Mohon tunggu...
Nurfadhilah Hakim
Nurfadhilah Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Psychology Student at Andalas University

I am a 6th-semester bachelor from Andalas University with a keen interest in Child and Adolescent Psychology and Educational Equality.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Telemedisin, Ampuhkah dalam Meningkatkan Kesadaran Diri Lansia?

25 Juni 2024   20:03 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membawa banyak pembaharuan dalam kehidupan. Teknologi banyak mengubah cara manusia menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi teknologi yang paling menarik beberapa tahun belakangan ialah telemedisin. Telemedisin merupakan penggunaan akses layanan kesehatan dengan mengandalkan kemampuan digital dan teknologi yang baik sehingga mampu menciptakan layanan kesehatan berbasis digital. Manfaat telemedisin secara klinis dapat membantu dalam pemantauan pasien jarak jauh, menawarkan layanan telehealth kepada penduduk yang jauh dari perkotaan, serta memberikan keterampilan penanganan dini kesehatan sehingga lebih hemat biaya. Tak hanya itu, bagi lansia telemedisin bukan hanya sebagai langkah awal deteksi dini perubahan kesehatan akan tetapi juga merupakan jalan bagi lansia agar dapat meningkatkan kesadaran diri.

Menurut Steven J. Stein dalam Trinanda (2003), kesadaran diri adalah kemampuan seseorang dalam mengenali perasaan, mengapa seseorang merasakan perasaan tersebut serta pengaruh perilaku individu tersebut terhadap orang lain. Diantara kemampuan tersebut ialah kemampuan dalam menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan, mempertahankan pendapat (sikap asertif), kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri serta kemandirian, kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan orang, menyenangi diri sendiri meskipun memiliki kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan potensi yang di miliki dan merasa puas dengan potensi yang diraih di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi (aktualisasi). Tak hanya itu, Solso (2008) juga mengungkapkan bahwa kesadaran diri (self awareness) adalah bagian dari proses fisik dan psikologis yang mempunyai hubungan timbal balik dengan kehidupan mental yang berkaitan dengan tujuan hidup, emosi, dan proses kognitif yang mengikutinya.

Penggunaan Telemedisin bagi Lansia

Telemedisin memungkinkan lansia agar lebih mudah dalam mengakses layanan kesehatan tanpa harus meninggalkan rumah. Untuk seseorang yang sudah memasuki usia lanjut, hambatan mobilitas akibat penurunan kesehatan menjadi dorongan yang kuat dalam penggunaan telemedisin. Maka dari itu, lansia hanya perlu untuk menghidupkan perangkat digital dan kemudian berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis. Proses ini tidak hanya mengurangi risiko lainnya yang mungkin terjadi ketika mobilisasi, namun juga mampu mendorong lansia untuk rajin melakukan konsultasi kesehatan meskipun tidak merasakan gejala-gejala tertentu.

Kemudian, berdasarkan pada aspek kenyamanan dan fleksibilitas. Penggunaan telemedisin bebas diakses dimana saja dan kapan saja. Lansia juga tidak perlu untuk melakukan alur pelayanan di rumah sakit secara langsung. Waktu tunggu yang berkurang ini juga memberikan mereka rasa kontrol yang lebih besar terhadap kesehatan mereka sendiri. Hal ini akan semakin meningkatkan kesadaran diri lansia dalam menjaga kesehatannya. Kesadaran diri, atau self-awareness, pada lansia bisa meningkat karena mereka merasa lebih bertanggung jawab dan lebih berdaya dalam mengatur kesehatan mereka sendiri. Tak hanya itu, hal ini dapat meningkatkan 'optimal aging' pada lansia sehingga mampu menciptakan karakter yang positif.  

Telemedisin juga memberikan kesempatan bagi lansia untuk mendapatkan informasi kesehatan yang personal. Dalam konsultasi tatap muka, keterbatasan waktu sering kali menjadi alasan sehingga lansia belum cukup mendapatkan informasi yang lebih personal dan rinci. Namun, dengan telemedisin, konsultasi dapat dilakukan dengan lebih santai dan informatif. Lansia dapat bertanya lebih banyak dan mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam mengenai kondisi kesehatan mereka. Hal ini meningkatkan pemahaman mereka tentang kondisi fisik mereka sehingga berpengaruh pada peningkatan kesadaran diri lansia.

Faktor psikologis juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Banyak lansia yang merasa terisolasi dan kesepian, terutama jika mereka tinggal sendiri atau jauh dari keluarga. Maka dari itu, telemedisin juga dapat menjadi jembatan penghubung lansia, tidak hanya dengan tenaga medis, tetapi juga dengan komunitas-komunitas tertentu. Ada banyak program kesehatan berbasis telemedisin yang juga menawarkan kelompok dukungan sosial dan edukasi kesehatan online. Lansia dapat dengan mudah berpartisipasi dalam berbagai diskusi, berbagi pengalaman, serta mendapatkan dukungan dari orang-orang yang berada dalam situasi yang sama. Hal ini tentunya sangat membantu lansia dalam meningkatkan semangat dan kesadaran diri mereka.

Namun, tentu saja terdapat tantangan yang harus dihadapi. Tidak semua lansia mahir menggunakan teknologi digital. Maka dari itu, edukasi dan dukungan teknis sangatlah penting. Keluarga dan komunitas tertentu diharapkan turut serta dalam membantu lansia mengenal dan memanfaatkan teknologi telemedisin. Tak hanya itu, pelatihan dasar tentang cara menggunakan perangkat dan aplikasi telemedisin harus menjadi bagian dari program kesehatan masyarakat. Penting bagi penyedia layanan telemedisin untuk memastikan bahwa layanan ini mudah digunakan dan ramah bagi lansia.

Di era digital ini, telemedisin bukan hanya sebuah alternatif, tetapi sebuah keharusan dan solusi bagi peningkatan kesehatan lansia. Teknologi ini memungkinkan lansia mendapatkan akses yang lebih mudah ke layanan kesehatan, memungkinkan monitoring kesehatan yang lebih baik, dan mendukung peningkatan kesadaran diri lansia terhadap kesehatan. Dengan dukungan yang tepat, telemedisin bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam membantu lansia hidup lebih sehat, mandiri, dan berdaya.

Referensi:

Solso, L.R., Maclin, H.O., & Maclin, K.M. Psikologi Kognitif. Erlangga. Jakarta. 2008. Hal 109

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun