Mohon tunggu...
nurfadia sherlita
nurfadia sherlita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya

Saya adalah mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Kepemimpinan Tri Rismaharini guna Menuju Surabaya Bersih dan Anti Korupsi

20 Mei 2024   10:25 Diperbarui: 20 Mei 2024   10:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.antaranews.com/berita/582763/risma-jadi-narasumber-sekolah-partai-pdip

Kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Di Indonesia, beberapa kepala daerah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi korupsi dan mewujudkan lingkungan yang bersih, salah satunya adalah Tri Rismaharini, yang dikenal dengan sapaan Risma. Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mengelola kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Selama masa kepemimpinannya, Risma telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan Surabaya sebagai kota yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Kebijakannya yang tegas dan program-program inovatifnya telah berhasil mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih baik dalam berbagai aspek, termasuk infrastruktur, lingkungan, dan transparansi pemerintahan. Kepemimpinan Risma yang kuat dan visi yang jelas dalam memajukan Surabaya menjadi contoh yang inspiratif bagi banyak pemimpin daerah lainnya di Indonesia.

Tri Rismaharini, yang juga merupakan Menteri Sosial Republik Indonesia, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementerian Sosial. Dalam upaya ini, Mensos membuka diri terhadap masukan dan kerja sama dengan berbagai penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan langkah ini, Risma tidak hanya mempertegas komitmennya dalam memberantas korupsi tetapi juga menunjukkan keterbukaan terhadap kolaborasi lintas lembaga. Diharapkan, sinergi antara Kemensos, KPK, dan Polri dapat menjadi contoh praktik baik dalam pencegahan korupsi di Indonesia.

Lalu bagaimanakah peran kepemimpinan Tri Rismaharini yang dianggap mampu menuju Surabaya bersih dan anti korupsi?

Sebagai mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Risma sukses menata Surabaya menjadi kota bersih, penuh taman, dan bebas banjir. Lahan tak terawat diubah menjadi taman kota asri. Kini, ada 11 taman besar dengan berbagai tema sebagai sarana rekreasi warga.

Taman Bungkul bahkan mendapat penghargaan dunia, the 2013 Asian Townscape Sector Award  dari PBB wilayah Asia dan Pasifik. Selain Taman Bungkul, taman lain yang dibangun pada era Risma termasuk taman di Bundaran Dolog, Taman Undaan, dan Taman Bawean. Beberapa tempat yang dulunya mati kini ramai setiap malam oleh warga Surabaya.

Tidak hanya berupaya dalam menjadikan Surabaya menjadi kota yang bersih, Risma dan SPAK Indonesia membahas kurikulum pendidikan anti korupsi untuk siswa SD/MI hingga SMP/MTs se-Surabaya. Risma menyatakan bahwa kurikulum ini adalah upaya pencegahan korupsi sejak dini melalui pendidikan karakter. Anak-anak akan dikenalkan pada pendidikan anti korupsi melalui mata pelajaran khusus. Tri Rismaharini juga hadir untuk  memberikan sosialisasi tentang pentingnya peran seorang ibu dalam memberantas korupsi yang nampaknya kini sudah jadi "momok" bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam kesempatan itu pula Walikota menyampaikan bahwa Ibu adalah peran sentral, Ibu adalah  tiang dari keluarga.

Kepemimpinan yang digunakan oleh Tri Rismaharini merupakan kepemimpinan transformasional yang mana kemampuan kepemimpinannya dapat mengubah lingkungan kerja, memotivasi karyawan, dan mengembangkan nilai-nilai organisasi untuk memaksimalkan kinerja. Risma menerapkan stimulasi intelektual, mendorong pemikiran kreatif dan solusi baru yang berdampak baik bagi perkembangan infrastruktur dan pencegahan korupsi dini di Surabaya. Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma dikenal karena keteguhan dan kepeduliannya terhadap masyarakat, meski terkadang menunjukkan sisi emosional dalam kepemimpinannya.

Mengenai kebijakan tri rismaharini ini tentu saja memiliki pro dan kontra bagi masyarakat lainnya seperti

Pro kebijakan Tri Rismaharini

1. Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan

    - Sebagai mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Risma ini telah berhasil mentransformasi Surabaya sehingga menjadi kota yang bersih dan penuh dengan taman. Taman-taman besar dengan tema seperti Taman Bungkul, yang menerima sebuah penghargaan dunia dari PBB dan menjadi ikon rekreasi warga. Kebijakan ini tentu tidak hanya meningkatkan estetika sebuah kota namun juga kualitas hidup warganya di Surabaya

    - Infrastruktur perkotaan yang bebas banjir ini telah menunjukkan  bahwa suatu keberhasilan Tri Rismaharini dalam memanajemen lingkungan. Lahan tak terawat diubah menjadi taman yang asri, memberikan sebuah ruang hijau yang penting bagi ekosistem perkotaan di Surabaya

2. Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan

    - Risma bersama SPAK Indonesia telah mengembangkan kurikulum pendidikan anti-korupsi yang diperuntukkan siswa SD/MI hingga SMP/MTs di Surabaya. Langkah ini bertujuan menanamkan nilai anti-korupsi sejak dini, melalui pendidikan karakter dan mata pelajaran khusus. Sehingga nantinya para siswa mengerti dan dapat mengurangi adanya korupsi di masa depan

   - Sosialisasi mengenai peran penting seorang ibu ini kepada anaknya dalam memberantas korupsi ini telah menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam pencegahan korupsi, dalam pembahasan lain yaitu melibatkan keluarga sebagai unit dasar masyarakat.

3. Kolaborasi dengan Penegak Hukum

    - Sebagai Menteri Sosial, Risma ini juga menunjukkan komitmennya yang kuat dalam pencegahan korupsi dengan membuka diri terhadap masukan dan kerja sama dengan penegak hukum seperti KPK dan Polri. Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan nantinya menjadi contoh praktik baik dalam pencegahan korupsi di Indonesia.

Kontra kebijakan Tri Rismaharini :

1. Memiliki bentuk Gaya Kepemimpinan yang Emosional

    - Meskipun keteguhan dan kepedulian Risma terhadap masyarakat Surabaya telah dihargai, bamun Tri Rismaharini memiliki gaya kepemimpinan emosionalnya kadang menjadi bahan kritik. Beberapa pihak menganggap emosionalitas ini bisa mengganggu efektivitas dalam pengambilan keputusan yang rasional dan obyektif, sehingga hal tersebut telah menjadi kontra dalam suatu kebijakannya

2. Tantangan dalam Mengimplementasi Kebijakan

    - Dalam Implementasi kebijakan yang inovatif seperti kurikulum anti-korupsi ini juga membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Beberapa pihak mengenai efektivitas jangka panjang dari pendekatan ini, terutama dalam mengubah budaya yang sudah mengakar.

    - Kolaborasi lintas lembaga, meskipun ideal secara teori, sering menghadapi sebuah hambatan birokrasi dan perbedaan kepentingan antara lembaga yang berbeda.

Secara keseluruhan, kepemimpinan Tri Rismaharini ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam memerangi korupsi dan meningkatkan kualitas hidup warga melalui kebijakannya seperti kebijakan inovatif dan transformasional. Melalui Keberhasilannya dalam menciptakan ruang hijau yang dihargai secara internasional dan inisiatif pendidikan anti-korupsi ialah sebuah bukti nyata dari dampak positif kebijakannya. Meskipun dalam menjalankan kebijakannya tentu ada beberapa tantangan. Tantangan seperti gaya kepemimpinan emosional dan hambatan dalam implementasi kebijakan menunjukkan bahwa setiap kebijakan Tri Rismaharini memiliki juga sisi pro dan kontra Namun, Risma tetap menjadi contoh inspiratif bagi banyak pemimpin daerah lainnya di Indonesia dalam mewujudkan Kota yang bersih dan kepemimpinan anti korupsi.

Kesimpulan dari artikel tersebut adalah bahwa Tri Rismaharini, atau Risma, merupakan contoh kepemimpinan yang efektif dalam memerangi korupsi dan menciptakan lingkungan yang bersih di Surabaya. Melalui kebijakan inovatif dan transformasional, Risma telah berhasil mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih baik dalam berbagai aspek. Meskipun memiliki pro dan kontra, kepemimpinan Risma tetap menjadi contoh inspiratif bagi banyak pemimpin daerah lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan yang tegas dan berani, Risma mampu menunjukkan bahwa dengan integritas, keberanian, dan komitmen yang kuat, perubahan positif yang signifikan dapat tercapai. Keberhasilan Risma dalam memimpin Surabaya juga menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang visioner, berorientasi pada pelayanan masyarakat, dan berkomitmen untuk memerangi korupsi demi kepentingan bersama. Selain itu, kesuksesan Risma juga menegaskan bahwa perempuan juga mampu dan layak untuk menduduki posisi kepemimpinan yang tinggi dan memberikan kontribusi yang berarti dalam membangun masyarakat dan negara. Dengan demikian, kepemimpinan Risma memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pemimpin masa depan untuk terus berjuang demi kebaikan dan kemajuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun