Mohon tunggu...
Nur Fatonah
Nur Fatonah Mohon Tunggu... Mahasiswa - N U R F A :), need person who care about me.

menjelajah banyak berkah dari Illahi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wajib Tahu! Kenapa Butuh Konten Kreator? Ini Alasannya

23 Juni 2021   18:12 Diperbarui: 23 Juni 2021   18:12 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

by Nur Fatonah | Ilmu Komunikasi | Universitas Ahmad Dahlan

Media berkontribusi dalam pengembangan potensial yang ada dari segi manapun. Berbagai sector kawasan industry contohnya yang sangat menggantungkan bisnis melalui media yang ada. Pemanfaatan ini dimaksimalkan betul oleh setiap pesaing usaha demi mewujudkan impian dan tujuan yang akan dicapainya.

Hal ini yang menjadi fokus utama seorang content creator untuk menumbuhkan dan mengembangkan ide beserta gagasannya untuk dapat menarik minat seseorang terhadap sesuatu. Tak khayal, tujuh dari sepuluh orang percaya bahwa dengan pengemasan media yang baik, akan menambah nilai tersendiri. Sekaligus membuktikan kepada seluruh orang bahwa selama ini keberadaan media tidak hanya sebagai bentuk hiburan haha-hihi saja, namun juga sebagai penggiat sector industry ekonomi, social, budaya, serta sector lain yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting.

Content creator menurut State of Digital Publishing merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada dalam media. Terutama mencakup pembuatan ide konten baik berupa foto, video, gambar ilustrasi, tulisam, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih, eBooks, Graphic Design, Blog posts, Email newsletters, dll

Proses seseorang dalam membuat ide dan gagasan selalu disinkronkan dengan interes dari seseorang yang menggunakan jasa tersebut. Hal ini sangat penting karena berfungsi untuk mengurangi keraguan dalam kepercayaan yang telah dibangun.

Sebagai content creator harus selalu menjadi pilar kesuksesan dalam membangun sebuah pengenalan misalnya sebuah produk/jasa baru. Dilansir dari abranchofholly.com terdapat empat alasan mengapa content creator itu dibutuhkan :

1 | CONTENT adalah inti dari sebuah brand

Suatu brand yang terdapat web design, gambar, fonts, dan warna menggambarkan sebagai make up yang menghiasi sebuah brand. Namun content adalah bagaimana agar dapat membuat seseorang untuk take action.

Pikirkan seolah bahwa pemasaran visual itu sebagai kesan pertama dan pemasaran konten adalah sebagai kesan yang bertahan lama. Dalam mengenalkan merk ataupun produk/jasa harus menggunakan slogan sebagai identitas yang akan membuat seseorang dapat mengingatnya dengan mudah. Strategi pemasaran online dengan konten merupakan salah satu langkah tepat yang diambil. Karena di dalamnya mencakup sebuah visualisasi gambar mix dengan penggabungan dari komponen suara, video, dan gambar.

2 | Content akan terhubung dengan target audience

Situs web produk/brand sebagai etalase untuk melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, hubungkan dengan target audience melalui konten yang dapat dilihat agar seseorang tertarik dan akan terconnect dengan baik. Hal ini akan menumbuhkembangkan misi, dan nilai. "why " behind why you do what you do.

3 | Content adalah cara pasti untuk meningkatkan kepercayaan

Dalam membuat konten harus semenarik mungkin agar terkesan dan diminati oleh banyak orang. Oleh karena itu harus masuk dalam beberapa aspek penting yang dapat melengkapi berbagai informasi yang dibutuhkan. Dengan cara ini tentu konten yang dihasilkan akan maksimal dan juga seseorang dapat mengunjungi situs web untuk siapa ditawarkan, dan siapa yang Anda bantu.

4 | Everywhere, will see it

Seluruh isi dari konten yang dihasilkan akan share dimedia sosial. Sebagian besar penggunanya adalah generasi Z yang paham akan perkembangan teknologi ini. Oleh karena itu, content creator menyediakan layanan yang dapat dijumpai hampir dimanapun dan kapanpun seseorang bermain sosmed. Sehingga sebagian besar orang akan mengetahuinya.

"Tapi tunggu dulu? Bagaiman bisa menjadi content creator? Kira-kira human like me bisa potensi menjadi content creator nggak ya?"

Wahai anak muda. Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat canggih. Terbentuknya individu yang ambisius tentang pembaharuan teknologi dapat mempengaruhi dirinya menjadi seorang content creator. Valid.

Content creator merupakan sebuah label yang menggambarkan keaktifan ide dan gagasan untuk mempengaruhi orang lain dengan membuat konten berisi gambar, video, design graphic, serta tulisan dan dituangkannya ke dalam platform digital seperti Youtube, Tik-Tok, Instagram, Twitter, Wattpad, dll.

Saat ini banyak sekali pribadi individu membuat konten sederhana. Misalnya dalam diri saya sendiri yang pernah membuat konten liburan bersama dengan teman saya. Konten tersebut berisi video durasi-durasi pendek dan digeneralkan menjadi satu muatan video yang utuh. Hasilnya share ke teman Instagram, Story WhatsApp dan Tik-tok. Feedbacknya apa? Luar biasa. Banyak yang mengapresiasi video yang saya buat.

Dan menurut saya pribadi, menjadi content creator itu sangat seru dan mengasyikan. Kita bahagia dan bangga, proud of myself again and again karena itu merupakan sebuah prestasi yang dapat membuat diri sendiri bangga terhadap hasilnya. Tentu kita tidak dapat menghindari hatescpeech orang lain terhadap diri kita, oleh karena itu apapun hal kecil yang kamu lakukan... kamu harus selalu bangga atas dirimu sendiri ya. Itu penting.

Selamat berproses.

Basicnya potensi menggunakan perangkat Handphone dan Laptop versi aku itu berpengaruh terhadap kualitas hasil yang akan dibagikan. Kemampuan untuk berlatih terus menerus akan mengasah seseorang menjadi jago dalam hal itu. Saya memanfaatkan kecanggihan hp yang ada dengan membuat konten-konten berdurasi pendek yang hanya bisa up di stories Instagram, WA, dan lain-lain. Sedangkan pemanfaatan laptop dialokasikan untuk mengedit video-video berdurasi lama dan dapat diunggah melalui kanal Youtube yang ada.

Dalam pembuatan video berdurasi pendek, sebagian besar tidak ada kendala dan kesulitan dalam membuatnya. Viewers akan lebih suka video singkat, padat, dan jelas yang berisi informasi yang dapat dilihatnya dengan durasi yang hanya 30-60 detik. Karena penonton tayangan saya lebih menyukai video instan berkelas tinggi dan memiliki daya tarik agar orang lain juga akan mendatanginya ketempat lokasi/apapun itu.

Menjadi content creator itu mudah. Yang penting tidak mengandung unsur SARA, Pornografi, Perpecahan, Kriminal, dan lain-lain. Mengingat saat ini orang berbondong-bondong untuk membuat konten untuk tujuan menghibur dan sebagai self reward atau sebagai memory pengalamannya.

Produksi konten di Indonesia harus selalu dalam perbaikan agar menjadi lebih sehat adalah tak lain dan tak bukan hanyalah dengan belajar. Salah satunya dengan memberikan edukasi yang lebih matang mulai dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Akhir. Terlebih saat pandemi seperti ini banyak instansi sekolah mengadakan pembelajaran melalui pengunggahan video yang mana anak didik tersebut membuat video memperkenalkan sekolah, dirinya sendiri, dan lain-lain dan diunggah di media sosial. Hal ini akan berdampak langsung pada citra sekolah dan perspektif orang lain terhadap konten yang dibagikan tersebut.

Indonesia harus memiliki insan-insan yang kreatif dan inovatif sebagai content creator. Karena kebanyakan saat ini masyarakat membuat konten "ngawur" tanpa disertai dengan riset. Padahal dengan melakukan riset atau mencari tahu maksud dari pembuatan konten tersebut sangat penting dilakukan. Apakah tujuannya untuk menghibur? Atau untuk pamer? Untuk mencari masalah? Untuk mengganggu ketertiban dunia? Maka, hal ini penting untuk diperhatikan. Karena saat ini too many people, their make some videos just only about popularity. Sehingga mengabaikan edukasi dan tujuan positif lainnya karena tidak melakukan riset terlebih dahulu.

SEKIAN, Terimakasih:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun