Mohon tunggu...
Nur Fadila
Nur Fadila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Nama saya Nur Fadila. Saya biasa di panggil Dila, saya dilahirkan di Tanah Datar, 27 Oktober 2008. Hobi saya olahraga seperti, voli, badminton. Cita-cita saya ingin menjadi Polwan dan menjadi pengusaha yang sukses.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehilangan

22 Mei 2024   12:33 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangis yang tak lagi dapat kubendung.

Menghantarkanku pada rasa penyesalan tak berujung.

Deraian air mata yang tak kunjung usai.

Karna telah sadar bahwa perjuanganmu telah selesai.

Dengan langkah yang goyah.

Aku bulatkan tekadku.

Mendekapmu untuk yang terakhir kalinya.

Walau dekapan itu tak lagi diiringi dengan degupan jantungmu.

Jika hari itu merupakan hari terakhirku memelukmu

Akan kupeluk dirimu se-erat-eratnya.

Akan kupeluk dirimu sampai habis masaku.

Akan kupeluk dirimu sampai habis nafasku.

Jika pula aku tahu bahwa senyummu saat itu merupakan senyuman terakhirmu untukku.

Akan kuhabiskan waktuku hanya untukmu.

Namun, Memori indah itu pasti akan selalu aku sisipkan di dalam hati.

Tanpa putus harap sesekali kau akan datang walau hanya di dalam mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun