Mohon tunggu...
Nur Erlyvia Syaharani
Nur Erlyvia Syaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMM prodi Akuntansi

Time keeps moving, standing still won't bring change.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Gadai (Rahn): Pengertian, Rukun, Syarat, Manfaat Rahn

17 Juni 2024   15:15 Diperbarui: 17 Juni 2024   15:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggadaikan barang dapat menjadi salah satu upaya untuk membayar utang, ketika seseorang tidak dapat melunasinya secara tepat waktu. Anda dapat menggunakan akad rahn untuk dapat melunasi pinjaman sekaligus terhindar dari risiko riba. Menurut istilah syariat, rahan berarti menjadikan sesuatu yang memiliki nilai menurut syariat sebagai jaminan utang, sehingga seseorang dapat mengambil utang atau mendapatkan sebagian dari manfaatnya. Tujuan akad rahn adalah untuk meningkatkan kepercayaan pemberi pinjaman terhadap pihak yang berhutang. Pihak yang menggadaikan(rahn), pada dasarnya bertanggung jawab untuk menjaga dan menyimpan barang gadaian namun, pihak yang menerima barang gadai (murtahin) juga dapat melakukannya, dan rahin yang harus membayar biayanya. Barang yang akan dijadikan jaminan gadai harus memiliki nilai, karena barang tersebut akan dilelang apabila kita tidak mampu mengembalikan dana pinjaman. Untuk itu, kita harus mengetahui nilai barang yang akan menjadi jaminan agar kita tidak mendapatkan pinjaman jauh di bawah harga barang tersebut.

Lelang Pegadaian harus dilakukan sesuai aturan. Ini diberikan kepada debitur sebelum perjanjian pinjaman. Barang jaminan akan dilelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku apabila debitur tidak membayar barang jaminan atau memperpanjang pinjaman sebelum jatuh tempo. Barang jaminan termasuk barang elektronik, mobil, dan perhiasan. Pelelangan dilakukan setelah jatuh tempo akad, yang kira-kira 120 hari, atau empat bulan untuk satu akad gadai. Jika masa gadainya sudah habis, masih dapat memperpanjang masa pinjaman atau memperpanjangnya setiap empat bulan sekali, yang disebut gadai ulang. Selama periode ini, data pelanggan juga mencantumkan pokok, atau dengan kata lain membayar bunga pinjaman saja.

Saat melakukan transaksi menggunakan akad rahn, rahin dan murtahin harus mempertimbangkan beberapa hal. Salah satu dasar pelaksanaan Rahn adalah sebagai berikut:

Marhun, Anda harus menyertakan semua harta kekayaan Anda, termasuk barang apapun yang dapat digunakan sebagai jaminan.

Marhun bihi, jumlah utang rahin kepada murtahin

Shighat melibatkan akad, ijab, dan qobul antara peminjam dan pemberi pinjaman.

Aqid, adanya murtahin dan rahin.

Setelah memenuhi keempat syarat tersebut, baik rahin maupun murtahin harus mempertimbangkan syarat sah akad rahn, yang meliputi:

Menurut para jumhur ulama, sebagai syarat rukun aqid, kedua belah pihak yang bertransaksi harus sudah baligh dan berakal.

Syarat marhun bih adalah bahwa utang yang dipinjamkan rahin harus dikembalikan kepada murtahin sesuai kesepakatan dan barang berharga harus diserahkan sebagai jaminan untuk melunasi utang. Nilai utang dan metode melunasinya harus jelas.

Syarat marhun, atau jaminan barang gadai yang diberikan kepada murtahin, menunjukkan status kepemilikan barang milik pribadi. Barang jaminan adalah barang yang berharga sehingga dapat dijual dengan harga yang sama dengan utang rahin, dapat digunakan sesuai dengan hukum Islam, dan tetap utuh saat diberikan kepada murtahin.

Rahn menawarkan beberapa keuntungan bagi peminjaman dan pemberi jaminan. Empat keuntungan ini meliputi:

1.Membantu Memenuhi Kebutuhan Dana Sesuai dengan Prinsip Syariah

Rahn memungkinkan individu atau perusahaan mendapatkan pembiayaan dengan menggunakan aset sebagai jaminan sesuai dengan prinsip Syariah . Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan pembiayaan tanpa harus menghadapi bunga atau praktik keuangan yang bertentangan dengan Syariah.

2.Memberikan Rasa Aman Bagi Pemberi Pinjaman

Bagi pemberi pinjaman, rahn memberikan jaminan keamanan atas pembiayaan yang diberikan. Pemberi pinjaman memiliki hak atas aset yang dijadikan jaminan jika pemberi pinjaman tidak dapat membayar utangnya . Ini mengurangi risiko default dan melindungi pemberi pinjaman.

3.Akses Keuangan yang Mudah bagi Peminjam

Rahn memberikan akses yang lebih mudah bagi mereka yang mungkin tidak memenuhi syarat untuk pinjaman konvensional. Aset Rahn berfungsi sebagai jaminan, sehingga kualifikasi pinjaman yang ketat mungkin tidak diperlukan. Hal ini memungkinkan individu atau perusahaan yang memiliki aset berharga untuk mendapatkan dana yang mereka butuhkan.

4.Membantu Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Rahn dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan memberikan akses keuangan yang mudah kepada individu dan perusahaan. Dengan melakukan ini, rahn dapat membantu meningkatkan aktivitas perekonomian dan memfasilitasi investasi dalam berbagai sektor, yang pada gilirannya dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun