Mohon tunggu...
Nur Eka Kusuma Hindrasti
Nur Eka Kusuma Hindrasti Mohon Tunggu... -

Saya hanya ingin menjadi muslimah pembelajar sejati, belajar dan mengajarkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjemput Pembicara

3 November 2012   18:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini saya sangat iri dengan teman-teman saya yang memiliki kesempatan menjemput pembicara. kebanyakan dari mereka adalah laki-laki, karena kebanyakan pembicara juga laki-laki. Selalu setelah selesai menjemput atau mengantar pembicara pada suatu acara seminar, workshop, atau talkshow, mereka secara tidak sadar share tentang percakapan dengan pembicara. Tetapi sharing tersebut saya nilai cukup singkat, kurang panjang dan detail. Itulah yang saya irikan. Betapa tidak, mereka mendapat info antara lain tentang materi yang ingin disampaikan, walaupun mungkin singkat, atau bisa jadi malah intinya disampaikan saat itu. Penjemput pembicara ini juga mendapat info tips sukses dalam menekuni suatu karir, tergantung tema acara, contoh seminar tentang penelitian dan pendidikan sains, biasanya pembicara adalah orang yang expert di bidang pendidikan atau seorang peneliti. Maka pembicara akan memberikan tips bagaimana sukses mendidik dan meneliti. Jika penjemput pembicara ini mampu ngobrol secara hangat dan luwes, mereka akan mendapat link yang sangat bermanfaat, bisa jadi berawal dari memberi nomor handphone. Penjemput pembicara juga bisa berdiskusi dengan pembicara secara empat mata, dan ini harus dimanfaatkan oleh mereka. Banyak hal yang didapat oleh seorang penjemput pembicara. Pengalaman saya menjadi penjemput pembicara memang belum banyak, namun saya bisa belajar dari teman-teman saya yang sering menjemput pembicara. Penjemput pembicara harus memanfaatkan saat-saat mereka empat mata dengan pembicara dalam perjalanan. Jika seorang penjemput pembicara memiliki keluwesan pembicaraan, santun, menjadi pendengar yang baik, dan bersemangat, maka akan mendapat lebih dari sekedar yang saya tuliskan diatas. Saya ingat motivator terkenal Ippho "Right" Santoso dahulunya sebelum menjadi orang terkenal, juga sering menjadi penjemput pembicara. Beliau menuturkan pembicaraan dengan pembicara menjadi motivasi tersendiri dalam dirinya untuk menjadi orang sukses, seperti yang dia rasakan sekarang ini. Siapa saja yang biasa mendapat kesempatan menjadi penjemput pembicara? seorang Steering Comitte (SC), ketua panitia, atau orang yang memang ditunjuk untuk mengantar pembicara. Orang-orang tersebut memiliki pengaruh yang penting dalam acara atau institusi. Nah, untuk menjadi penjemput pembicara menurut saya minimal anda adalah seorang ketua panitia. Anda bisa berpikir sendiri bagaimana cara menjadi ketua panitia. Minimal Anda adalah orang yang terbaik diantara rekan-rekan Anda, karena SC akan memilih seorang panitia adalah orang yang paling menonjol diantara yang lain. Jika Anda telaten untuk melakukan ini, bisa jadi suatu saat nanti Anda akan menjadi pembicara. Pembicara adalah orang yang berbagi, seorang yang berbagi dia adalah orang yang memiliki. [caption id="attachment_214574" align="alignnone" width="300" caption="penjemput pembicara dari luar negeri"][/caption] Baiklah, itu yang bisa saya share kan hari ini. Setelah bangun dari istirahat setelah menjadi panitia sebuah acara seminar nasional, dan menjadi sie konsumsi. Lain kali bisa disharekan tips menjadi penjemput pembicara yang sukses, menyerap 'energi' dari pembicara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun