklusif, meningkatkan literasi digital, dan berupaya untuk mengurangi pembentukan echo chamber. 

Melalui proyek ini, kami bertujuan untuk menyediakan wawasan yang berharga bagi pemangku kepentingan untuk mengarahkan perkembangan media sosial yang lebih berkelanjutan dan inklusif, serta merintis langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kompleksitas dinamika antara algoritma media sosial dan polarisasi pandangan politik.

Tinjauan Pustaka

1. Peran Algoritma Media Sosial dalam Polaritas Opini Politik

Algoritma media sosial berperan penting  dalam menyusun dan mengurutkan konten yang ditampilkan kepada pengguna. Ini mempengaruhi polarisasi pandangan politik dengan mengumpulkan pendukung dan penggagas yang berbeda melalui konten yang diberikan prioritas tinggi oleh  algoritma, menciptakan echo chamber di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan yang sejalan dengan mereka. 

2. Studi Terbaru tentang Algoritma dan Polaritas Opini Politik

 Penelitian baru-baru ini, seperti yang dilakukan oleh Kubin & von Sikorski (2021), dan Cinelli et al. (2021), mengeksplorasi hubungan antara algoritma media sosial dan polarisasi opini politik. Kubin & von Sikorski menemukan bahwa media sosial cenderung memperparah polarisasi, sementara Cinelli et al. membahas kemampuan teknologi digital dalam memperburuk polarisasi dan memicu kekerasan ekstrim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun